Saturday 10 August 2013

Pelajaran yang Berharga

Hola, kali ini aku mau ngebahas tentang Kemoterapi. Aku yakin di luar sana banyak banget orang yang penasaran juga sama kemoterapi. Tapi sayang, sebenarnya kemoterapi itu ga boleh di publish, karena bisa membuat orang yang mau menjalani kemoterapi ga mau melakukan kemoterapi. Tapi, kali ini aku ga akan ngebahas tentang kemoterapi, tapi juga tentang kankernya. Emang sih mungkin informasi yang aku berikan ga bikin kamu puas, tapi buat aku pribadi puas dan bikin kita lebih sayang lagi sama tubuh kita dan mengharamkan yang namanya kanker.

Waktu kemarin lebaran, aku berkunjung ke rumah nenek aku, entahlah yang bener itu nenek apa bibi, soalnya semua keluarga aku menganjurkan aku bilang itu nenek, tapi semua kakak-kaka aku bilangnya bibi. Aneh. Ya intinya begitulah.... Rumahnya tuh ada di depan rumah aku.

Aku kaget waktu mendengar kalau beliau terkena kanker payudara yang entah stadium berapa. Aku udah parno sama yang namanya kanker. Pasti ujung-ujungnya mati, padahal kita semua juga begitu, ujung-ujungnya mati. Tapi gatau kenapa, begitu denger orang udah kena kanker apalagi kemo, hmmm kayanya tuh deket banget sama kematian.

Terus selama di rumahnya itu, beliau dan suaminya cerita tentang kanker dan kemoterapi. Katanya setelah kemo tuh ngerasa baikan, payudara yang tadinya membesar pun jadi mengecil 50%. Walaupun sudah melakukan kemoterapi dan payudaranya sudah mengecil, tetap saja saat payudaranya sudah normal, harus di operasi dan diangkat payudaranya.

Begitu ganas ya kanker payudara itu, sampe-sampe seorang wanita harus kehilangan payudaranya dan tidak bisa menjadi wanita yang seutuhnya. Hmmm, ya mungkin kalian semua bisa bayangkan gimana persaan seorang wanita saat ia harus kehilangan payudaranya. Membayangkan saja sudah tidak tega, apalagi merasakannya.

Ketika seseorang divonis terkena kanker, seseorang itu akan ditanya turunannya, apakah punya riwayat tentang kanker? Dan aku kaget banget, ternyata pamannya beliau tuh punya riwayat kanker, tapi kanker kelenjar getah bening. Terus si dokter nanya, kalo dari perempuan? Dan beliau pun jawab ga ada. Terus tu dokter cerita kalau kanker payudara itu turunan dari garis ibu. Terus si dokter juga nanya apa beliau punya anak perempuan? Kalau punya, dokter menganjurkan beliau segera memeriksakan anaknya karena kemungkinan si anak punya kanker payudara itu gede. Untungnya kedua anak beliau cewe semua.

Dia juga nyeritain gimana kemoterapi. Dia kemoterapi selama 2 jam dengan harga 5,5 juta. Harga kemo bervariasi, kalo kemonya diatas 4 jam, harganya diatas 25 juta. Itu sekali kemo. Beliau masuk ke ruangan khusus untuk kemo. Di sana, beliau merasa beliau patut bersyukur ternyata beliau bukan orang yang parah menderita kanker itu. Masih banyak orang yang parah dari pada beliau. Beliau cerita ada juga orang-orang yang kemoterapi dalam satu hari 25 kali kemoterapi dan selang-seling dengan radiasi sinar x. Kebayang kan betapa tersiksanya dia. Terus dia juga bercerita saat selesai kemoterapi tuh badan lemes banget, ga bisa ngapa-ngapain. Gamau makan karena bawaannya mual, tapi dia harus bertahan biar obatnya bereaksi dan bisa melawan sel-sel kankernya. Keesokan harinya, saat beliau sudah merasa tidak lemas lagi dan kembali normal, payudaranya mengecel 50%. Tadinya sih beliau pingin langsung dioperasi saja, tapi dokterya bilang, biar tidak terlalu banyak yang terbuang, biar kecil dulu payudaranya baru dioperasi.

Guys, pada dasarnya manusia itu punya sel kanker, bedanya, sel itu ada yang tidur dan ada juga yang aktif. Kata dokter itu juga normalnya wanita mengidap kanker payudara di atas usia 50 tahun. Kalau wanita itu sudah mengidap sejak dini atau dibawah 50 tahun adalah kanker ganas. Hmm, ngeri ya.....


Inget guys, pada dasarnya manusia itu punya sel kanker, ada yang aktif dan ada yang tidur. Walaupun kita sehat, tapi kita masih punya sel kanker yang tidur. Jaga sel kanker yang tidur itu guys, jangan sampe mereka bangun dan menyerang kita. J

No comments:

Post a Comment

Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