Thursday, 8 May 2014

Kenapa harus A?


Banyak orang yang pengen punya golongan darah A....
     Tapi, kadang aku benci sama golongan darah aku sendiri.

Banyak orang yang mengagumi golongan darah A....
    Tapi, kadang aku suka bertanya apa yang patut dikagumi sama golongan darah A.

Ada orang *temen kelas aku* yang pengen mutasi A karena golongan darah A keren, apalagi golongan darah A di kelas aku cuma 2 dari 29 orang.
     Tapi, kadang aku suka mikir, sebegitu istimewakah-nya golongan darah A itu.

Saking pengen taunya, temen aku yang semuanya gila Korea dan anehnya idola yang mereka suka golongan darah A, aku jadi ikut kepoin tentang idola mereka. Kenapa sih mereka bisa punya idola yang golongan darah A, kenapa sih mereka bisa memuja idola mereka. Apakah sebegitu spesialnya golongan darah A itu? Terlebih yang aku suka kepoin sih idola sahabat aku - Asti, sebut saja Juno *Pelafalan Russianya emang Juno kok, aslinya, tebak sendiri*.  Asti udah maniak banget sama yang namanya Junno. Asti ngenalin Juno dkk ke aku lewat golongan darah. Yah, kata Asti sih sifat aku mirip sama Juno, hmmm ya melebihi 50% tapi ga 100%, yaiyalah kalo 100% berarti kloningannya. Karena pengen tau sifat Juno, aku jadi tau deh sifat temen-temannya perlakuan dia untuk temen-temennya gimana yang kebetulan dia adalah member dari idol group yang sudah terpecah. 

Waktu tau kebiasan-kebiasan Juno, jujur aja, aku kaget banget, kok sama ya. Aku heran, sekaligus seneng juga sih soalnya bisa manas-manasin Asti. Hahaha.... Nih, contoh kesamaannya,
1. Dia selalu lupa nutup sletingnya dia, aku juga *udah kepergok sama Asti*
2. Kalo berdiri, kaki dia suka disilangin, aku juga.  *udah kepergok sama Asti. Waktu itu Asti lagi banggain Juno dan nunjukin ke aku "Inilah hal yang ga pernah berubah dari seorang Juno", dan disaat dia nunjukkin itu, posisi aku juga lagi begitu. Hahaha, ini fakta ya As*
3. Dia suka lupa makan, aku juga
4. Dia suka ngebawa apa aja, jadi tasnya penuh. *Hahah, yang ini sih udah ga perlu diuji lagi. Aku selalu bawa apa aja, maka dari itu, kalo ngampus, aku selalu bawa tas 2. SELALU. Terus udah bawa banyak, masih aja ada yang ketinggalan, jadi pertanyaannya apa yang aku bawa??? Aku juga nggak tau*
5. Selalu ada buku / bahan bacaan di tas dia. *Aku juga, soalnya kalo aku lagi bosen aku bisa baca. Pokonya kebaca apa nggak, aku selalu bawa buku bacaan atau print out fanfict*
6. Aku sama dia punya tahi lalat yang sama di ujung kanan atas bibir. 
7. Kata Asti, kalo aku lagi bad mood, sama kaya Juno
8. Kalo lagi marahan sama orang lamaaaa dan keliatan kalo ga mau temenan sama orang itu *Asti pernah bilang itu waktu aku lagi sebel sama kembarannya*
9. Katanya temen-temen deket aku, pertama kali liat aku tuh "COOL", sussah dideketin, kaya yang sombong, padahal kalo udah tau sifat aslinya.... Hahaha, bikin mereka harus narik kata "KEREN" dari pikirannya. Kata Asti ini sama kaya pandangan teman-temannya  Juno pas training. Semua orang nyangka si Juno nyebelin, COOL, padahal pas udah kenal, hahaha ngelus-ngelus dada dan sering beristighfar kali ya
10. Yang terakhir, inilah nggak disangka-sangka. Aku sama Juno punya bulan lahir yang sama. FEBRUARI *itu bukan kemauan aku ya As*

