Latar Belakang :
Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi ,prosedur, hubungan
sosial dan infrasturktur dimana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja
untuk orang-orang dengan imbalan uang. Menurut organisasinya, pasar dibedakan
menjadi empat, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopolistik, pasar
monopoli dan oligopoli.
Tujuan :
Mengetahui perbedaan dan persamaan antara pasar persaingan sempurana, pasar
monopolistik, pasar monopoli dan oligopoli.
Persamaan
dan Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna, Monopolistik, Monopoli, dan Oligopoli
|
Pasar
Persaingan Sempurna
|
Monopolistik
|
Monopoli
|
Oligopoli
|
Penentu
Harga
|
Price
taker
|
Price
setter
|
Price
setter
|
Price
setter
|
Sifat
|
Dapat
keluar masuk pasar
|
Dapat
keluar masuk pasar
|
Sulit
masuk ke dalam pasar
|
Sulit
keluar masuk pasar
|
Barang
|
Homogen
|
Bukan
barang close subtitute
|
Homogen
|
Homogen
|
Harga
jual produk
|
Harga
sesuai dengan harga pasar atau lebih rendah dari harga pasar
|
Harga
ditentukan dari citra perusahaan
|
Harga
ditentukan oleh produsen
|
Harga
tidak mudah berubah
|
Jumlah
penjual
|
Banyak
penjual
|
Banyak
penjual
|
Tidak
banyak penjual
|
Tidak
terlalu banyak
|
Promosi
Iklan
|
Diperlukan
|
Sangat
diperlukan
|
Kurang
diperlukan
|
Sangat
diperlukan
|
Cara
memperoleh keuntungan maksimum
|
Jumlah
barang yang diproduksi/ dijual
|
Usaha
non harga
|
Jumlah
barang yang dijual dan penetapan harga jual barang tersebut
|
Menetapkan
harga jual terbatas
|
Contoh
|
Pasar
hasil pertanian
|
Yamaha
dan Honda
|
PT.
PLN, PT Pos dan Giro
|
Exxon,
Chevron, Texaco
|
Kelebihan
|
1.
Konsumen atau masyarakat mempunyai pilihan yang
lebih banyak terhadap barang dan jasa yang diperlukan.
2.
Bagi produsen mempunyai kebebasan yang penuh atas
corak pilihan dalam menggunakan faktor-faktor produksi.
3.
Memaksimumkan efisiensi.
|
1. Banyaknya produsen di pasar
memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik
baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi
produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam
menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong
konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan
dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai
oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam
pasar monopolistik.
|
1. Lebih
efisien dalam penggunaan input lebih rendah
2. Jumlah
output lebih sedikit
3. Perusahaan
dapat menentukan harga barang.
|
1. Memberi kebebasan memilih bagi
pembeli.
2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan
produk.
3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen
karena adanya persaingan penjual.
4. Adanya penerapan teknologi baru
5. Penjual dapat mengendalikan harga
|
Kelemahan
|
1.
Inovasi produk tidak membawa manfaat yang kekal
atau jangka panjang, karena setiap produk baru mudah ditiru.
2.
Menimbulkan biaya sosial bagi masyarakat sebagai
dampak dari penggunaan sumber daya yang terdapat di sekitar lingkungan
industri.
3.
Biaya produksi semakin tinggi. Untuk menyesuaikan
dengan pasar persaingan sempurna memerlukan perubahan produk yang berakibat
naiknya harga produksi.
4.
Distribusi pendapatan tidak selalu rata
|
1. Pasar monopolistik memiliki
tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun
pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar
untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya
memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk
selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan
berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen
|
1.
Harga
barangnya lebih tinggi atau mahal dibandingkan dengan pasar tradisional
|
1.
Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
2. Harga
yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
3. Bisa
timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis
karena semangat bersaing kurang
4. Bisa
timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
5. Sulit ditembus/dimasuki
perusahaan baru
6. Bisa
berkembang ke arah monopoli
7.
Produsen bisa melakukan kartel
|
A.
Pasar
Persaingan Sempurna
1.
Penentuan Harga/Output Yang Dihadapi Suatu Perusahaan
Secara Individual Dalam Persaingan Sempurna
Gambar 6.1. Kombinasi harga/output yang optimal bagi suatu
perusahaan dalam persaingan sempurna
Pada gambar 6.1, perusahaan tersebut
memilih untuk berproduksi pada tingkat output Q*, di mana harga (P) sama dengan
biaya marjinal (MC) dan laba adalah maksimum. Laba di atas normal bisa juga
terjadi dalam jangka pendek walaupun dalam keadaan persaingan sempurna.
