Saturday 5 March 2011

Mengetahui sifat larutan Penyangga (Kimia)

Tanggal Praktikum : Rabu, 2 Maret 2011

Tujuan : Mengetahui sifat Larutan Penyangga

Alat dan Bahan:

Alat:

1. Tabung Reaksi

2. Pipet

3. Universal Indikator

4. Kertas Label


Bahan

1. Aquades

2. Larutan CH3COOH 0,1 M

3. Larutan NH4OH 0,1M

4. Larutan CH3COOH/CH3COONa

5. Larutan NH4OH + NH4Cl

6. HCl 1 M

7. NaOH 1 M


Cara Kerja

1. Beri nama tabung reaksi dengan kertas label A, B, C, D


2. Untuk mengukur pH CH3COOH, masukan larutan CH3COOH kurang lebih 3 ml ke dalam tabung A, B, C, D. Apabila tidak ada pipet volume, maka dapat menggunakan cara mengambil larutan dengan pipet tanpa adanya gelembung udara, agar larutan yang terbawa banyak dan agar volume satu dan yang lainnya sama.

3. Masukkan 3 tetes aquades pada tabung B


4. Masukkan 3 tetes HCL 1 M pada tabung C


5. Masukkan 3 tetes NaOH 1M pada tabung D


6. Masukkan universal indicator kepada tiap tiap tabung, lalu diamkan, apabila perlu goyang goyangkan tabung reaksi tersebut.

7. Setelah itu, amati perubahan warna yang terjadi pada indicator universal, dan bandingkan dengan warna penetuan pH


8. Apabila telah selesai, cuci semuanya dengan aquades.


9. Untuk mengukur pH NH4OH 0,1 M, masukan larutan NH4OH kurang lebih 3 ml ke dalam tabung A, B, C, D. Apabila tidak ada pipet volume, maka dapat menggunakan cara mengambil larutan dengan pipet tanpa adanya gelembung udara, agar larutan yang terbawa banyak dan agar volume satu dan yang lainnya sama.

10.


Masukkan 3 tetes aquades pada tabung B

11. Masukkan 3 tetes HCL 1 M pada tabung C


12. Masukkan 3 tetes NaOH 1M pada tabung D


13. Masukkan universal indicator kepada tiap tiap tabung, lalu diamkan, apabila perlu goyang goyangkan tabung reaksi tersebut.


14. Setelah itu, amati perubahan warna yang terjadi pada indicator universal, dan bandingkan dengan warna penetuan pH


15.






Apabila telah selesai, cuci semuanya dengan aquades.

16. Untuk mengukur pH penyanggga asam (CH3COOH/CH3COONa) , masukan larutan CH3COOH/CH3COONa kurang lebih 3 ml ke dalam tabung A, B, C, D. Apabila tidak ada pipet volume, maka dapat menggunakan cara mengambil larutan dengan pipet tanpa adanya gelembung udara, agar larutan yang terbawa banyak dan agar volume satu dan yang lainnya sama.

17. Masukkan 3 tetes aquades pada tabung B

18.



Masukkan 3 tetes HCL 1 M pada tabung C


19. Masukkan 3 tetes NaOH 1M pada tabung D


20. Masukkan universal indicator kepada tiap tiap tabung, lalu diamkan, apabila perlu goyang goyangkan tabung reaksi tersebut.


21. Setelah itu, amati perubahan warna yang terjadi pada indicator universal, dan bandingkan dengan warna penetuan pH


22. Apabila telah selesai, cuci semuanya dengan aquades.

23.



Untuk mengukur pH penyangga basa, masukan larutan NH4OH + NH4Cl kurang lebih 3 ml ke dalam tabung A, B, C, D. Apabila tidak ada pipet volume, maka dapat menggunakan cara mengambil larutan dengan pipet tanpa adanya gelembung udara, agar larutan yang terbawa banyak dan agar volume satu dan yang lainnya sama.

24.



Masukkan 3 tetes aquades pada tabung B

25. Masukkan 3 tetes HCL 1 M pada tabung C


26. Masukkan 3 tetes NaOH 1M pada tabung D


27. Masukkan universal indicator kepada tiap tiap tabung, lalu diamkan, apabila perlu goyang goyangkan tabung reaksi tersebut.

