Pernah ga sih, kamu bertanya kalo kamu sebagai masyarakat pencari keadilan mendapatkan keadilan?
Tau alasannya?
Karena pekerja dimana yang katanya tempat pelayanan masyarakat pencari keadilan pun mencari keadilan yang sama.
Jabatan yang tinggi dan gelar yang tinggi tak bisa mengartikan bahwa meningkatkan tunjangannya dapat membuat kualitas kehidupannya membaik dan bisa menjadi pejabat yang hidup sederhana. Namun kenyataannya? Saking sederhananya, sebuah air yang seharga 5.000/ galon dan selembar tissue yang tiada gunanya pun masih diminta dengan cara mengemis. Lalu, kami yang hanya sebagai tim supporting hanyalah tim supporting yang dipekerjakan untuk melayani mereka.
Hanya mereka yang mendapat kehidupan yang lebih baik, hanya mereka yang pantas mendapat kesehatan yang lebih baik, dan kami? kehidupan dan kesehatan bukanlah prioritas utama. Mereka yang tak boleh bekerja melebihi jam kerja mendapatkan fasilitas makan lembur, lalu kami yang hanya tim supporting unit? itu adalah hal biasa sebagai konsekuensi dari pekerjaan kami yang tidak mencapai target.
Sabar, cuma kata itu yang mewakilkan perasaan kami di setiap kemewahan dan kesenjangan yang ada. Katanya kami diusahakan, tapi bisa diusahakan asal mereka pun bisa meraih 280% dahulu.
Baiklah... bersyukur lah tanpa melihat mereka, mari kita bersyukur dengan melihat diri kita sebelum ini, dan orang lain yang memimpikan posisi kita.
Baiklah... bersyukur lah tanpa melihat mereka, mari kita bersyukur dengan melihat diri kita sebelum ini, dan orang lain yang memimpikan posisi kita.
Tuhan... kenapa semua ini berasa tak adil dan malunya lagi aku berada di tempat pelayanan masyarakat pencari keadilan.
Lalu apakah aku pantas untuk disebut staff pencari keadilan?
Tentu....
Untaian kata yang kulantunkan tiap hari hanya, semua itu berlaku bukan untukku yang seorang introvert yang sudah lelah dengan keadaan yang ada.
Untaian kataku hanya berfokus pada semoga pimpinan yang akan datang hanya melihat kinerja dan tupoksi para staff nya. Tapi apakah pemimpin dalam doaku itu akan datang?
Jarak....
Jarak adalah penyesalan terbesar yang sudah aku pilih. Karena aku terjebak ribuan km dengan jarak. Kalau bisa diulang, ingin rasanya aku kembali ke zona nyamanku dan mengalahkan jiwa petualangku.
Lalu, aku menemui staff pencari keadilan yang memiliki impian yang sama dengan yang lainnya. Sungguh beruntung dia yang bisa menggapai keadilannya. Lalu aku? Berjuangpun tak ada guna. Bahkan mereka yang sudah mendapatkan keadilan pun tidak memiliki rasa prihatin dan mengingat perjuangannya mereka dahulu. Mereka bisa seperti apakah itu adalah hal yang bisa di dapat tanpa orang lain? Apakah tanpa bantuan orang lain mereka bisa berdiri seperti sekarang? Lalu, saat mereka diminta bantuan, tak inginkah mereka mengulurkan tangannya dengan sesama staff pencari keadilan?
Ini adalah rahasia besar, dimana mutasi itu bisa dilaksanakan. Mereka yang menyebut mutasi adalah prosedur, itu adalah salah besar, karena mutasi yang sebenarnya bukanlah prosedur, tapi sebuah unsur kedekatan yang harus kita jalin. Lalu apakah mereka tidak berkaca dengan dirinya sendiri? Mulut yang menyebutkan itu adalah sebuah prosedur adalah sebuah prosedur yang dijalankah? Tidak tapi mulut yang menyebutkan itu adalah mulut yang manis yang telah merengut banyak impian orang. Mulutnya mengundang orang lain untuk berkata tidak baik dan mendoakan yang tidak baik.
Tiada keadilan tanpa kedekatan.....
Tiada kedekatan tanpa tekanan....
Tapi kesehatan mental adalah hal yang paling mahal dan harus dijaga
Jika kamu berhasil dekat dan memenuhi tekanan, ingatlah jati dirimu sendiri, menjadi palsu adalah hal yang bisa menyakitkan orang lain, tapi itulah balasan sepadan yang bisa didapatkan dari mereka yang kaya akan pelayanan, kaya akan penghormatan dan kaya akan loyalitas...
Ingatlah,.. mereka tidak benar-benar ada di dekatmu, mereka hanya memanfaatkanmu untuk kesenangan mereka....
Jika Tuhan mengizinkanku untuk menjadi orang yang berpengaruh,
aku berjanji akan membantu orang lain tanpa memandang siapa mereka dan merendahkan mereka....
sama seperti janjiku...
Jika Tuhan memberikanku kepintaran dan kelebihan dibanding yang lain, aku akan menolong mereka dengan sepenuh hati, karena aku tau rasanya meminta tolong orang lain dan direndahkan orang lain.
Denganku, kamu tak perlu malu dengan keadaanmu.
Denganku, kamu tak perlu takut bahwa aku tak disampingmu...
Aku akan menolongmu sesuai dengan kemampuanku dan selalu ada disampingmu sampai kau bisa berdiri kuat, karena aku tau, yang kau butuhkan adalah support dan topangan.
dan Tuhan... aku telah menepati janjiku....
Semoga Tuhan mempermudah jalanku untuk menjadi orang lain yang bisa berpengaruh dan bisa memberikan mereka sedikit rasa keadilan.
jika dunia sedang tidak adil untukmu...
ingatlah dunia sedang adil untuk orang lain....
kamu harus percaya itu... karena dunia ini berputar
tak selamanya kamu direndahkan... dan tak selamanya kamu disakiti....
dunia hanya sedang berpihak pada orang lain
biarkan Tuhan yang bekerja kapan dunia pantas berpihak padamu.