2.
Pendekatan biaya total dan penjualan
total dalam pasar persaingan sempurna
Tabel
6. Produksi dan penjualan
Jumlah Produksi (Q)
|
Harga (P)
|
Penjualan Total
(TR=PxQ)
|
Penjualan rata-rata (AR)
|
Penjualan Marginal (MR)
|
0
|
150
|
-
|
-
|
-
|
1
|
150
|
150
|
150
|
150
|
2
|
150
|
300
|
150
|
150
|
3
|
150
|
450
|
150
|
150
|
4
|
150
|
600
|
150
|
150
|
5
|
150
|
750
|
150
|
150
|
6
|
150
|
900
|
150
|
150
|
7
|
150
|
1050
|
150
|
150
|
8
|
150
|
1200
|
150
|
150
|
9
|
150
|
1350
|
150
|
150
|
10
|
150
|
1500
|
150
|
150
|
Gambar 6.13. Kuantitas produksi
-
Kurva TC pada produksi di bawah 2 unit
berada di atas kurva TR berarti perusahaan mengalami kerugian.
-
Produksi di atas 2 unit sampai 9 unit TC
di bawah TR berarti perusahaan memperoleh keuntungan
-
Apabila dibuat garis tengah antara TC-TR
yaitu pada produk 7 unit berarti perusahaan mengalami keuntungan maksimum
-
Titik A dan B di titik BEP (Break Even Point).
B.
Pasar
Monopolistik
1. Penentuan Harga/Output Dalam
Persaingan Monopolistik
Persaingan monopolistik mengandung
unsur-unsur monopoli dan persaingan sempurna. Pada gambar 6.5, dengan kurva
permintaan D1 dan kurva penerimaan marjnal MR1, maka
output optimum Q1 akan diperoleh pada titik di mana MR1 =
MC. Di sini, laba monopoli jangka pendek yang diterima adalah sama dengan P1LMAC1.
Laba tersebut mungkin sebagai hasil pengenalan suatu produk baru atau karena
adanya permintaan yang sangat tinggi.
Gambar 6.5. Kombinasi harga/output dalam persaingan
monopolistik
Namun demikian, sejalan dengan waktu,
persaingan akan terangsang oleh adanya laba monopoli jangka pendek ini, dan
banyak perusahaan-perusahaa baru yang akan memasuki industri tersebut. Oleh
karena itu, aspek persaingan dari persaingan monopolistik ini akan tampak dalam
jangka panjang. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut
dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna), maka
pangsa pasar (market share) dari mula-mula akan menurun. Ini berarti
bahwa permintaan perusahaan dan penerimaan marjinal (MR) akan bergeser ke kiri,
seperti D2 dan MR2 dalam gambar 6.5. Output
optimal perusahaan tersebut (di mana MR2 = MC) bergeser menjadi Q2,
dan harga P2 sama dengan AC2, maka laba ekonomis menjadi
nol. Jika barang pengganti yang ditawarkan persis sama (tidak hanya mendekati
sama) maka dengan adanya perusahaan pendatang baru, D2 akan lebih
mendekati horisontal dan keadaan persaingan sempurna, D3 dengan P3
dan Q3 akan terjadi.
C.
Pasar
Monopoli
1.
Keputusan Harga/Output Dalam Monopoli
Jika suatu perusahaan yang monopolistik
menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula
tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya. Keputusan ini
dilukiskan dalam gambar 6.2. Di situ perusahaan tersebut menghasilkan
output sebesar Q unit pada tingkat biaya C biaya per unit dan ia menjual
outputnya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu sama dengan (P – C) kali
Q, ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba maksimum.
Gambar 6.2. Penentuan harga/output dalam monopoli
Walaupun Q merupakan tingkat outputnya
optimal jangka pendek, perusahaan tersebut akan berproduksi hanya jika
penerimaan rata-rata (AR) atau harga (P) lebih besar daripada AVC. Keadaan ini
terjadi dalam gambar 6.2, tetapi jika P di bawah AVC, kerugian akan
diminimumkan dengan berhenti berproduksi.
Jika MR > MC, berarti jika
produksi ditambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Ini berarti bahwa seorang
manajer dapat meningkatkan laba
perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan laba perusahaan. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR yang secara
matematis kondisi laba maksimal pada
perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut:
p = R – B
Laba maksimum akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap
tingkat output sama dengan nol.
MR = MC
Gambar 6.2 menunjukkan bagaimana seorang manajer dalam
menentukan tingkat output optimal.