28. Setelah itu, amati perubahan warna yang terjadi pada indicator universal, dan bandingkan dengan warna penetuan pH



29. Apabila telah selesai, cuci semuanya dengan aquades.






Data Hasil Pengamatan

1. Penentuain pH CH3COOH

Tabung

Campuran Larutan

pH

Perubahan pH

I

II

III

IV

I

II

III

IV

1

CH3COOH

2

2

-

-

2

CH3COOH 0,1 M + Aquades

3

2

1

-

3

CH3COOH + HCl 1 M,

1

1

-1

-1

4

CH3COOH + NaOH 1 M

4

4

2

2

2. penetuan basa NH4OH / NH3 (aq)

Tabung

Campuran Larutan

pH

Perubahan pH

V

VI

VII

VIII

V

VI

VII

VIII

1

NH4OH / NH3 (aq)

10

10

9

10

-

-

-

-

2

NH4OH / NH3 (aq)

0,1 M + Aquades

10

11

8

9

-

1

-1

-1

3

NH4OH / NH3 (aq)

HCl 1 M,

10

10

7

9

-

-

-2

-1

4

NH4OH / NH3 (aq)

+ NaOH 1 M

13

13

10

12

3

3

1

2

3. Penyangga Asam CH3COOH / CH3COONa

Tabung

Campuran Larutan

pH

Perubahan pH

I

II

III

IV

I

II

III

IV

1

CH3COOH/CH3COONa

4

5

5

4

-

-

-

-

2

CH3COOH/CH3COONa 0,1 M + Aquades

4

4

4

4

-

-1

-1

-

3

CH3COOH/CH3COONa + HCl 1 M,

4

4

4

4

-

-1

-1

-

4

CH3COOH/CH3COONa + NaOH 1 M

5

4

5

5

1

-1

-

1

4. Penyangga Basa NH4OH + NH4Cl

Tabung

Campuran Larutan

pH

Perubahan pH

V

VI

VII

VIII

V

VI

VII

VIII

1

NH4OH + NH4Cl

8

10

8

9

-

-

-

-

2

NH4OH + NH4Cl + Aquades

9

10

10

10

1

-

2

1

3

NH4OH + HCl 1 M,

10

10

9

8

2

-

1

-1

4

NH4OH + NaOH 1 M

11

10

14

12

3

-

4

3

Pertanyaan

1. Apakah pengaruh penambahan sedikit asam atau sedikit basa dan pengenceran pada larutan bukan penyangga?

2. Apakah pengaruh penambahan sedikit asam atau sedikit basa dan pengenceran pada larutan penyangga?

3. Mengapa larutan penyangga bisa mempertahankan pH?

Jawab

1. Penambahan sedikit asam atau basa dan pengenceran pada larutan bukan penyangga berpengaruh terhadap perubahan pH. pH dari larutan bukan penyangga tersebut akan berubah, baik menjadi lebih besar atau lebih kecil pH nya. Pada larutan bukan penyangga, perubahan pH nya sangat mencolok karena larutan penyangga bukan termasuk buffer, yaitu terbuat dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya serta campuran basa lemah dan asam konjugasinya

2. Penambahan sedikit asam atau sedikit basadan pengenceran pada larutan penyangga tidak berpengaruh terhadap perubahan pH. pH larutan penyangga akan tetap.

3. Larutan penyangga bisa mempertahankan pH karena larutan tersebut termasuk ke dalam larutan buffer, yaitu larutan yang terbuat dari campuran asam lemah dan basa konjugasinyaserta campuran basa lemah dan asam konjugasinya.

Jika larutan penyangga ditambahkan asam, asam tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat basa, dan begitu pun sebaliknya, jika ditambahkan sedikit basa, basa tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat asam.

Kesimpulan

Berdasarkan percobaan di atas perhitungan pH masing masing kelompok berbeda- beda, hal ini disebakan karena cara menghitung pH pun berbeda beda. Misalnya, terlalu lama mengangkat universal indicator dari dalam larutan, universal indicator rusak, atau bekas pemakaian, larutan tidak tercampur sempurna, dan kurangnya ketelitian menyamakan gambar

Penambahan sedikit asam atau basa dan pengenceran pada larutan bukan penyangga berpengaruh terhadap perubahan pH. Sedangkan penambahan sedikit asam atau sedikit basadan pengenceran pada larutan penyangga tidak berpengaruh terhadap perubahan pH.

Jika larutan penyangga ditambahkan asam, asam tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat basa, dan begitu pun sebaliknya, jika ditambahkan sedikit basa, basa tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat asam.

Derajat keasaman atau pH suatu larutan penyangga ditentukan oleh komonen-komponennya. Dalam perhitungannya, komponen-komponen tersebut membentuk perbandingan tertentu. Jika suatu campuran tersebut diencerkan maka harga perbandingan komponen-komponen tersebuit tidak berubah sehingga pH larutan penyangga juga praktis tidak berubah.

No comments:

Post a Comment

Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