Yap, karena kesepuluh itulah aku jadi pengen tau tentang Juno. Soalnya cuma Asti yang kepo banget sama idolanya. Yang lain, ya sekedar seneng gitu. Lewat Juno, aku bisa liat cerminan diri aku sendiri. Tapi yang lebih sering tercermin adalah MALU-MALUINNYA itu -.-". Teringat waktu aku liat video reality show King's Men Parody. Aduh sumpah, itu Junonya malu-maluin banget, dan aku juga sering ngelakuin yang sering dilakuin JUNO. Mengulang kesalahan orang lain, tapi lebih ke nyepet dan ngejatuhin orang dalam artian hiburan. Dan parahnya lagi, ngulanginnya tuh suka di lebay-lebay-in. Dan pas ngeliat Juno ngelakuin itu, sumpah malu banget lah punya spesies kaya gitu *Aku nyebut yang golongan darahnya sama kayak aku "satu spesies*". Beneran lah itu malu-maluin banget, sampe aku ngaca sama diri aku sendiri, mungkin itu juga kali ya yang diliat orang pas aku ngelakuin itu....
Terus aku juga liat pas konser di Budokan tahun 2007. Dia orangnya kompor dan aku juga. Aduh beneran deh aku tuh kompor banget. Suka memperbesar masalah. Nih pas di Budokan mereka belum jadi idol group yang terpisah, mereka masih berlima, dan saat itu lagi sesi ngomentarin penampilan mereka. Orang lagi fokus sama apa, terus si Juno tiba-tiba riweuh, beberin gaya ga kobenya DejunDesu *pelafalan Rusia juga*. Dia malah heboh bikin perhatian semua orang ke DejunDesu dan akhirnya DejunDesu itu jadi bahan bulian semua orang. Terus udah pada ngebuli DejunDesu si Juno malah diem. Bener-bener diem. Pas udah puncak memanas, baru deh dia datang bak pahlawan kesiangan terus mengeluarkan kata bijak dan masalah selesei. Ini sama banget kayak aku ngebuli Puput. -.-". Aku biasa ngobrol berempat, sama Fini, Asti, dan Puput, terus Puput cerita gitu, dan ada kata-katanya yang ga sinkron sama dia yang nyata. Aku pasti langsung mengulang kata-kata Puput itu, terus ribut ngasih tau ke temen lain, ya nyepet-nyepet gitu. Terus orang lain pada ikut ke mode pembulian aku, dan aku makin memperbesar pembulian aku dan kalo udah memanas, aku suka diem jadi penonton, ngeliat apa yang temen-teman aku lakuin sama Puput. Di puncak-puncaknya lagi memanas-manasnya pembulian, barulah aku nongol dan ngebela Puput, terus masalah selesei. -.-" Sama kan? Waktu liat kelakuan Juno yang itu, aku cuma ketawa dan mikir, aaaaa aku banget -.-"

Entah datang dari mana kekuatan itu. Aku bisa nebak apa yang akan Juno lakuin. -.-". Waktu itu aku nonton reality show sama Asti. Terus aku suka *awalnya sih nebak-nebak* ngasih tau si Juno lagi gini ya, terus dia bakal bla bla bla bla tapi dia bakal bla bla bla. Dan hebatnya kok bisa bener????? Hahah, itu sih karena aku memposisikan aku ada di posisi dia, dan aku bakal melakukan itu kalo aku ada di posisi Juno, tapi heran kok bisa sama ya. Padahal aku belum pernah satu pun liat reality show mereka. Tau sendiri, dulu aku anti-Korea banget. 

Mungkin, itu kebanggaan aku, ternyata itulah sifat-sifat yang orang kagumi dari sang idolanya yang bergolongan darah A. Tapi, jauh dalam hati aku, aku benci terlahir menjadi seorang A. Kenapa harus A. Harus A yang perfeksionis. Harus A yang selalu memendam perasaan, harus A yang punya daya saing tinggi, harus A yang selalu mikirin perasaan orang lain juga. Kenapa????

