Monday, 21 September 2015

Apakah Attitude Itu Segalanya?

Kemarin kaka gue pulang dari Bogor. Hmmm, mungkin tanpa gue sadari, gue adalah pengagum kaka gue sendiri. Semua orang pada takluk sama dia dan dia selalu mikirin orang lain, ga pernah mikirin dirinya sendiri, sampe-sampe anak buahnya sendiri aja bilang, “A (panggilan untuk kaka laki-laki, bisa juga mas atau kak), kenapa Aa selalu mikirin anak-anak (anak buahnya), apa-apa anak-anak, kalo buat aa-nya sendiri mana?”

Terus adalagi cerita lainnya. Kaka gue lulusan teknik elektro, pasti tau dong tentang listrik gitu. Nah, kakak gue tuh kerja di proyek gitu, tapi dia ga pernah bilang kalo dia tuh kerja, dia selalu bilang kalau dia tuh Cuma bantuin kakak gue yang pertama. Karena perusahaan kakak gue bergerak di perusahaan konstruksi pelaksana, jadi dia juga harus berhubungan dengan perusahaan konstruksi konsultan. Nah, jadi sebelum kakak gue ngejalananin kerjaannya dia harus konsultasi sama konsultannya. Teryata konsultannya tuh abal-abal, dan masih pinteran kakak gue. Akhirnya kakak gue ngegambar ulang lagi (gambar teknik buat masang listrik gitu lah), dan sekarang konsultannya ga ngerti apa yang kakak gue gambar, dan dia baru ngeliat rancangan listrik yang dibikin kakak gue. Pas dipraktekin, ternyata hasilnya bagus dan kerjanya lebih cepet. Akhirnya itu konsultan bilang ke kakak gue, “Boleh nggak, gambarnya saya tiru buat proyek-proyek lain.” Gue yang denger itu dari kakak gue, langsung.................. (ga bisa ekspresiin lagi deh).

Oh please... itu adalah karya kakak gue, dan si konsultan dengan seenaknya aja minta, dan kakak gue juga, malah ngasih gitu aja. Dan hal itu tuh ketauan sama kakak gue yang pertama dan kakak iparnya (pemiliki perusahaan konstruksinya), dan mereka bilang “Harusnya kamu jual gambar itu, jangan dikasihin giu aja.”

Huuuuu... Sob, gue langsung keingetan sama TA gue yang kok gue rasa, TA temen deket gue sendiri mirip gue. Gue ga rela banget ide gue yang susah payah itu diambil gitu aja, apalagi gue bayangin temen gue dengan bangganya mempresentasikan ini adalah TA MURNI HASIL “GUE SENDIRI”.

Terus kakak gue ngoceh-ngoceh deh alasan dia kasihin itu gambar, yang intinya....

Itu adalah karya SAYA. ANDA ingin meniru, silahkan. Masalahnya apakah ANDA bisa mempertanggung-jawabkannya. Mungkin sekarang ANDA bisa mempertanggung-jawabkan, tapi apakah ANDA akan mempertanggung-jawabkan saat itu saja?

Kata-kata kakak gue tuh bener juga. Salut banget deh sama attitude-nya. Dan malemnya gue nonton Olimpiade Indonesia Cerdas Season 3 di RTV, dan quote-nya tuh nge jleb banget.


 Character is the foundarion of the real success
Iya... Gue bisa liat itu bener. Si panelis cerita dari maksud quote itu....

Kecerdasan bisa membuatmu berada di atas, tapi attitude-lah yang akan mempertahankanmu berada di atas.

CERDAS CERDAS CERDAS......

