Monday, 29 September 2014

Pasar Persaingan Sempurna, Monopolistik, Monopoli, dan Oligopoli

Latar Belakang           : Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi ,prosedur, hubungan sosial dan infrasturktur dimana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Menurut organisasinya, pasar dibedakan menjadi empat, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopolistik, pasar monopoli dan oligopoli.
Tujuan                         : Mengetahui perbedaan dan persamaan antara pasar persaingan sempurana, pasar monopolistik, pasar monopoli dan oligopoli.

Persamaan dan Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna, Monopolistik, Monopoli, dan Oligopoli
­­­­
Pasar Persaingan Sempurna
Monopolistik
Monopoli
Oligopoli
Penentu Harga
Price taker
Price setter
Price setter
Price setter
Sifat
Dapat keluar masuk pasar
Dapat keluar masuk pasar
Sulit masuk ke dalam pasar
Sulit keluar masuk pasar
Barang
Homogen
Bukan barang close subtitute
Homogen
Homogen
Harga jual produk
Harga sesuai dengan harga pasar atau lebih rendah dari harga pasar
Harga ditentukan dari citra perusahaan
Harga ditentukan oleh produsen
Harga tidak mudah berubah
Jumlah penjual
Banyak penjual
Banyak penjual
Tidak banyak penjual
Tidak terlalu banyak
Promosi Iklan
Diperlukan
Sangat diperlukan
Kurang diperlukan
Sangat diperlukan
Cara memperoleh keuntungan maksimum
Jumlah barang yang diproduksi/ dijual
Usaha non harga
Jumlah barang yang dijual dan penetapan harga jual barang tersebut
Menetapkan harga jual terbatas
Contoh
Pasar hasil pertanian
Yamaha dan Honda
PT. PLN, PT Pos dan Giro
Exxon, Chevron, Texaco
Kelebihan
1.    Konsumen atau masyarakat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang dan jasa yang diperlukan.
2.    Bagi produsen mempunyai kebebasan yang penuh atas corak pilihan dalam menggunakan faktor-faktor produksi.
3.    Memaksimumkan efisiensi.

1.     Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2.    Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3.    Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4.    Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

1.  Lebih efisien dalam penggunaan input lebih rendah
2.  Jumlah output lebih sedikit
3.  Perusahaan dapat menentukan harga barang.

1.      Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.
2.      Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.
3.      Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.
4.      Adanya penerapan teknologi baru
5.      Penjual dapat mengendalikan harga

Kelemahan
1.  Inovasi produk tidak membawa manfaat yang kekal atau jangka panjang, karena setiap produk baru mudah ditiru.
2.  Menimbulkan biaya sosial bagi masyarakat sebagai dampak dari penggunaan sumber daya yang terdapat di sekitar lingkungan industri.
3.  Biaya produksi semakin tinggi. Untuk menyesuaikan dengan pasar persaingan sempurna memerlukan perubahan produk yang berakibat naiknya harga produksi.
4.  Distribusi pendapatan tidak selalu rata

1.    Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.    Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3.    Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen

1.      Harga barangnya lebih tinggi atau mahal dibandingkan dengan pasar tradisional

1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
3. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang
4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
5. Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru
6. Bisa berkembang ke arah monopoli
7. Produsen bisa melakukan kartel





A.      Pasar Persaingan Sempurna
1.        Penentuan Harga/Output Yang Dihadapi Suatu Perusahaan Secara Individual Dalam Persaingan Sempurna

Gambar 6.1. Kombinasi harga/output yang optimal bagi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna
Pada gambar 6.1, perusahaan tersebut memilih untuk berproduksi pada tingkat output Q*, di mana harga (P) sama dengan biaya marjinal (MC) dan laba adalah maksimum. Laba di atas normal bisa juga terjadi dalam jangka pendek walaupun dalam keadaan persaingan sempurna.
2.         Pendekatan biaya total dan penjualan total dalam pasar persaingan sempurna
Tabel 6. Produksi dan penjualan
Jumlah Produksi (Q)
Harga (P)
Penjualan Total
(TR=PxQ)
Penjualan rata-rata (AR)
Penjualan Marginal (MR)
0
150
-
-
-
1
150
150
150
150
2
150
300
150
150
3
150
450
150
150
4
150
600
150
150
5
150
750
150
150
6
150
900
150
150
7
150
1050
150
150
8
150
1200
150
150
9
150
1350
150
150
10
150
1500
150
150


Gambar 6.13. Kuantitas produksi
-          Kurva TC pada produksi di bawah 2 unit berada di atas kurva TR berarti perusahaan mengalami kerugian.
-          Produksi di atas 2 unit sampai 9 unit TC di bawah TR berarti perusahaan memperoleh keuntungan
-          Apabila dibuat garis tengah antara TC-TR yaitu pada produk 7 unit berarti perusahaan mengalami keuntungan maksimum
-          Titik A dan B di titik BEP (Break Even Point).
B.       Pasar Monopolistik
1.    Penentuan Harga/Output Dalam Persaingan Monopolistik

Persaingan monopolistik mengandung unsur-unsur monopoli dan persaingan sempurna. Pada gambar 6.5, dengan kurva permintaan D1 dan kurva penerimaan marjnal MR1, maka output optimum Q1 akan diperoleh pada titik di mana MR1 = MC. Di sini, laba monopoli jangka pendek yang diterima adalah sama dengan P1LMAC1. Laba tersebut mungkin sebagai hasil pengenalan suatu produk baru atau karena adanya permintaan yang sangat tinggi.



 










Gambar 6.5. Kombinasi harga/output dalam persaingan monopolistik
Namun demikian, sejalan dengan waktu, persaingan akan terangsang oleh adanya laba monopoli jangka pendek ini, dan banyak perusahaan-perusahaa baru yang akan memasuki industri tersebut. Oleh karena itu, aspek persaingan dari persaingan monopolistik ini akan tampak dalam jangka panjang. Jika semakin banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut dan menawarkan barang pengganti yang sangat dekat (tetapi tidak sempurna), maka pangsa pasar (market share) dari mula-mula akan menurun. Ini berarti bahwa permintaan perusahaan dan penerimaan marjinal (MR) akan bergeser ke kiri, seperti D2 dan MR2 dalam gambar 6.5. Output optimal perusahaan tersebut (di mana MR2 = MC) bergeser menjadi Q2, dan harga P2 sama dengan AC2, maka laba ekonomis menjadi nol. Jika barang pengganti yang ditawarkan persis sama (tidak hanya mendekati sama) maka dengan adanya perusahaan pendatang baru, D2 akan lebih mendekati horisontal dan keadaan persaingan sempurna, D3 dengan P3 dan Q3 akan terjadi.
C.      Pasar Monopoli
1.      Keputusan Harga/Output Dalam Monopoli

Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya. Keputusan ini dilukiskan dalam gambar 6.2. Di situ perusahaan tersebut menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya C biaya per unit dan ia menjual outputnya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu sama dengan (P – C) kali Q, ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba maksimum.