Perfeksionis itu begitu menyiksa. Saat kamu nggak dapat apa yang kamu mau, rasanya kamu udah gagal dalam segala bidang. Padahal, kamu hanya gagal dalam satu bidang. Saat pekerjaan kamu belum merasa sempurna, kamu akan terus menyempurnakannya sampai kamu merasa tugas kamu mendekati sempurna, karena si perfeksionis itu sendiri tidak pernah menganggap apa yang dia lakukan sempurna. Capek? Iya capek? Tapi, menurutnya kesuksesan, keberhasilan adalah sesuatu yang dia dape sesuai dengan yang dia inginkan, padahal ga semua yang kita inginkan harus kita dapat.

Nggak ada hal yang paling bodoh selain memerangi perang batin dengan diri kita sendiri. Kenapa seoarang A harus memendam perasaan  dan menjaga perasaan orang lain, padahal orang lain saja tidak pernah menjaga perasaannya. Walaupun dia menyadari itu, tetap saja dia tidak bisa tidak memedulikan orang lain. 

Februari itu benci dengan kompetisi dan dia suka kedamaian, tapi sifat A aku juga keluar, aku juga ga mau kalau aku kalah. Aku pengen aku menang dan jadi yang terbaik, tapi aku nggak pernah dapetin predikat "terbaik" itu. Tapi karena itulah, A selalu menjadi panas, ketika ada orang yang melebihi dirinya. Dia akan bersaing secara diam-diam. Dan bikin Asti kaget ternyata aku orangnya suka bersaing setelah kenal aku jauh. Awalnya dia heran sama aku, aku ini A, sama kaya Juno, tapi aku nggak terlihat seperti itu. Tapi setelah tahu, yap, aku suka bersaing sembunyi-sembunyi karena menurut A persaingan itu hanya akan membuat seseorang terluka. Nggak perlu orang lain tau tentang aku, nggak perlu orang lain tau tentang aku yang suka bersaing, cukup golongan darah dan tulisanku saja yang mewakali sifat aku yang satu itu. Tulisan yang memang tidak bisa diubah.

Dulu aku heran sama orang-orang yang bisa menulis huruf d tanpa pencapit. Menurutku d itu ya seperti pencapit itu. Tapi setelah aku mencoba perlahan dan melihat orang menuliskan d tanpa pencapit, aku sadar ternyata d itu bisa juga tanpa pencapit, dan bagiku sangat sulit menuliskan d tanpa pencapit. Yap, itu sulit karena menulis itu adalah kegiatan dibawah kesadaran otak kita. 

Jadi perfeksionis itu capek. Dan hal yang aku bisa perbaiki adalah dari tanda tangan aku. Baseline tulisanku yang tak beraturan dan tanda tanganku yang naik membuatku memiliki kepribadian, aku adalah seseorang yang berambisi dan memiliki tujuan. Tapi tujuan itu tidak pernah aku capai karena aku selalu menentukan tujuan yang jauh diatas kemampuan aku.

