Go to Jakarta

Aku bukan orang lain yang pengen ke Jakarta biar gaul, keren.
Aku bukan anak kecil yang pengen ke Jakarta cuma karena monas.
Aku bukan orang lain yang pengen ke Jakarta cuma karena pengen ke kampus naik busway.
Aku bukan orang yang ke Jakarta cuma pengen ketemu sahabatnya.
Aku juga bukan orang yang ke Jakarta cuma pengen ke mall-mall keren yang ada di Jakarta.
Dan aku bukan lagi fans fanatik yang bakal nguntit ka gilang.
Tapi aku ke Jakarta cuma pengen 1 hal....


Ingin menjadi...



Penulis

Teman...
Ga sedikit penyelenggara lomba menulis yang minta pesertanya, apabila menang, ia harus ke kantornya di Jakarta.
Ga sedikit penyelenggara lomba menulis yang meminta pesertanya, apabila menang, ia harus mengikuti seminar.
Ga sedikit, penyeleng gara lomba menulis yang akan memanggil pemenangnya ke Jakarta untuk diminta wawancara di kantornya.

Teman...
Ga sedikit, penulis yang mau berbagi ilmu menulisnya di Jakarta.
Ga sedikit, penulis yang ngadain meet and greet hanya di Jakarta.

Jakarta-Bandung bukanlah jarak yang jauh teman. Hanya 180 km dengan kecepatan 40-50 km/jam, dalam waktu 3-4 jam kita sudah sampai di Jakarta. Tapi bagiku lain teman, Jakarta-Bandung bagaikan Ushuaia-Norilsk.

Orang tua yang menjadi badai dalam perjalananku.
Izin yang menjadi gunung es dalam samudera arktik yang luas.
Dan ketakutakan yang menjadi bintang penunjuk perjalanan dalam perjalananku.

Teman...
Aku ingin seperti burung elang yang terbang bebas menyusuri sungai nil.
Aku ingin seperti burung elang yang mengitari Grand Canyon.
Aku ingin seperti burung elang yang menari ditengah kehangatan musim semi di sungai Donau yang indah.
Dan terlebih, aku ingin seperti burung elang yang bertengger di puncak Everest.