Gambar 6.2. Penentuan harga/output dalam monopoli
Walaupun Q merupakan tingkat outputnya optimal jangka pendek, perusahaan tersebut akan berproduksi hanya jika penerimaan rata-rata (AR) atau harga (P) lebih besar daripada AVC. Keadaan ini terjadi dalam gambar 6.2, tetapi jika P di bawah AVC, kerugian akan diminimumkan dengan berhenti berproduksi.
Jika MR > MC, berarti jika produksi ditambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih besar dari kenaikan biayanya. Ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan laba perusahaan. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut:
p = R – B
Laba maksimum  akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
MR = MC
Gambar 6.2 menunjukkan bagaimana seorang manajer dalam menentukan tingkat output optimal. Kurva MR, memotong kurva MC pada tingkat output Qm, yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal. Harga maksimum yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Qm adalah Pm. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimumkan laba bagi monopoli adalah Qm dan Pm. Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh daerah yang diarsir, yaitu ( Pm - BRQM ) Qm.
Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba ekonomi. Jika monopoli dapat memperoleh laba ekonomi dan dapat mencegah perusahaan lain masuk ke dalam industri, maka laba ekonomi yang diperoleh dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Walaupun demikian laba yang akan diperoleh monopoli ditentukan oleh seberapa besar permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya produksi yang dikeluarkan. Gambar 6.3 menunjukkan hal ini. Pada tingkat output optimal Qm, harga pasar yang dapat diterima total penerimaan monopoli menderita kerugian sebesar daerah yang diarsir.

Gambar 6.3. Maksimasi Laba Monopolis



Gambar 6.4. Monopolis yang mengalami  kerugian

D.      Pasar Oligopoli
1.    Penentuan Harga/Output Dalam Pasar Oligopoli


Gambar 6.7. Kurva permintaan sebelum ada reaksi

Fenomena pergeseran kurva-kurva permintaan ini dilukiskan dalam gambar 6.8. Perusahaan A mula-mula menghasilkan output sebesar Q1 unit dan menjualnya dengan harga P1. Kurva permintaan D1 yang berlaku di sini, dengan mengasumsikan harga-harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain tidak berubah. Dengan asumsi tersebut, penurunan harga dari P1 menjadi P2 akan meningkatkan permintaan menjadi Q2. Sekarang anggap bahwa hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang beroperasi di pasar dan masing-masing mempunyai pangsa pasar yang cukup besar terhadap penjualan total. Oleh karena itu, jika suatu perusahaan menurunkan harganya dan memperoleh kenaikan volume penjualan yang cukup tinggi, maka perusahaan-perusahaan lainnya akan kehilangan sebagian besar volume usaha mereka. Kemudian, setelah perusahaan-perusahaan tersebut mengetahui mengapa penjualan mereka turun, maka mereka akan bereaksi dengan menurunkan harga produk mereka sendiri. Tindakan ini akan menggeser perusahaan A turun ke kurva permintaan kedua D2 yang menyebabkan penurunan permintaan perusahaan A dari Q2 menjadi Q3 pada tingkat harga P2. Kurva yang baru sama tidak stabilnya dengan kurva mula-mula, oleh karena itu pengetahuan akan bentuk kurva tersebut tidak berguna bagi perusahaan A: jika ia mencoba untuk bergerak sepanjang D2, maka perusahaan-perusahaan pesaing akan bereaksi yang bisa memaksa perusahaan tersebut berpindah ke kurva lainnya.


Gambar 6.8. Kurva permintaan setelah ada reaksi

Pergeseran kurva permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan yang berarti dalam pembuatan keputusan tentang harga/output jika perusahaan A mengetahui secara pasti bagaimana perusahaan saingannya terhadap perubahan-perubahan harga. Reaksi-reaksi tersebut hanya akan mempengaruhi hubungan harga/permintaan dan sebuah kurva permintaan yang baru bisa dibentuk untuk memasukkan interaksi-interaksi di antara perusahaan-perusahaan. Kurva D3 dalam gambar 6.8 merupakan sebuah kurva reaksi, ia menunjukkan bagaimana penurunan harga akan mempengaruhi kuantitas yang diminta setelah reaksi perusahaan-perusahaan saingan diperhitungkan. Namun demikian, permasalahan dalam pendekatan ini terletak pada kenyataan bahwa ada banyak teori yang berbeda tentang perilaku antar perusahaan dan mesin-mesin teori yang menghasilkan model penentuan harga yang berbeda sehingga akan menghasilkan aturan-aturan pengambilan keputusan yang berbeda pula.

elearning.upnjatim.ac.id/courses/TEORIEKONOMI/

Untuk lebih jelas karena di artikel ini tidak ada gambar, silahkan klik download disini https://drive.google.com/file/d/0ByE45UObcchkQ0gtMUVkQmNEM2c/edit?usp=sharing

Thursday, 25 September 2014

Peraturan itu ada!!!!!

Latar Belakang
1. Masuk 10 menit sebelum mata kuliah dimulai, kalau lebih dari itu silahkan tunggu diluar, dan kalau saya udah dikelas, kalian ga boleh masuk
2. Kalau ada PR, sebelum saya masuk, buku harus udah di atas meja, rapih, keadaan terbuka
3. Kalau PR belum bener ga akan saya tanda tangan
4. Nulis akun kredit tuh harus 3-5 huruf dari akun debet
5 ......
6 ....
7 ...
8 ....

Tujuan
Menunjukan kalo peraturan itu ada

Hipotesa
Karena banyak aturan jadi nurut aja sama ibunya

Pembahasan
Kasus 1:
Dosen : eh kamu, coba tolong ambilkan map biru di meja saya
Mahasiswa : *bingung, tapi akhirnya pergi ke ruang dosen juga*
Beberapa menit kemudian mahasiswa itu kembali ke kelas dengan setumpuk map
Dosen : MANEEEH!!!! AING NITAH NYOKOT MAP BIRU, KUNAON DIBAWA KABEH?
Mahasiwa lain nahan ketawa, sedangkan mahasiswa yg disuruh nunduk dan diem, tapi akhirnya ngomong juga
Mahasiswa : maaf bu, saya buta warna
Dosen : *kaget* kenapa kamu ga bilang dari tadi? *ngomongnya aga lembut*

Kasus 2
Kalau udah ada perbaikan PR, semua mahasiswa ngantri kaya anak bebek menuju meja ibu, nunggu bukunya diperiksa ulang dan ditanda tangan, dan kita harus bersikap "business like", dari cara nyerahin buku, ambil buku, dan jaga jarak sama dosennya, tapi ada mahasiswa yang ngerjainnya di laptop, pas mau diperiksa, dia ngasihin laptopnya ke dosen dan.....
Dosen : AING KUDU NANDATANGAN DIMANA??????
Mahasiswa: *bingung* Iya bu maaf, saya print dulu kalau gitu
Dosen : tau ah.... *buang muka kaya anak kecil*

Kasus 3
Dosen meriksa PR, lalu....
Dosen : **** kalau jurnal balik tanggal berapa?
**** : 31 dese.....
Dose  : TANGGAL BERAPA?
**** : 31 desember
Dosen : pertemuan selanjutnya kamu bawa kalender dan gantung di leher kamu!!!!
**** : iya Bu.

Pertemuan selanjutnya....
Dosen meriksa PR, lalu....
Dosen : *** mana kalendernya
**** : iya bu ini *riweuh benerin kalender*
Dosen : nah kitu dipake ya tiap ada matkul saya. Dan untuk yang lain, kalian tahunnya salah semua kecuali 2 orang yang bener, jadi untuk taunnya yang salah, mulai minggu depan dan seterusnya kalian bawa kalender, gantung di leher kaya **** selama SATU BULAN!!!!!! Kalau ada yang ga dipake pas matkul saya, hukumannya bertambah. Dan untuk kamu ****, masa hukuman kamu berakhir lebih cepat walaupun kamu kena hukumannya duluan. ...... Eh, tapi kamu juga yang sekarang salah ya? Berarti hukuman kamu lebih lama dari temen-temen kamu.