Iya, siapa sih yang gamau cerdas.... Dan gue adalah tipe orang yang percaya kalo kepinteran tuh akan membawa lo ke gerbang kesuksesan. Lo bisa bayangin ga sih manfaat yang lo dapetin saat lo jadi orang pinter???
  1. Lo dibutuhin banyak orang
  2. Orang-orang bakal memuja lo
  3. Lo bisa masuk ke Sekolah atau universitas terbaik
  4. Lo punya banyak prestasi
  5. Lo sering dipuji orang


Tapi bandingin saat lo punya attitude yang baik. Apa yang bakal lo dapetin???
  1. Pernah temen lo muji, lo tuh ya attitude-nya baik..... bla bla bla....
  2. Pernah temen lo ngebutuhin lo? Pasti mereka lebih interest sama lo semua yang punya kepinteran, karena mereka mikir kepinteran yang bakal nolongin mereka, bukan attitude lo.
  3. Sekarang kita mikir, waktu lo masuk sekolah, universitas atau kerja, apa yang pertama kali di tes? KEPINTERAN LO!!!!! Pernah mereka nge tes, berapa nilai kerja keras lo? Berapa nilai kejujuran lo? Yang mereka tes pertama kali adalah, seberapa lama lo bisa mikir 1/3 + 2/3 = 1? Seberapa lama lo bisa mikir kalau virtual itu sama dengan nyata? Attitude yang bisa diuji sama psikotes, Cuma jadi prioritas kedua. Intinya saat lo mau masuk sekolah, universitas, atau kerja, yang diutamakan adalah KEPINTERAN.... INTELEGENSI..... Ya, walaupun lo udah pinter tapi attitude lo jelek, lo ga akan bisa lulus, tapi hal yang pertama diliat adalah KEPINTERAN.... Kalo lo ga pinter, jangan harap lo bisa maju.....


Kadang gue suka mikir.... Mungkin kepinteran ga bisa nganterin lo ke gerbang kebahagiaan, tapi attitude bisa ngebuat lo bahagia. Tapi di dunia ini Cuma butuh oran-orang pinter kan? Dan gue sendiri adalah termasuk salah satu orang yang benci dengan orang-orang pinter!!!! Orang-orang yang selalu sombong dan menindas..... Orang yang suka berbuat licik, dan yang gue liat orang attitude-nya baik Cuma bisa nerima dan mengikuti aja, mereka bisa bertahan dan bikin gue salut....

Gue suka bingung kalo ditanya apa cita-cita gue? Gue pengen jadi orang Pinter yang bakal mendahulukan orang lain, yang bakal bantuin orang bego dan bisa ngubah dunia ini. Tapi masalahnya gue ga pernah jadi orang yang pertama. Ga pernah...... Lalu gimana gue bisa ngewujudin cita-cita gue? Apakah dengan attitude gue? Selama ini gue Cuma ngerasain attitude gue dihargai 10%.... padahal tiap kali gue tes psikotest dari blogthings, buku, hasilnya gue punya attitude baik. Tapi apakah itu berarti? Dan sayangnya Cuma segelintir orang yang tau kalau gue BISA dan gue baik.....

Well....
Pada akhirnya gue selalu percaya....

Sesuatu yang LO pengenin adalah sesuatu yang GA PERNAH GUE dapetin.....


Let’s see..... Gue pengen kerja di suatu perusahaan. Kemarin gue ga lulus di tes keseharan lab. Sekarang gue juga lagi proses tes perusahaan. Gue berusaha mungkin lulus dari setiap tes itu. Dari sekarang gue udah jaga kesehatan dan rajin olahraga. GUE UDAH KERJA KERAS tiap hari kaya orang DIET yang mengurangi makan gorengan, nyemil.... Apakah kerja keras gue bisa ngebuat gue ngeraih apa yang GUE pengenin?????



Source : onpic + je-ru (pic) + BeginEnglish_ru (pic)
Credit : Shein Shein
Please take full credit for taking out