Kurva MR, memotong kurva MC pada tingkat
output Qm, yang sekaligius
menunjukkan tingkat output optimal. Harga maksimum yang masih dapat diterima
oleh konsumen untuk output Qm adalah Pm. Jadi
kombinasi harga dan output yang memaksimumkan laba bagi monopoli adalah Qm dan Pm. Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah yang diarsir,
yaitu ( Pm - BRQM ) Qm.
Monopoli tidak berarti bahwa
akan selalu mendapatkan laba ekonomi. Jika monopoli
dapat memperoleh laba ekonomi dan dapat mencegah perusahaan lain masuk ke dalam industri, maka laba ekonomi yang
diperoleh dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Walaupun demikian laba yang akan diperoleh
monopoli ditentukan oleh seberapa besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya produksi yang dikeluarkan.
Gambar 6.3 menunjukkan hal ini. Pada
tingkat output optimal Qm, harga pasar yang dapat diterima total penerimaan monopoli menderita kerugian sebesar daerah yang diarsir.
Gambar 6.3. Maksimasi Laba Monopolis
Gambar 6.4. Monopolis yang mengalami kerugian
D.
Pasar
Oligopoli
1.
Penentuan Harga/Output Dalam Pasar Oligopoli
Gambar 6.7. Kurva permintaan sebelum ada reaksi
Fenomena pergeseran kurva-kurva
permintaan ini dilukiskan dalam gambar 6.8. Perusahaan A mula-mula
menghasilkan output sebesar Q1 unit dan menjualnya dengan harga P1.
Kurva permintaan D1 yang berlaku di sini, dengan mengasumsikan
harga-harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain tidak berubah.
Dengan asumsi tersebut, penurunan harga dari P1 menjadi P2
akan meningkatkan permintaan menjadi Q2. Sekarang anggap bahwa hanya
ada sejumlah kecil perusahaan yang beroperasi di pasar dan masing-masing
mempunyai pangsa pasar yang cukup besar terhadap penjualan total. Oleh karena
itu, jika suatu perusahaan menurunkan harganya dan memperoleh kenaikan volume
penjualan yang cukup tinggi, maka perusahaan-perusahaan lainnya akan kehilangan
sebagian besar volume usaha mereka. Kemudian, setelah perusahaan-perusahaan
tersebut mengetahui mengapa penjualan mereka turun, maka mereka akan bereaksi
dengan menurunkan harga produk mereka sendiri. Tindakan ini akan menggeser
perusahaan A turun ke kurva permintaan kedua D2 yang menyebabkan
penurunan permintaan perusahaan A dari Q2 menjadi Q3 pada
tingkat harga P2. Kurva yang baru sama tidak stabilnya dengan kurva
mula-mula, oleh karena itu pengetahuan akan bentuk kurva tersebut tidak berguna
bagi perusahaan A: jika ia mencoba untuk bergerak sepanjang D2, maka
perusahaan-perusahaan pesaing akan bereaksi yang bisa memaksa perusahaan
tersebut berpindah ke kurva lainnya.
Gambar 6.8. Kurva permintaan setelah ada reaksi
Pergeseran kurva
permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan yang berarti dalam pembuatan
keputusan tentang harga/output jika perusahaan A mengetahui secara pasti
bagaimana perusahaan saingannya terhadap perubahan-perubahan harga. Reaksi-reaksi
tersebut hanya akan mempengaruhi hubungan harga/permintaan dan sebuah kurva
permintaan yang baru bisa dibentuk untuk memasukkan interaksi-interaksi di
antara perusahaan-perusahaan. Kurva D3 dalam gambar 6.8 merupakan
sebuah kurva reaksi, ia menunjukkan bagaimana penurunan harga akan mempengaruhi
kuantitas yang diminta setelah reaksi perusahaan-perusahaan saingan
diperhitungkan. Namun demikian, permasalahan dalam pendekatan ini terletak pada
kenyataan bahwa ada banyak teori yang berbeda tentang perilaku antar perusahaan
dan mesin-mesin teori yang menghasilkan model penentuan harga yang berbeda
sehingga akan menghasilkan aturan-aturan pengambilan keputusan yang berbeda
pula.
Untuk lebih jelas karena di artikel ini tidak ada gambar, silahkan klik download disini https://drive.google.com/file/d/0ByE45UObcchkQ0gtMUVkQmNEM2c/edit?usp=sharing
gambarnya kok nggak keluar ya?
ReplyDeleteKalau di blog memang tidak keluar, silahkan download via google drive.
DeleteCek paragraf tearkhir dan download disana
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletelike this
ReplyDeleteThank you ^^
Delete