Bawa kalender gantung dileher selama sebulan..... berasa ospek dan pas denger itu, semua anak kelas shock, malu ada, kesel ada, pengen ketawa ada.....
Hasilnya????? Tunggu minggu depan

Simpulan
1. Satu, ibu selalu benar. Dua kalau ibu salah, kembali ke aturan pertama
2. Dengan ibu, pasang telinga dan mata
3. Peraturan ada untuk dijalankan dan dilpatuhi

Sunday, 31 August 2014

I Miss You, Group

Aku ga akan pernah lupain momen-momen dimana kata-kata itu ngehancurin aku. T.T
Bener apa kata orang, “Saat LO berada di atas, justru semakin banyak halangan dan rintangan yang bakal menerpa LO” .  Dan saat kamu menyerah terhadap rintangan itu, itulah yang disebut “KEHANCURAN”. Hhhh, aku tau, aku kalah, aku tau aku hancur, tapiiiiii. Ah tolong!!!!!!!!! *aku tidak bisa mendeskripsikannya*






Tau ga? Kata-kata itu begitu menyakitkan. Awalnya aku Cuma sebuah anggota biasa, dan entahlah dari mana, aku dijadikan moderator. Moderator di G+ itu sama aja kaya admin di sosmed-sosmed lain. Keistimewaannya moderator adalah dia bisa nge blok (ngeluarin) anggota, bisa ngubah post yang anggota post, bisa nge-accept orang yang mau gabung. Nah, untuk eksekusi, kaya aturan aturan grup, Cuma ownernya yang bisa ngelakuin itu semua. Nah, itu lah bedanya admin sama moderator di G+.


Waktu pas dijadiin moderator kaget tapi ada rasa bangganya juga sih. Walaupun Cuma di G+ dan dulu tuh anggotanya masih 140, dan sekarang udah dua kali lipatnya, tapi tetep aja seneng, dan aku ngerasa aku bertanggung jawab atas status “MODERATOR” itu. Aku jadi harus lebih rajin buat posting dan saat itu aku merasakan menjadi seorang Cassiopeia sebenarnya. Dulu aku paling males baca info-info detail tentang mereka. Dulu aku paling males banget liat fancam-fancam mereka, ya intinya cukup taulah kalau mereka tuh lagi dimana, video itu isinya tentang apa. Tapi pas begitu jadi moderator, aku jadi naik tingkatlah, jadi harus tau segalanya.

Hal yang paling membuat kamu bangga dan seneng adalah saat kamu posting, postingan kamu itu dihargai, banyak yang komen, banyak yang reshared, banyak yang ngasih +1, itu tuh rasanya bangga banget. Belum lagi nih, kamu jadi banyak temen, banyak orang yang add kamu, dan pengen jadi teman kamu, dan aku bukan kaya orang-orang yang kalo udah  banyak follower sombongnya minta ampun. Orang nanya aja ga dijawab, orang mau temenan aja ga diwaro. Intinya aku ga kaya gitu, aku orangnya welcome banget dan suka bilang makasih sama mereka-mereka yang udah mau jadi temen aku. Aku juga suka ngerespon orang-orang yang komen di postingan aku, entah itu dengan bales komen atau Cuma ngasih +1 (+1 itu sama aja kaya nge-like), tapi sebisa mungkin aku kasih komen karena itu sebagai bentuk penghargaan aku sama mereka yang udah ngehargain postingan aku.

Disana banyak yang komen pake bahasa ibunya sendiri, ya sih, mentang-mentang di sana udah ada fasilitas “translate”, jadi gitu deh. Kadang aku kesel banget sama orang yang posting pake bahasa ibu mereka sendiri, emang mereka ga bisa apa pake bahasa internasional? Ya emang sih translate juga ga nunggu berjam-jam, sekali klik langsung muncul translate-annya, tapi ya tetep aja ......... ah stop intinya males. Nah, terus aku sendiri? Ya aku sih sekalian belajar bahasa inggris aku, jadi aku pake bahasa inggris untuk komen atau posting apapun, ga pernah sekalipun aku posting dalam bahasa ibuku. Dan tiap kali aku chat ma orang, mereka ga nyangka kalo bahasa nasional-nya indonesia tuh ya bahasa indonesia. Hahahaha. Tapi aku sangat menghargai mereka yang ga pernah peduliin “LO dari mana sih?” dan mereka ga pernah maksa aku buat bisa bahasa mereka (beda banget ama di vk). Di G+ aku kenal sama orang dari Amerika, Brazil, Perancis, Italia, Vietnam, Korea, Chili, dan negara musuh umat muslim.

Waktu pas aku tau ada orang yang berasal dari negara musuh umat muslim, aku kaget banget, gimana aku nanggepinnya, tapi akhirnya aku chat juga sih. Dan saat itu aku sakit hati sama dia karena dia kecewa sama aku gara-gara aku suka sama Yoochun gara-gara dia punya asma. Dia bilang, “I think you are special, but you are nothing.” Bzzzz, kata-katanya nge jleb, itu loh kata-kata “NOTHING” nya.  Dari situ aku berhenti chat sama dia, tapi aku selalu ngobrol kalau dia yang duluan nyapa atau ngajak ngobrol, yah be profesional lah, dan aku juga menghargai pendapatnya dia.  Tapi, aku bener-bener suka banget sama dia waktu nge post apapun dia yang nge respon, termasuk waktu aku bilang “.... May be i will back be Ordirany nafi”. Dia keliatan khawatir sama aku, dan pas aku ceritain apa yang terjadi, dia bialng, “Please don’t do it”. Ah, pokonya I ove you banget deh Yael :*

Itu lah awal mula kenapa aku bisa jadi spamming gitu....

Pertama, aku terima dibilang spamming sama Mandaw, karena emang dia gatau apa-apa. Dan itu tuh kaget banget justru, ternyata kalau aku sharing di grup yang sifatnya public, bakal keliatan di followers kamu, padahal si followers ga ikut-ikutan grup kamu. Hhhhhh, disitu aku langsung blok-in orang-orang yang ga ngerti apa-apa tentang DB5K, dan sebelumnya aku bilang maaf kalau aku harus nge blok in, dan orang yang pertama kali respon adalah Yael. Hahahah.



Tapi, ini begitu menyakitkan waktu kata-kata “Spamming” itu keluar dari temen kamu sendiri. Pertama dia bilang kaya gitu, masih Ok, aku rekomendasiin buat matiin notifikasinya lewat email. Kedua kali, aku kasih tau caranya gimana nonaktifin semua notifikasi, ampe aku ngomong itu di telepon. BAYANGIN, NELEPON CUMA BUAT NGASIH TAU GIMANA CARA MATIIN NOTIFIKASI. Terus pas yang ketiga kalinya, aku udah mulai gerah. Aku udah kesel banget, dan herannya, katanya notifnya masih keterima di email. Aku kaget, pasti ada yang salah sama setting-an google-nya, tapi aku juga ga ambil pusing karena aku tau, aku emang salah. Aku tau aku spamming tapi kan aku juga udah bilang jangan follow aku.

Dan semenjak itu aku diem, dan aku kangen berat posting di group, aku sampe bilang ke pemilik group “Ban or block me if I’m spamming on your group”. Aku bener-bener ngarep si pemilik bales, biar aku dapet kejelasan. Soalnya aku bener-bener tersiksa sama aku yang ga posting. Sumpah gatel banget lah ga posting. Tapi aku seneng sih waktu Yael bilang, kamu harus tetap posting. Hahaha. Oh Yael. Makasih banyak. Tapi rasanya beda aja sih kalo posting di grup ma di akun sendiri, soalnya kalo di grup ada tuntutan dan banyak yang ngerespon. Aaaaaaa, Aku kangen grup itu, aku pengen kembali ke grup itu, tapiiiii T.T... hmmmmm

Dan aku berterima kasih sama orang-orang yang masih respect sama postingan aku walaupun aku udah ga post di grup. Dan aku seneng waktu liat notif aku banyak banget. Aku seneng di G+ banyak notif. Aaaa, I love you G+, Cuma di sosmed itu aku ngerasa dihargai.