Sunday, 20 September 2015

Fraud

2.2.1    Pengertian Fraud

(Tujuan sub-bab ini adalah memahami pengertian fraud)
Kecurangan adalah salah saji laporan keuangan yang disengaja. Ada juga istilah lain yang sering kali dipergunakan untuk menggambarkan suatu jenis fraud, yakni kejahatan kerah putih atau white-collar crime
Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) misalnya, menyebutkan beberapa pasal yang mencakup pengertian fraud seperti :
1.    Pasal 362 tentang pencurian (definisi KUHP) : “mengambil barang sesuatu, yang seluruhanya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum”)
2.    Pasal 368 tentang pemerasan dan pengancaman (definisi KUHP: “dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan barnag sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat hukum atau menghapuskan piutang)
3.    Pasal 372 tentang penggelapan (definisi KUHP: “dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada di dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”)
4.    Pasal 378 tentang Perbuatan curang (definisi KUHP: “dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberikan hutang maupun menghapuskan piutang”)
5.    Pasal 396 tentang Merugikan pemberi piutang dalam keadaan pailit.
6.    Pasal 406 tentang menghancurkan atau merusakkan barang (definisi KUHP:”dengan sengaja atau melawan hukum menghancurkan, merusakkan, membikin tak dapat di pakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain.
7.    Pasal 209, 210, 387, 388,415, 417, 418, 419, 420, 423, 425, dan 435 yang secara khusus diatur dalam Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Undang-undang nomor 31 tahun 1999)

2.2.2    Fraud Tree (Pohon fraud)

(Tujuan sub-bab ini adalah memahami occupaational fraud)
Secara skematis, Association of certified Fraud Examiners (ACFE) menggambarkan occupational fraud dalam bentuk fraud tree. Fraud ini menggambarkan cabang-cabang dari fraud dalam hubungan kerja, beserta ranting dan anak rantingnya.


2.2.2.1   Corruption

Cabang dan ranting yang menggambarkan fraud, serupa tetapi tidak sama dengan istilah korupsi dalam ketentuan perundang-undangan kita. Conflict of interest atau benturan kepentingan sering kita jumpai dalam berbagai bentuk, diantaranya bisnis pelat merah atau bisnis penjabat (penguasa) dan keluarga serta kroni mereka yang menjadi pemasok atau rekanan di lembaga-lembaga pemerintah dan di dunia bisnis sekalipun. Ciri-ciri atau indikasinya, mereka menjadi pemasok:
1.    Selama bertahun-tahun. Bukan saja selama pejabat tersebut berkuasa. Melalui kontrak jangka panjang, bisnis berjalan terus meskipun pejabat tersebut sudah lengser.
2.    Nilai kontrak-kontrak itu relative mahal ketimbang kontrak yang di buat at arms length. Dalam bahasa sehari-hari praktik ini di kenal sebagai mark up atau penggelumbungan. Istilah mark up sendiri sebenarnya kurang tepat, karena baik mark up maupun mark down merupakan bagian dari praktik bisnis yang sehat.
3.    Para rekanan ini, meskipun hanya segelintir, menguasai pangsa pembelian yang relative sangat besar di lembaga tersebut.
4.    Meskipun rekanan ini keluar sebagai “pemenang” dalam proses tender resmi, namun kemenangannya dicapai dengan cara-cara tidak wajar.
5.    Hubungan antara penjual dan pembeli lebih dari hubungan bisnis. Pejabat atau penguasa bisa menggunakan sanak saudaranya (nepotisme) sebagai orang depan atau ada persekongkolan (kolusi) yang melibatkan penyuapan (bribery).

Entri Pesanan dan Penjualan

Rangkuman Bab 10The Order Entry and SalesEntri Pesanan dan Penjualan 

Sistem atau proses operasi terdiri dari orang, prosedur, kontrol yang tujuannya untuk menjalankan transaksi.

Sistem atau proses informasi merupakan komponen yang terpadu, terdiri atas proses yang berbasis manual, komputer,  tujuannya megumpulkan, menyimpan dan mengelola data, serta membantu proses operasi dan manajemen.

Penjualan kredit yaitu penualan yang pembayarannya dilakukan setelah penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak

Unit yang Terlibat dalam Penjualan Kredit

  1. Bagian Order (Penjualan), yaitu bertaggung jawab untuk menerima order dari pelanggan, mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggan penerimaan barang, membuat back order pada saat tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.
  2. Bagian Kredit, bertugas untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
  3. Bagian Gudang, bertugas menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman.
  4. Bagian Pengiriman, bertugas menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterima dari bagian penjualan.
  5. Bagian Penagihan/ Faktur, yaitu bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan
  6. Bagian Kasir
  7. Bagian Akuntansi Piutang, betugas mencatat piutang dari transaksi penjualan kredit, mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur
  8. Bagian Akuntansi Umum (Jurnal)
  9. Bagian Akuntansi Persediaan, bertugas mencatat HPP yang dijual ke dalam kartu persediaan