Teringat sangat teman-temanku berkata, "Wah, nanti kalau Eva udah lulus, bisa-bisa punya gelar tambahan sebagai grafolog". Yap, hampir tiap hari kerjaan aku baca tulisan tangan anak kelas atau dosen, dan yang membuat anak-anak ketagihan, apa yang aku katakan itu benar. Mereka selalu kaget, aku tau kondisi yang sedang mereka alami atau sesuatau yang mereka ingin capai. Tapi ingatlah, aku hanyalah mahasiswa D3 Akuntansi yang akan lulus dengan menyandang gelar A.Md. Bagaimana mungkin aku bisa menyandang gelar itu, sedangkan sudah dipastikan aku akan mendapat gelar A.Md. Dulu, aku anak IPA, tapi sekarang aku anak IPS. Aku tidak pernah melupakan jiwa IPA-ku. Sampai sekarang aku selalu ingin tau tentang penyakit, dan bisa memberikan pertolongan pertama atau konsultasi terhadap penderita. Aku selalu membaca penyakit dan mencari tahu tentang arti obat yang ditulisa oleh bahasa apoteker. Padahal itu bukan tugasku. Tugasku adalah BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN karena aku terlalu bego untuk mata kuliah itu. Tapi lihatlah apa yang aku baca. Penyakit Asma, terapi Asma, nebulizer, agonis beta 2. Hei, ingat kamu adalah akuntan, bagaimanapun kamu tidak akan pernah memahami pekerjaan dokter dan apoteker itu. Kamu seharusnya membaca buku PSAK, AKUNTANSI KEUANGAN, bukan membeli buku graphologi dan tes kepribadian. -.-" 

Yah, aku adalah seorang A yang selalu ingin bisa dalam bidang apapun. Ya, awalnya hanya "CUKUP BISA","CUKUP TAU", tapi nyatanya dia berusaha keras untuk bisa dan tau. Aku jadi teringat saat Asti menceritakan keinginan Juno. Juno sedang belajar men-design produk. Dia bahkan berniat untuk les. Hei, ingat, bagaimana pun kamu adalah seorang yang sudah menyandang predikat "KING OF DANCE", dan di angka tahun kelahiranmu 86, kamu nggak punya basic untuk itu. Kamu adalah kamu, dan designer udah ada dan itulah tugasnya, bukan kamu. Tidak hanya itu, dia juga ingin menjadi seorang yang bisa masak untuk Max. Bagaimana kamu bisa memasak untuk Max, padahal kamu sendiri tidak bisa memasak, dan bagaimana kamu bisa belajar memasak, sedangkan kamu hanya tidur dalam hitungan dan waktu yang kamu habiskan hanyalah untuk dunia entertainment. 

Kata orang golongan darah AB itu jarang, ga salah kalo Benji dan Cessa bilang "You, one in a million", tapi buat aku, jarang banget nemuin yang golongan darah A. Contohnya di kelas aku aja cuma ada 2 orang dari 29, justu persentasi golongan darah AB, O dan B sama.

Akhir-akhir ini aku bersyukur banyak nemu golongan darah A di sosial media VK, tapi sekaligus jadi bencana. Ternyata A itu pada dingin dan oooooooo ngomongnya itu berasa mecahin semua es di kutub utara. -.-" Dari situ, aku mikir, ternyata golongan darah A itu jahat banget. Jujur, aku aja sampe takut ngobrol sama golongan darah A. Mungkin itu juga yang orang lain rasain waktu kenalan sama aku. Aaaa, tapi maafin aku. Aku orangnya terlalu pemilih dan curigaan. Dan entahlah, aku kaya punya insting siapa yang bisa temenan sama aku dan nggak. 

Terkadang aku bangga menjadi seoarang A, tapi terkadang aku merasa kecil dan benci mengapa aku harus menjadi A?


Kalo kamu nggak bisa dapat apa yang kamu suka, lebih baik kamu suka apa yang kamu dapat karena semua yang kamu dapat belum tentu menjadi sesuatu yang kamu inginkan, dan nggak semua yang kamu inginkan harus kamu dapat.  

2 comments:

  1. Eh, ga apa2 atuh orang akuntansi yang lebih pengen memperdalam grafologi. Kan bisa dipake buat pengembangan diri :)

    Kayaknya ga ada deh orang yang hidup cuma pake satu bidang ilmu.. Kayaknya makin banyak bidang ilmu yang diketahui, hidupnya busa makin efisien deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oya hidupnya makin efisien?
      Hhhh, mungkin akunya aja kali ya, yang kurang dewasa, jadi hhhhh -.-" semuanya keteteran :P

      Delete

Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