SIMPULAN
Hari ini aku belajar menghargai orang

Hari ini aku belajar untuk menjaga perasaan orang

Sunday, 17 August 2014

Laptop

Bersyukurlah bagi kamu yang punya laptop atau notebook jaman dulu....

Dua minggu lalu aku pergi ke BEC buat beli laptop yang baru *ceritanya*, terus kakak aku bilang, kalau bisa spesifikasinya harus lebih dari yang udah ada di rumah.  Oke. Di rumah aku pake notebook Toshiba Satellite L745. Sebenarnya aku juga masih sayang sama itu notebook, soalnya ada coraknya gitu dan si Hardisk-nya itu loh, 640 GB, RAM 2 GB dan kecepatan prosesor 2,2 GHz. Hmmm, udah cukup kan ya, apalagi liat hardisknya. ENAM RATUS EMPAT PULUH GIGA BYTE. Sumpah, aku sayang banget sama laptop aku yang ini, mengingat jarang banget yang punya hardisk 640 GB. Ya, walaupun aku emang ga maniak film, dan hhh, dari 640 GB itu aku Cuma masih pake 1/12 nya. Aku Cuma baru pake 54 GB. Hihihi, tapi tetep aja sayang, kan nyari yang hardisknya 640 GB tuh ya, susah banget.

Latar Belakang Ganti Laptop:

Aku beli laptop tanggal 6 Oktober 2012 yang lalu. Yah, belum 2 tahun kan, tapi laptop aku tuh udah penyakitan. Aku inget gejala yang ditunjukin sama laptop aku waktu pas 1 bulan setelah aku beli laptop. Aku nge charge laptop dalam keadaan mati dan aku tinggal selama 2 jam. Pas aku balik mau cabut itu charger dan nyalain laptop, tau ga? Ga ngisi dong baterainya, malah jadi 0% , padahal aku udah pastiin kalo pas charger dicolokin ke stop kontak, si lampu indikator baterai itu nyala dan lampu indikator ada arus listrik juga nyala.  Waktu itu degdegan banget deh. Akhirnya waktu itu aku charge dalam keadaan nyala, terus pas udah aku matiin, si lampu indikator yang pertanda kalau laptop itu lagi nyala, jadi nyala walaupun nyalanya warna orange, bukan warna putih. Awalnya aku mikir, mungkin aku salah nge klik, yang harusnya shut down malah jadi sleep atau hibernate. Aku nyalain lagi itu laptop ampe berkali-kali tapi terus nyala dan walaupun itu lampu nyala seharian atau berhari-hari, itu ga ngaruh ke baterai (pas dinyalain baterainya ga jadi berkurang). Bener-bener ga ngerti sama penyakitnya. Hmm, aku panik awalnya, ini laptop baru beli, tapi kenapa udah kaya gini lagi, aku juga ngajak kakak aku buat service ini laptop, tapi kaka aku bilang, sayang masih baru, kalau emang ga ada pengaruh apa-apa ya udah biarin aja. Aku udah cari penyakitnya di internet, tapi ga nemu, dan akhirnya temen kaka aku bilang, cobacabut baterai terus pasangin lagi. Akhirnya pas melakukan itu, laptop aku kembali normal lagi. Horeeeee......

Ternyata, si penyakitnya ga Cuma itu aja. Setaun kemudia, laptop aku masalah lagi dengan kipas. Aku inget banget, waktu itu Oktober juga. Waktu itu laptop aku mulai mati-mati mendadak dan ga kadang ga bisa dinyalain lagi. Awalnya aku nyalahin gara-gara aku instal myob, soalnya temen aku juga semua aplikasi di laptop eror gara-gara si myob. Terus aku ke tempat aku beli laptopnya, dan katanya itu masalahnya gara-gara Laptop aku over heat, dan harus ganti kipas, dan zonk-nya nih, garansi aku udah expired 1 minggu. Argggh. Terus kakak aku gamau dan ga percaya sama orang yang mau benerin laptop aku, akhirnya di bawalah laptop ini ke counter resmi toshiba, dan pas aku ceritain, si mas-nyange cek laptop aku dan bilang kalau kipas aku baik-baik aja. HHHH, ga mungkin baik-baik aja, orang itu sering mati-mati, dan kadang kalo lagi zonk, tu laptop ga bisa nyala. Cara nyalainnya? Dipaksa, kalau ga bisa nyala, didiemin. Sebelnya nih, pas laptop aku suruh nginep di counter toshibanya, aku harus nunggu, dan 1 minggu setelah nginep, barulah ada konfirmasi kalau laptop aku masalahnya di kipas, dan kalau diganti, hargnya 1,5 juta. Ha Ha Ha. Pas dikonsultasiin ke kaka aku, kaka aku pengen orang yang mau opearsi laptop aku adalah orang yang keluarga aku kenal, jadi dia tuh lebih teliti gitu lah. Dan akhirnya ada temen kaka aku yang emang kerja di bagian IT, dan bersedia ganti kipas laptop aku. Tapi, sama temen kaka aku tuh di cek, katanya kipas aku masih bagus, ini hanya kekurangan daya aja, makannya kadang-kadang si kipas ga muter sesuai dengan fungsinya. Terus, sama temen kaka aku dicobain ngambil tegangan dari sumber lain, entahlah ga ngerti ya, pokonya singkat cerita, emang kipasnya harus ganti, tapi jangan sama yang original, soalnya kipas untuk seri laptop aku yang ini kelemahannya di kipas, jadi kalau aku ganti sama yang original, pasti nanti penyakitnya sama. Akhirnya diganti dengan kipas yang lain dan laptop aku pun sehat (?) kembali.
Awal April, menjelang Asti ulang tahun, laptop aku diserang penyakit aneh lagi. Yang ini udah bener-bener ga ngerti penyakitnya apa, karena aku searching di internet pun ga ada. Charger aku masih normal loh, kalao aku charge, ada tanda di laptop aku kalau di ngisi, tapi, dia tuh ga ngisi, dia malah diem dan malah berkurang seolah-olah ga dicolokin  si charger-annya, tapi ada ko tanda si charger tuh masuk ke laptop aku, dan yang janggal tuh si lampu indikator baterai terpasang dan lampu indikator si laptop nyala tuh kedip-kedip kaya baterai low yang minta buat di charge. HELLO!!!! Aku udah charge kali. Awalnya aku hirauin aja, dan tiba-tiba si baterai aku tuh udah ada tanda silang dan baterainya Cuma 7% padahal si charger udah terapasang dan di baterainya udah ada tanda kalau di nge charge. Oke, sampe akhirnya tamatlah riwayat aku, baterai aku ga bisa di charge dan otomatis aku juga ga bisa nyalain laptop. Terus aku cobain pake laptop tanpa baterai dan aaargh, akhirnya bisa juga, tapi pas ga lama kemudian, laptop aku mati dong. Terus aku mulai panik, dan aku nyalain paksa, dan pas aku nyalain paksa, tibaa-tiba si lampu indikator pertanda ada baterai sama laptop nyala, nyala warna kuning dan kedap-kedip kaya minta di charge, aduh kan laptop aku ga dipasang baterai, gimana sih. Dan si laptop yang masih “starting” tiba-tiba mati, dan pas aku nyalain, GA BISA NYALA. Oke, tamatlah riwayatku, mana lusa ujian DBMS, ini laptop ngadat lagi, terus mamah aku nanya, dan langsung nyaranin aku buat beli laptop baru BESOK. Iya, aku sih mau-mau aja, seneng malah, tapi masalanya, hari selasa tuh FULL banget, pulang sore, belum ada tugas, mana sempet adaptasi sama laptop baru. Tapi, akhirnya pas malem nyala juga