Jaringan Prosedur (Tahapan) Penjualan Kredit

  1. Prosedur Penerimaan Order, yaitu menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi peting pada surat order dari pembeli
  2. Prosedur Persetujuan Kredit, yaitu meminta persetujuan penjualan kredit pembeli dari bagian kredit
  3. Prosedur Penyiapan Barang
  4. Prosedur Pengiriman Barang, yaitu mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi dalam surat order pengiriman
  5. Prosedur Penagihan/ Pembuatan Faktur, yaitu membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli
  6. Prosedur Akuntansi Pengakuan Penjualan/ Piutang, yaitu mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang
  7. Prosedur Akuntansi Persediaan, yaitu mencatat berkurangnya persediaan, menghitung harga pokok persediaan
  8. Prosedur Penerimaan Kas
  9. Prosedur Penerimaan Akuntansi Penerimaan Kas (Pelunasan Piutang)


Friday, 18 September 2015

To Be An Editor

Kali ini, aku Cuma pengen nge share aja sama kalian yang minat jadi editor di sebuah penerbit atau yang kepingin nerbitin novel atau buku. Kalian harus baca ini. Sebenarnya tulisan ini dibuat oleh salah satu penerbit di Indonesia, @divapress01. Lebih tepatnya sih bukan tulisan, tapi tweet-an yang dirangkum olehku. Dan Tweet ini di-tweet tahun 2013, saya ga inget tepatnya kapan, tapi yang jelas di tahun 2013, dan sampai sekarang masih berkesan buat saya. Okay, langsung aja kita pelajari apa sih Editor.

Editor Itu Kerjanya Apa Sih?

Sebelum sebuah buku masuk toko, editor "diam-diam" bekerja keras di balik layar, sendirian, mempermak dan menyempurnakan sebuah naskah.

Tahukan dikau, editor adalah sahabat terbaik para penulis. Tapi, jasa dan keberadaan mereka sering sekali diabaikan.

Banyak yang bertanya-tanya, apa sih tugas seorang editor selain memperbaiki typo. Sebenarnya, tugas editor lebih banyak lagi.

Editor harus menghadapi berbagai jenis penulis dengan berbagai jenis naskah. Tapi, semuanya sama-sama pengen naskahnya segera diterbitkan.
Dalam prakteknya, ada beranekaragam penulis. Yang kalem, penurut, cerdas, gampang diajak kerja sama, hingga yang ketus, egois, dan pemarah.

Tidak ada editor yang langsung jadi, pada prakteknya editor yang baik selalu berkonsultasi kepada buku EYD, KBBI, dan buku2 rujukan bahasa lainnya.
Termasuk di sini adalah menguasai pemakaian tanda baca, teknik penyusunan kalimat (S-P-O), dan baku/tidaknya sebuah kata.

Kemampuan Apa yang Harus Dimiliki Editor?

Tes Kepribadian : Homebody Test

Homebody merupakan seseorang yang senang berada di rumahnya. 

Manakah suasana di bawah ini yang terlihat nyaman bagimu? Pilih satu foto yang kamu rasa seperti rumahmu, dan lihat apa yang mereka katakan tentang kepribadianmu.


Tes Kepribadian : Tes Pola Jepang

Di bawah ini merupakan pola Jepang yang berwarna dan ramai, namun sederhana dan santai. Pilih poola Jepang di bawah ini yang kamu suka dan terbaik, kemudian temukan apa yang mereka katakan tentang kepribadianmu.

Thursday, 17 September 2015

Tes Kepribadian: Tes Musim Panas

Musim panas adalah waktu yang tepat untuk menikmati dan mengapresiasi dunia yang ada di depanmu. Apa yang dikatakan suasana musim panas yang ideal tentang pribadimu? Pilih gambar musim panas yang kamu pikir itu yang terbaik dan temukan apa yang diungkapkan mengenai kepribadianmu.