Monday 7 September 2015

Pengalaman Wawancara untuk Bekerja yang Konyol

Ini adalah cerita temanku saat diwawancara dan mengikuti tes untuk bekerja di suatu tempat. Tidak ada salahnya juga kan untuk berbagi?


Beginilah nasib menjadi mahasiswa tingkat akhir, setelah selesai lulus sidang sibuk mencari pekerjaan. Temanku mendapat kabar dari temannya bahwa sebuah perusahaan di Bandung sedang mencari lulusan akuntansi. Akhirnya ia mengajukan lamarannya. Awalnya sih dia cuma iseng-iseng, ditambah saingannya adalah lulusan S1, sedangkan dia hanyalah D3.

Tahapan pertama yang dia lalui adalah tes teori akuntansi. Dia bersaing dengan 4 orang lulusan S1, jadi yang melamar di sana, semuanya berjumlah lima orang. Setelah mengikuti tes teori ada tes praktek, yaitu mengoperasikan microsoft excel. Pada tes kali ini berjumlah tiga orang, dan temanku itu adalah salah satu dari ketiga orang yang lolos tes teori. Kemudian temanku dibawa ke sebuah ruangan komputer, dan pengujinya menyerahkan soal yang harus dia kerjakan di Excel. Pada tes kali ini, satu orang – satu orang. Sehingga, di ruangan komputer, hanyalah temanku sendiri. Sebelum penguji meninggalkan temanku, dia berkata, “Kamu sanggup berapa lama ngerjain ini?”. Temanku menjawab, “Ini mah gampang 30 menit juga beres.” Penguji itu meyakinkan, “Yakin?”. Temanku menjawab dengan mantap, “Iya”. Penguji itu akhirnya pergi dan mengatakan bahwa ia akan kembali lagi ke sana 30 menit kemudian.

Akhirnya temanku sendiri di ruang itu. Dan ketika ia baca baik-baik soal yang harus ia kerjakan di Excel, dia kaget, “Ini soal kok banyak banget datanya, dan .... Ya ampun, gue kan selalu nyontek dari temen pas ngerjain ini. Ga pernah gue ngerjain sediri semasa kuliah...” Akhirnya, temanku hanya mengetik kembali dan menghias tabelnya di Excel.

Tiga puluh menit berlalu, penguji itu pun menghampiri temanku, “Udah selesai?”. Temanku menjawab, “Udah”. Kemudian, penguji itu kaget ketika melihat jawaban dari temanku.”Ini kenapa ga diisi? Mana jawabannya?”. Temanku menjawab, “Saya tau sebenarnya itu gampang banget, tapi saya lupa rumusnya apa.” Temanku mengatakan bahwa soal-soalnya hanyalah seputar penggajian, HLOOKUP, VLOOKUP, IF, tapi seperti yang dikatakan oleh temanku, selama ini, dia menyontek dari temannya, sehingga dia tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Dia juga bilang, sebenarnya bisa saja dia mencari jawabannya di internet, tapi pada saat itu dia malas, dan pasrah saja, mungkin pekerjaan ini bukan jodohnya.

Saat ia terbangun dari tidurnya dan mengecek telepon selulernya, dia terkejut karena mendapat banyak panggilan tidak terjawab yang banyak. Dia juga tidak menelepon balik atau mengirim pesan, yang ada dia malah mengomel, “Pagi-pagi gini rajin banget udah telepon. Orang masih tidur juga.” Ga lama kemudian, nomor itu meneleponnya lagi, dia pun menjawab  degan ketus, dan setelah ia tahu bahwa penelepon itu berasal dari perusahaan dimana ia melamar pekerjaan, nadanya pun kembali normal. Dia tidak menyangka bahwa itu panggilannya untuk interview. Ia pun bergegas mandi dan siap-siap karena ia harus melakukan interview hari itu juga jam 11.

Ia datang ke kantor dan resepsionis mengatakan bawa interviewer belum datang, jadi ia langsung suruh menunggu di ruangannya. Ia pun masuk ke ruang interviewer dan duduk di sana sambil memainkan telepon selulernya.

Akhirnya si interviewer pun datang. Temanku adalah seorang yang “patuh” dan mengikuti apa yang dikatakan oleh Bu Kombis (dosen yang mengajar mata kuliah Komunikasi Bisnis, sebut saja Bu Kombis). Tata cara saat melakukan wawancara adalah ketuk pintu, ucapkan salam, kemudian masuk, berjabat tangan dengan interview dan duduk jika memang di persilahkan. Kemudian saat melakukan wawancara tataplah mata si interviewer.

Temanku, yang sudah berada di dalam ruangan, akhirnya meminta izin interview kalau dia ingin keluar ruangan. Akhirnya dia keluar ruangan, lalu ia mengetuk pintu, mengucapkan salam dan masuk ke dalam. Interviewer yang melihat tingkah lakunya pun bingung, tapi mengangguk-angguk. Kemudian temanku menyodorkan tanggannya untuk berjabat tangan, dan interviewernya pun menyambut tangannya dengan bingung. Akhirnya wawancara pun di mulai, pertama adalah memastikan bahwa yang ditulis di CV itu benar dan menanyakan seputaran CV.

Sudah agak lama, interviewer menatap temanku dengan bingung, “Kenapa nggak duduk?”. Temanku menjawab, “Kan belum dipersilahkan duduk sama Bapak.” Kemudian interviewer itu menyuruh temanku duduk. Dan memulai percakapannya kembali.

Interviewer      : Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan kami?
Temanku         : Nggak tahu.
Interviewer      : Loh kok nggak tahu, katanya kamu pengen kerja disini.
Temanku         : Iya saya juga udah baca berulang-ulang kali di internet, tapi saya ga ngerti-ngerti ini perusahaan ngapain sih.
Interviewer      : Yaudah, sengertinya kamu jelasin aktivitas perusahaan ini.
Temanku         : nggak ngerti Pak.
Interviewer      : Berapa gaji yang kamu inginkan?
Temanku         : 5 juta (tanpa mikir panjang, dia ingat kata bu Kombis kalau saat penawaran gaji, kita harus menawarkan gaji yang tinggi, tidak terlalu rendah dan terlalu tinggi juga, karena nego gaji itu menunjukkan harga diri)
Interviewer     : Oh maaf, kami belum bisa menggaji segitu.
Temanku         : 4 juta deh
Interviewer     : Itu masih terlalu besar karena kerajaan kamu di sini sedikit.
Temanku         : 3,5 juta
Interviewer     : Kami juga belum bisa menggaji segitu.
Temanku         : yaudah, 3,25 juta deh.
Interviewer     : Maaf, segitu juga masih ketinggian.
Temanku         : Yaudah deh, berapapun gaji di perusahaan ini saya mau.


Di akhir wawancara, interview itu berjabat tangan dengan temanku dan mengucapkan selamat pada temanku, bahwa dia hanyalah satu-satunya orang yang melakukan wawancara. Dan itu artinya dialah yang lolos dan dia diterima di pekerjaan. Hahaha, pada kaget juga kan, kenapa orang kaya dia kok bisa diterima di kerjaan, padahal dari cara dia menjawab ~~~~~. Hahaha, itulah rezeki. Jujur, buat aku pengalaman wawancara temanku tuh konyol banget dan lucu, itulah kenapa aku ceritain di sini. 


Source : Teman penulis yang tidak bisa disebutkan namanya, just_eng.ru (pic)
Credit : Shein Shein
Please take full credit if you wanna copy this

No comments:

Post a Comment

Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