Aku udah searching itu penyakit apaan sih. Terus aku juga udah konsul sama temen kuliah dan katanya itu adalah baterai bocor, terus aku bilang tapi baterai laptop aku masih kuat 3-4 jam kalau Cuma dipake ngetik doang, bahkan bisa 5 jam. Terus semua pada melongo, terus itu apaan ya? Hhhhh

Penyelesaian:
Akhirnya aku tadi ke BEC buat beli laptop baru. Cie, asyik banget kan? Terus kata kaka aku, aku suruh milih VAIO, ah mau banget lah. Pas nyampe di BEC, si VAIO Cuma ada yang touchscreen sama yang slide gitu lah. Padahal aku pengen yang biasa, dan aku trauma juga sama sesuatu yang di slide, soalnya aku pernah punya HP sony yang di slide, terus rusak 2 kali. Hehehehh peace. Terus pas aku tanya, “Kok Vaio Cuma segitu lagi, emang udah ga produksi lagi?”, terus mas-nya bilang “Oh, sekarang Vaio udah ga produksi lagi, soalnya mau ngeluarin produk baru dan semuanya made in Japan”. Oh, bagus, dan mereka ngeluarinnya nanggung banget pas aku lagi butuh laptop. Terus aku konsul sama kaka aku, gimana kalo beli laptopnya pas Vaio made in Japan keluar? Terus kaka aku tanya balik, “Kapan Vaio made in Japan keluar? Masih lama kali”. Aku Cuma diem dan kaka aku nyaranin aku beli toshiba lagi, dan jelas aku nolak, karena aku ga puas sama laptop aku yang dulu. Tapi kaka aku nyuruh aku beli toshiba lagi. Akhirnya aku berkelana lagi deh.

Aku liat-liat spesifikasi laptop yang ada di estalase, ko jarang banget ya intel core i3, banyaknya AMD atau intel doang. Terus pas aku tanyain kecepatan prosesornya dibawah 2 GHz semua. OMG, itu kan lebih lemot dari yang punya aku berarti. Dan sampai akhirnya aku nemuin satu-satunya toshiba yang spesifikasinya aku mau. I core 3, RAM 6 GB, prosesor 2,4 GHz dan si hardisk-nya 640 GB. Hihih, mantap banget kan? Tapi ada satu lagi yang ngeganjel buat aku tentang si laptop itu. Ukurannya itu loh, gede banget, mana  ada numb lock-nya. Dan aku Cuma cengo waktu kaka aku setuju itu laptop yang spesifikasinya memenuhi standar aku. Gila, aku ngampus bawanya gimana, kayanya tas aku aja ga muat. Yah, oke, dari pada ga ada, akhirnya aku deal deh beli yang itu, dan tau ga? Ternyata KOSONG!!!!!!! STOCK-nya KOSONG!!!!! Terus aku ditawarin yang sejenis dengan prosesor AMD dan kecepatannya Cuma 1,8GHz, tapi si layar touchscreen. Oh man, tau ga? Aku tuh menghindari sesuatu yang berbau touchscreen dan slide, bisakah mereka terhindar dariku?  T.T. Kaka aku sih udah bilang udah beli itu aja, tapi aku gamau karena aku jorok dan kecepatan prosessornya masih jauh dibawah laptop yang aku punya ini. Akhirnya aku pergi dari toko itu dan berkelana lagi.

Terus aku masuk ke toko dan nanya-nanya, terus aku juga nanya ada merk toshiba ga? Terus pas keluar dari toko itu, kaka aku bilang, “Jangan nyari merk”. Ok, aku jalan-jalan lagi dan nemu laptop ASUS warna BIRU, dan spec-nya lumayanlah, terus aku bilang, “Aku mau yang itu”. Dan kaka aku bilang, “jangan yang itu, cari yang toshiba”. T.T

Akhirnya karena ga nemu akhirnya keluar dari BEC dan menuju sebuah toko *bisa dibilang supermarket elektronik* yang berada di jalan ABC. Terus di sana juga susah banget nyari laptop yang spec-nya aku mau, padahal dulu banyak kok. Terus si mas-nya keukeuh bilang, “Ga ada, core i3 yang prosesornya diatas 2” Terus aku jawab, “Laptop aku yang dulu core i3, prosesornya 2,2 GHz.” Baru deh aku tau jawabannya, ternyata sekarang core i3 tuh prosesornya dibawah 2 semua, katanya untuk mengejar hemat baterai. Hhh, udah ga ngerti, dimana-mana makin sini tuh makin canggih, bukan makin lemot, perasaan ya HP aja lebih mengejar kecepatan diabandingkan mengejar hemat baterai, lah ini kenapa laptop malah sebaliknya? Mungkin semua orang mikir, sekarang udah ada tablet, jadi fungsi si laptop tuh Cuma ngetik word sama media buat nge print doang, ga beda jauh dengan fungsi komputer. Akhirnya, kaka aku bilang, “Yaudah atuh, coba nanti bulan depan kesini lagi, ada yang bagus ga. Ga apa-apa nunggu sampe bulan depan?” Aku jawab, “iya ga apa-apa” Dalam hati, nunggu ampe Vaio keluar juga ga apa-apa da. Hihihi. Yah, wish me luck aja yah!!! ^^

Tuesday, 29 July 2014

Apapun caranya, Babi hasilnya

Waktu hari Jumat, aku sama temen aku ke kampus, intinya mau nge gugat dosen, nah karena di kampus lagi ada sidang buat tingkat 3, akhirnya aku sama temen aku ke perpus, pas di perpus aku sama temen aku DONLOT pake WiFi gratis. Hahahha.

Aku bingung mau donlot apa, soalnya banyak yang pengen aku donlot tapi size nya gede-gede. Akhirnya aku donlot fanmeet nya babi yang durasinya 2 jam an dan size nya 435 Mb. Aaaaaa. Sedangkan temen aku dia donlot drama korea. Entahlah, yang jelas judul dramanya ga semacem aja.
Nah, aku ke perpus jam 10 lebih. Aku bawa charger dan terminal buat nge charge. Heheh, mungkin aku egois juga sih soalnya aku gamau diganggu pas lagi di perpus. Contohnya, baterai aku habis, tapi terminal perpus penuh, kan ga asyik, makannya aku suka bawa terminal yang colokannya ada 5 yang panjangnya 4 meter biar bisa dipojokan. Hahha, soalnya biar orang-orang ga kepo aku lagi ngapain dan karena faktor malu juga sih, soalnya walaupun aku ngerjain tugas, pasti suka donlot atau browsing yang bukan tugas kuliah.

Pas mau nyimpen tas di locker, aku liat ko temen aku ga bawa charger, kan kita lama gitu di perpusnya. Walaupun laptop dia tahan lama, tapi kalo dipake donlot dan WiFi an kan cepet abis. Terus akhirnya aku nanya ke temen aku, kenapa dan temen aku jawab karena berat dan pasti cukup.

Oke, temen aku was-was tiap kali petugas perpus lewat, ya ga dia aja sih, aku juga was was soalnya kalo petugas perpus bulak-balik, artinya perpus mau ditutup, apalagi ini udah mendekati jam 11. Perpus ditutup karena mereka harus jumatan dan baru dibuka lagi jam 1.

Akhirnya jam 11 dateng, tapi downloadan aku sama temen aku belum selesei. Padahal, rencananya aku sama dia mau ke gedung akun pas perpusnya tutup.  Tapi, karena kita donlotnya belum selesei. Akhirnya kita nunggu di luar. Di luar, kita asyik donlot, aku terus pantengin speed donlot yang ga stabil. Kadang nyampe 4 mbps kadang dibawah 1, dan pas dibawah 1 tuh ya, aaaa, waswas banget, soalnya pasti itu lama banget dan baterai aku ga cukup, dan kalo ampe laptop aku mati. Aaaaarg, 435 Mb melayang. Terus aku liatin terus jam dan kecepatan donlot, dan baterai aku cuma tinggal setengah lagi, waktu itu jam masih jam 11.30, ah masih ada 1 jam 30 menit lagi, dan itu bikin aku perang batin. Kalo biarin laptop ini sampe baterainya abis, itu ga mungkin, karena kecepatan donlot belum tentu terus 4 mbps, dan kalo ga stabil, bisa bisa mati dan donlotan aku melayang. Akhirnya, aku berusaha nyolokin kemana pun, yang jelas lapi aku masih bisa hidup dan donlotan bisa selesai dengan sempurna. Aku tau di deket tv ada terminal yang colokannya ada 4 biji, dan aku juga tau dari 4 biji itu, cuma satu yang berfungsi, yang lainnya ga bisa dicolokin, dan sialnya si yang berfungsi itu ya dipake tv. Dari dulu, aku emang punya niatan buat nyabut itu colokan tv dan ngeganti sama charger aku, tapi ga enak dan harus izin ke siapa, ya walaupun si tv sebenarnya udah mati. Tapi, pas diliat, baterai aku semakin melemah dan tiba tiba changmin membisikkan sesuatu kalo aku harus cabut colokan tv dan ganti dengan charger laptop aku. Dan akhirnya aku melakukannya, hahahaa. Yeah, apapun caranya, babi hasilnya....
Dan akhirnya donlot pun berhasil.

УРАААААА.......

Ini foto terminal yang colokan tv nya aku ganti sama charger laptop aku. Tapi tenang aja, sebelum penjaga perpustakaan kembali sebelum jumatan, aku udah mencabut charger laptopku dan segera menggantinya dengan colokan tv seolah-olah semua baik-baik saja, ah dan tentunya, aku pastiin juga kalo lampu indikator tv nya nyala pas aku udah colokin kabel tv nya.

Sunday, 13 July 2014

A Month Ago

This is my first post in English. For you, who read this post, please don’t comment that my English is bad. Hahaha, I know my English is bad, so please don’t comment it. But, if you don’t understand what i write, ask me and i will answer it ^^.

I post this in English because of my best friend. She is American, so she doesn’t understand Indonesian and it force me to post in English. Hahahah.

Why do I post it? Because I want all of my reader know who is my best friend. I want all of my friend know how lucky I’m who have good and wonderful friend.

Ok, Let me introduce my friends from America, Ainsley... ^^v

I know her from G+. We join a group, “I Love JYJ”. Initially, we didn’t know each other. I remembered when we first talked. I first talked her when she asked what she must did after watched “Rooftop Prince”.  I recommended her to watched video when Junsu cried. She followed my recommendation and I thought that she was enjoyed this video *hehehe*

A few days later, she added me on her circle. First, I felt the account was familiar, and I thouht hardly, then i found it. Yeah, she was a girl who asked recommendation on group. Then, I asked her, “Are you Cassiopeia”. She answered yes, and i added back her on Cassiopeia circle.

Guys, I noticed when we chatted at first time. It was on June 13 2014 at 08.47 AM *the time is same when i post this post*. At the moment, i was bored because i studied financial management. Hmmm, I didn’t like to pay attention to my lecturer because he is narcissitic and i didn’t understand what he was taught.  So, I decided to played with my phone. I went to G+ and i had notification that Ainsley added me.

Source : vk.com
I said thanks to Ainsley because she added me first. And she said “welcome”. At first time when we chatted, I was confused because when I said “Good morning”, she replied “Good afternoon”. Initially, I thought she was joke. I asked her, “Why do you say ‘Good Afternoon? Are there afternoon?’”. She replied, “Yes, are there morning?”. OMG, i just found it. I chatted with people who had different long time with me. Initially, i don’t trust that we had different time until a half day, because i just find people who has different time about 1-5 hours, but now, I’ve found it. Ainsley and I have different time about 13 hours. So, when I’m morning, she is evening. But, we always have time to chatting. Hahaha, we sleep so night, after 00.00. So, we are enjoying chatting. Ah, I forgot... I chatted her on June 13, but in America, it was on June 12. So, Ainsley said, “You are like future girl”.

I also asked her, “What’s your name?”. I wasn’t sure that “Ainsley”  is her name, because I never hear the name. Hahah, but I like her name. I think it is beautiful name and how can she find the beautiful name? After, I asked it, she replied that her name is Ainsley. Waw... It’s beautiful name guys and i like it. A I N S L E Y ......

After I chat with Ainsley, I feel guilty, lament, and think “How fool I’m?” because I don’t add her first and know her early. Whereas, I know that she is moderator of “I Love JYJ” early. Hhhh, I’m lament until now. Why? Why? Why i don’t add her early. She is nice girl and I’m enjoyed to talk her. We talk about JYJ, TVXQ, our bias, imagine our bias together, gossiping anything, test our personality together and share the result. It’s so fun, right?

It’s important which you must know guys, Ainsley help me to correct my English when I get English homework. Ainsley, how kind you are... I wanna reply her kindness, but i don’t know what must I do. So, i will translate JJ’s fanmeet in Indonesia in English. But, sorry dear, I haven’t started it. Hmmmmm. Don’t worry I will do it. I notice that the deadline is when I start to study at college. At the moment, I will go to library and upload it by free WiFi. Hahaha.... Ainsley knows my habbit what I’m doing on Library. Hahaha.

Finally, for the closing of this post. I wanna ask to you *all of my reader*,
I’m proud can meet Ainsley on G+, I’m proud be her friend and hope can be her best friend *hahahha*, and the 5 words which decribe her, YOU, ONE IN A MILLION....

Monday, 7 July 2014

Sheinafiya Namidia

Kata Pengantar

Puji dan syukur aku panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatNyalah keputusan ini bisa dibuat.

Inilah keputusanku, inilah duniaku, inilah aku, dan tentu aku ucapkan selamat datang kepada Kalian yang baru saja mengikuti blog-ku atau menjadi new follower. Dan untuk follower lamaku, maafkan aku karena aku tidak bisa mempertahankan nama itu.

Inilah aku, aku yang sebenarnya tidak nyata, karena "aku" bukanlah aku yang sebenarnya. Aku memutuskan membuang namaku jauh-jauh dari segala media sosialku karena nama itu tidak pernah berarti. Satu hal yang tak pernah kusesali dari nama itu, nama itu telah membesarkanku dan selalu melekat pada diriku yang sebenarnya.

Sekarang yang kalian tau cukup satu hal. Aku adalah SHEINAFIYA NAMIDIA, kalian bisa memanggilku Nafi.

Di sini, aku berharap, apa yang aku tulis dapat berguna untuk kalian, selaku pengunjung blog-ku. Dan tak lupa aku ucapkan terima kasih bagi kalian yang telah menambah pundi-pundi viewersku dan meninggalkan komentar di blog-ku. Terima kasih, komentar dan masukan kalian tak pernah aku lupakan. :)

Bandung, 7 Juli 2014


Sheinafiya Namidia

Latar Belakang

Apa kalian pernah merasakan ketiadaan kalian di dunia ini? Kalian ada, tapi kalian sebenarnya tak pernah ada. Tak satu pun di dunia ini yang merasakan keberadaan kalian, dan tak ada satu pun yang melihat kalau kalian benar-benar ada.

Sebelumnya aku tak pernah berpikir kalau ternyata aku sekecil ini. Sebelumnya aku tak pernah membayangkan bahwa menjadi kecil itu sangat menyakitkan. Dan tentu aku tak pernah berharap bahwa kejadian ini akan menimpaku.

Aku tau, menjadi kecil adalah pribadiku, tapi aku tak pernah menyangka bahwa aku sekecil ini. Tak pernah ada yang tahu apa yang telah aku lakukan, tak pernah ada yang mengakui bahwa itu adalah buatanku, itu adalah hasil jerih payahku. Tak ada satupun yang menyadari bahwa aku ada.

Baiklah, di sini aku memiliki beberapa kasus yang membuktikan bahwa aku tidak ada artinya walaupun aku telah berusaha untuk menjadi yang berarti.

Kasus 1:
Saat itu, buku auditingku dibagikan. Hal yang pertama orang-orang lakukan adalah membukanya lalu melihat nilainya. Tiba-tiba orang di depanku berteriak, "Aduh dapet excellent, ga nyangkalah dapet excellent, padahal aku kan ngerjainnya tadi pagi mana nyontek lagi. Aduh ibu baik banget ya"
Lalu, aku buka bukuku dan aku hanya mendapatkan nilai "Good" dengan penuh komentar. Aku kembali menutup bukuku, lalu menyibukkan diri dengan apapun, dan berusaha acuh pada semuanya. Bagaimana aku tak sedih, jika aku yang bekerja keras mengerjakan soal itu hanya mendapat good, dan orang yang menyalin dariku mendapat nilai "Excellent".

Kasus 2:
Teringat saat sahabatku memberikan komentar di posting-an lamaku. Postingan itu tentang kebencianku terhadap dosen akuntansi keuangan dan audit 1. Tiba-tiba sahabatku meninggalkan komentar pada postingan-ku itu. Kira-kira seperti inilah komentarnya: "Kamu ga salah dapet audit 'good'? Harusnya kamu 'excellent', orang tugas kamu tuh suka dicontekin ke orang lain."
Aku cuma tersenyum miris, membayangkan si dosen berjilbab besar yang menjunjung tinggi agama islam, malah tidak menerapkan ajarannya. Saat itu aku bingung aku harus menjawab apa, aku cuma berusaha tetap berdiri dan tetap bersemangat. Aku bukan tipe orang yang mudah meneteskan air mata

Kasus 3:
Waktu itu aku mendapat tugas mengerjakan database, lalu di sana ada perintah membuat menu bar. Aku membaca di salah satu blog bahwa ms.access 2010 dan 2013 tidak mendukung pembuatan menu bar. Lalu aku berbicara pada temanku bahwa ms. Access tidak mendukung pembuatan menu bar. Aku tidak mau berbicara langsung dengan dosenku, akhirnya aku meminta temanku saja yang berbicara dengan ada bukti bahwa menu bar tidak berlaku untuk ms. Access 2010 dan 2013. Akhirnya aku mengantar temanku itu, tapi sampai di sana akhirnya aku berbicara juga. Dan beberapa minggu kemudian saat dosenku berkata bahwa blog itu benar, hal yang ia ingat adalah nama temanku, bukan aku. Ya walaupun temanku memang nanya, aku juga ikut berbicara di situ, aku juga ada di situ, tapi mengapa dosenku tak menyebutkan "kemarin dua orang teman kalian ada yang nanya....." atau "kemarin ******* sama AKU ....."

Kasus 4:Saat tugas SIA mengenai database dikumpulkan secara mendadak, chairmate-ku meminta tugasku, aku memberinya. Tapi begitu ada temanku yang meminta tugas dari chairmate-ku. Dia begitu senang dan mengucapkan terima kasih begitu banyak. Sedangkan aku?

Kasus 5:
Sahabatku, Asti pernah memberikanku tweet tentang seorang fans dengan username @snxy. Dia memang tidak memberiku percis, dia hanya menceritakan padaku bahwa dia menulis tweet yang intinya, dia itu hidup di dalam bubble, You can see, but you can't touch. Awalnya aku tidak mengerti apa maksudnya. Dengan sabar Asti menjelaskan bahwa maksudnya adalah dia hanya bisa melihat idolanya saja, tidak untuk menyentuhnya, seperti bubble yang cuma bisa diliat, kalau kamu sentuh bakal ancur. You can see, but you can't touch.
Mungkin kata-kata itu juga tepat untukku juga...

Tujuan

Dari empat kasus di atas, aku hanya ingin membuktikan bahwa aku pantas membuang jauh nama itu, aku pantas mengganti semuanya dan yang terpenting adalah untuk membuktikan bahwa aku ini tak berarti.

Rumusan Masalah

1. Sebenarnya siapa aku ini?
2. Apakah aku ini benar-benar ada?

Pembahasan

Nama ini muncul ketika aku mengenal kelima laki-laki tampan yang super sibuk dan selalu pergi ke luar negeri. Dari sanalah aku menciptakan seorang transalator yang menguasai seluruh bahasa internasional yang diakui oleh PBB.  Ia bekerja di sebuah agen pariwisata sebagai pemandu wisata.

Kenapa harus jadi pemandu wisata? Karena saat itu aku tergila-gila dengan sejarah, dan aku baca "Bumi Cinta" karya kang Abik, dan di sana karakternya memperdalam sejarah, dan disanlah aku mengagumi betapa kerennya menjadi seorang ahli sejarah. 

Nama... Saat itu aku berpikir nama apa yang pantas. Hmmm, "Mantan" kecenganku penggemar Sheryl Sheinafia. Hmmmm aku suka nama belakangnya, dan Aku menambahkan "y", jadilah Sheinafiya. Dan nama Namidia, entahlah berasal dari mana, nama itu langsung terlintas di pikiranku. 

Sudah kukatakan, awalnya aku tak pernah punya pikiran bahwa aku akan mengganti semua media sosial-ku dengan nama itu, tapi semua kasus itu membuatku berpikir, untuk apa aku ada jika aku tak pernah dihargai? Semuanya memuncak saat kasus 3. Saat kasus ketiga muncul, aku hanya bisa diam dan memikirkan keberadaanku. Aku jadi tidak ingin semua orang mengenalku. Tak usah tau siapa aku. Sekeras apapun kau berusaha, kau tak pernah dihargai. 

Sebenarnya aku tak butuh pujian, aku hanya butuh pengakuan. Aku hanya butuh penghargaan dan tentunya aku hanya ingin kalian mengingatku. Aku hanya ingin kalian tak melupakanku. Apa itu berlebih? Ternyata untuk menjadi orang yang diingat sangat sulit, padahal aku selalu ada di sekitar mereka. Hmmmm, Kalian tidak punya penyakit ilang ingatan atau apa kan? Apakah sulit mengingatku? Ah, tentu mengingat  jauh lebih sulit dibandingkan membenci.

Belum sempat aku mengganti semua nama sosial mediaku, masalah baru datang menghampiriku. 
Apa aku salah melakukan ini semua padahal apa yang aku lakukan adalah tujuan kita bersama. Ini adalah keinginan kita bersama.
Aku ingin menurunkan wali dosen sekaligus dosen akuntansi keuangan dan dosen auditku. Kubuat surat pernyataan bahwa aku dan teman-teman kelasku meminta permohonan agar wali dosenku itu tidak menjadi wali dosenku di tingkat 3. Aku membuat inisiatif ini karena aku tau teman-teman kelasku juga sudah muak dengan beliau. Awalnya kuminta dukungan dari teman-teman dekatku. Dan mereka menyutujuinya. Dengan tekad itulah aku membuat surat pernyataan itu. Kalau teman-teman kelasku tidak menyetujuinya, setidaknya ada 9 orang teman dekatku yang mendukungku dan akan menandatangani surat permohonan itu. 

Akhirnya, surat permohonan itu telah kubuat dan ku print out. Aku membuat surat itu dengan bantuan kakakku. Dia kan seorang guru, jadi dia sudah handal untuk membuat hal semacam itu. Surat pun jadi dan aku memberikannya kepada ketua kelasku, karena kata kakakku, semua itu harus ditanda tangan terlebih dahulu oleh ketua kelas. Akhirnya, ketua kelasku, Tia, mau menandatangani surat itu. Akhirnya tibalah ke penandatanganan mahasiswa dan mahasiswi kelas 2 Ak-B. Aku tidak memaksa mereka untuk menandatanganinya. Karena aku tau, teman-teman dekatku mau menandatanganinya. Menurutku itu sudah cukup. Tapi ternyata, setalah surat kubuat 1/4 dari teman dekatku tidak menandatanganinya, dan jujur aku sangat kecewa pada mereka. Padahal mereka juga benci dengan dosen itu, bencinya melebihi kebencianku. Kenapa mereka masih memelihara kebencian mereka? Oh tidak, aku tau ada salah satu dari mereka yang tidak membenci dosen itu (entah tidak membenci atau tidak. Dibilang membenci dia biasa saja, dibilang tidak juga tidak, karena terkadang dia suka membicarakan dosen itu dan kesal terhadap si dosen. Entahlah). Dan dia adalah makhluk paling jenius di kelas kami. Dia tidak perlu memikirkan nilainya, karena dia selalu yang diunggulkan dan si dosen itu juga selalu membanggakannya. Tapi apakah ia tidak ingin membantu nasib orang-orang bego *kaya GUE* yang nilainya aja masih ngambang? bahkan udah jelas dapet C kali. Kali ini teori aku bener kan? ORANG JENIUS, ORANG PINTAR ga akan pernah dan ga akan mungkin bantuin ORANG BEGO!!!!! Kalau aku jadi orang pintar dan orang jenius aku pasti bakal mentingin orang-orang bego dan orang yang kurang beruntung dari aku. Hahaha, gue aja yang masih bego masih sempet kok bantuin orang lain. Aku inget gimana temen aku yang nanya-nanyain tugas database, padahal aku sendiri aja belum ngerjain. Aku inget gimana temen aku nanya-nanya tentang DFD, Flowchart, terus di sela-sela deadline yang udah mencekik urat nadi, aku masih sempet-sempetnya gambarin dia DFD, flowchart, padahal tugas aku aja belum selesei. 

Permasalahanku tidak sampai di situ saja. Ternyata teman-teman kelasku tidak semuanya yang ingin menandatangani. Aku tau ada sebagaian orang yang menandatangani itu, dan aku sangat menghargainya. Guntur, Trendi, Niko, Debi. Makasih banyak udah mau nandatanganin itu. Awalnya mereka yakin sama dengaku bahwa surat itu akan ditandatangani oleh semua anak-anak kelas, tapi ternyata salah. Yang lain tidak ingin menandatangani dengan alasan yang menyebalkan, "Aku takut itu pengaruh sama nilai, nanti aja kalau udah nilai keluar baru dikasihinnya atuh."
Aku cuma pengen ketawa, "HA   HA    HA    HA, LO kira kampus kita proses nilai secepat itu? Keburu kita masuk dan keburu tu dosen ngejabat lagi jadi wali kelas. Inget, dia pernah mendeklarasikan diri kalau dia akan meminta jurusan kalo kelas kita bakal dipegang lagi sama dia. LO nyelametin nilai diri lo sendiri. HHH, egois ya lo, padahal tugas aja lo suka nyontek, dan sekarang kalo lo dapet nilai bagus itu hasil kerja LO? Ups, lo kuliah aja itu bentuk kerja keras lo kan ya. GUE LUPA ITU!!!!" 

Tapi, tolong, aku ga suka sama kalian yang terus ngomongin beliau dibelakang tapi kalian ga pernah berusaha untuk mengubahnya. Aku ga suka kalian terus-terusan nyontek, kepaksa ngerjain tugas yang beliau kasih, dan kalau taun ajaran baru kita masih dapet itu dan kalian masih ngeluh-ngeluh, sumpah, kalian tuh KETERLALUAN BANGET. Kalian ga ada usaha untuk merubahnya dan pantes kalian ngeluh-ngeluh? AKU BENCI KALIAN. 

Padahal aku melakukan ini untuk kalian juga, aku bukan mementingkan diri pribadiku yang benar-benar muak dengan beliau. Aku melakukan ini karena aku melihat kebencian dari diri kalan terhadap beliau. Dan aku tidak ingin melihat kalian memelihara kebencian itu. Kalian boleh membencinya, tapi berusahalah untuk menghindarinya, dan berusahalah untuk keluar dari kebencian itu. 

Taun depan aku hanya ingin mendengar keluhan kalian yang menandatangani surat penurunan yang kubuat, bukan dari kalian yang tidak berani menandatangani surat itu. Kalian yang menandatangani surat itu memang pantas mengeluh, karena usaha kalian belum berhasil. sedangkan kalian yang tidak? apa usaha kalian? Cuma hidup di tengah paksaan. 

Itulah alasan mengapa aku ingin menghilangkan nama itu. Nama yang tak pernah orang hargai, nama yang tak pernah orang akui. Nama yang cuma "menumpang di daftar absensi". Padahal aku ingin sekali mendengar banyak orang mengucapkan terima kasih padaku setelah nyontek PR, atau berkata, itu hasil karyaku, atau "Aku juga liat dari ...". Tapi semuanya pada egois, semua menutup-nutupinya demi menunjukkan "INI HASIL GUE, KEREN KAN?"

Aku tak pernah menyembunyikan hasil karya orang lain. Komen di bawah ini kalau kalian pernah merasa aku telah menyembunyikan hasil karya orang lain. Teringat saat database, orang-orang ingin meminta dataku, aku selalu meminta izin pada chairmate-ku juga, karena bagaimana pun itu hasil karya kami, dan aku juga selalu meminta orang itu untuk meminta izin pada chairmateku, dan selalu ucapkan juga terimakasih pada chairmateku. Sekecil apapun karya orang lain, itu adalah sebuah karya, dan merupakan karya besar karena jika itu kecil, mengapa kamu tidak bisa membuatnya?

Mulai sekarang aku ingin membuang jauh-jauh nama itu. Biarlah orang tau aku sebagai Sheinafiya Namidia. Jika kalian ingin berucap terima kasih, ucapkanlah atas Sheinafiya dan aku akan sangat menghargai itu, tapi jika tidak, aku juga tidak akan memusingkannya karena Sheinafiya Namidia tidak pernah ada. 

Simpulan

1. Aku bukan siapa-siapa dan tidak ada hal yang spesial dariku.
2. Masih banyak orang yang meragukan aku ada. Jadi aku hidup digaris abu-abu. Antara ada dan tiada

Intinya: Tak perlu tau siapa aku, karena kalian tak akan pernah tau siapa aku. Yang kalian tau hanyalah Sheinafiya Namidia. Tak perlu cari tau siapa aku, karena kalian tak mungkin mengenaliku.... Karena nama itu hidup pada duniaku yang tak bisa kalian sentuh. You can see, but You can't touch.....

Daftar Pustaka

1. Semua kejadian yang telah terjadi selama aku berada di tingkat 2 semester 2
2. Teman-temanku yang telah menyadarkanku siapa aku
3. Mrs. Jung yang udah menularkan virus babi terus pergi ga bertanggung jawab dan tweet dari snxy
4. @snxy, terimakasih atas filosofinya, aku kutip ya