Sunday 13 September 2015

Pengendalian Sistem Informasi (Proses Bisnis dan Aplikasi)

Rangkuman Bab 9
Controlling Informatioan System (Bussiness Process & Application)Pengendalian Sistem Informasi (Proses Bisnis dan Aplikasi)


Rencana Pengendalian Aplikasi

  1. Rencana Pengendalian aplikasi (aplication control plans) adalah rencana pengendalian berupa kebijakan/ prosedur pengedalian yang khusus diterapkn untuk aplikasi tertentu.
  2. Rencana pengendalian aplikasi diterapkan sebagai bagian dari pemrosesan transaksi, diterapkan ke setia transaksi ketika transaksi tersebut di proses.


Analisis Terhadap Pengendalian Intern

  1. Dilakukan untuk me-review dan menilai kuat/ lemahnya pengendalian intern yang direncanakan ada sistem informasi akuntansi di suatu perusahaan
  2. Dilakukan oleh akuntan publik (proses audit), pengembang sistem (dalam rangka memperbaiki sistem informasi akuntansi yang lama)
  3. Alat bantu/ teknik dalam menganalisis pengendalian intern:
  4. Kuesioner Pengenadlian Intern (Internal Control Questionnaire)
  5. Matrix Pengendalian (Control Matrix)


Kuesioner Pengendalian Intern (Internal Control Questionnaire)

  1. Kuesioner pengendalian intern merupakan teknik yang umum digunakan dalam menganalisis pengendalian intern oleh akuntan publik, auditor internal dan pihak lain yang berkepentingan terhadap review pengendalian intern.
  2. Kuesioner berisi daftar pertanyaan rencana pengendalian yang dirancang sedemikian rupa:

  • Jawaban setuju menunjukkan keberadaan dan kecukupan pengendalian intern
  • Jawaban negatif/ tidak setuju menunjukkan perlunya informasi leih lanjut/ indikasi lemahnya, pengendalian intern, jika tidak ada elemen pengendalian lain yang menutupi

Matirks Pengendalian (Control Matrix)

  1. Matrix pengendalian (control matrix) adalah suatu alat untuk menganalisis keberadaan (kuat-lemahnya) pengendalian pada suatu sistem atau prosedur yang digambarkan dalam dokumen bagan arus sistem (system flowchart) dan uraian negatifya.
  2. Matriks pengendalian digambarkan dalam bentuk tabel matriks yang mempertemukan baris (rencana pengendalian yang disarankan/ recommended control plans) dengan kolom (tujuan pengendalian harus dicapai/ control goals)


Recommended Control Plans à BARIS
Control goals of the bussiness process (system) à KOLOM
Control Goals of the operations System
Control Goals of Information System
Ensure Effectiveness of operations process goals
Ensure efficient employment of Resources
Ensure security of resources (Cash, account recevable, master data)






Langkah-Langkah Menyusun Matriks Pengendalian

  1. Kajilah bagan arus sistem dan uraan naratifnya sampai betul-betul memahami sistem yang akan dianalisis. Identifikasi sistem operasi, sumber daya yang penting, relevan, inputnya, penyimpanannya untuk data input, data/ file master yang dimutakhirkan.
  2. Identifikasikan dan susun tujuan-tujuan pengendalian (Control Goals) yang berhubungan erat dengan sistem operasi dan sistem informasi yang dianalisis.
  3. Identifikasikan dan daftarlah rencana-rencana pengendalian disarankan (recommended control plans) yang sesuai dengan sistem yang dianalisis. Perhatkan metode pemrosesan informasinya.
  4. Periksalah bagan arus sistem (flowchart) dan uraian naratifya, untuk mencari setiap rencana pengendalian yang didaftar di matriks.
  5. Pada bagan arus sistem (flowchart) dan uraian naratifnya, untuk mencari setiap rencana penendalian yag didaftar di matriks.
  6. Pada bagian bawah tabel matriks pengendalian, tambahkan keternagan singkat yang menjelaskan:
  7. Singkatan untuk tujuan pengendalian
  8. Bagaiamana setiap rencana pengendalian yang ada mencapai tuuan pengendalian
  9. Seberapa pengaruh setiap rencana pengendalian yang tidak tercapai (missing)


Metode pemrosesan Transaksi Secara Terkomputerisasi:

  1. Secara online
  2. Batch

Pemrosesan Secara Online (Online Processing)

Online Processing yaitu modus pemrosesan data yang mana sedikit/ tidak ada penangguhan di antara tahap-tahap pemrosesan data
  1. Tahap pemrosesan online ada 4 tahap
  2. Terjadinya transaksi (tahap pengumpulan data)
  3. Pencatatan transaksi (tahap input)
  4. Pemutakhiran master file (tahap proses)
  5. Tahap pembuatan laporan-laporan/ dokumen lain (tahap output)


Tahap Pengumpulan Data
Tahap Input
Tahap Proses
Tahap Output
Lokasi : Pemasukan data jarak jauh dan online.

Frekuensi : Transaksi- transaksi secara individu ditangkap secara acak (tidak berurut), penangkapan secara online.
Kategori Pengawai: Pegawai yang tugas utamanya bukan mengentri data.

Alat Input : Komputer/ pengetikan manual/ pengguanaan alat scanner.

Media Transmisi (Pengeriman): Saluran telekomunikasi/ satelit.

Media Penyimpanan : disk magnetik.

Metoda Akses Data: Akses langsung.

Bentuk Pengedalian: Menekangkan pada pemeriksaan validitas dan pengendalian terprogram.
Alat/ Media Output: Hardcopy/ kertas, softcopy/ tampilan layar.

Format Output : Tergantung pemakai.

Pemicuu laporan: berdasarkan permintaan (bisa juga terjadwal).


Contohnya adalah perusahaan bank dengan ATM-nya, agen tiket pesawat.

Modus Pemrosesan Tumpuk (Batch Processing)

  1. Batch processing yaitu modus pemeriksaan data yang mana terdapat pengangguhan di antara tahap-tahap pemrosesan (yakni penanggunahan di antara thap terjadinya transaksi, tahap pencatatan, tahap pemutakhiran file pada induk dan tahap pelaporan)
  2. Batch processing disebut batch processing/ pemrosesan tumpuk karena data transaksi-transaksi ditangguhkan berdasarkan periode tertentu
  3. Disebut offline processing karena transaksi-transaksi biasanya dimasukkan terlebih dahulu melalui alat komputer offline, seperti mesin pengetikkan ke disk (key – to – disk), pengetikan ke pita (key – to – tape) atau pengetikkan berlubang (key puch).


Tahap Batch Processing:

  1. Terjadinya transaksi (tahap pengumpulan data)
  2. Pencatatan ke file transaksi (tahap input)
  3. Pemutakhiran file induk (tahap proses)
  4. Menghasilkan laporan (tahap output)


Tahap Pengumpulan Data
Tahap Input
Tahap Proses
Tahap Output
Lokasi : Departemen pengoperasian berlokasi sama dengan komputer pusat

Frekuensi: Menangkap tumpukan transaksi-transaksi (sekaligus), penangkapan secara offline.

Kategori pegawai : pegawai-pegawai pemasukan data terlatih

Alat Input: komputer/terminal pengetikan manual (pita magnetik), bersumber dari formulit

Media Transmisi : kabel yang terhubung ke komputer pusat


Media Penyimpanan: pita magnetik (disk magnetic)

Metoda Akses Data:  Akses berurut (sequential access)

Bentuk Pengendalian: rekonsiliasi/ pencocokan pengendalian tumpuk (batch total control)
Alat/ Media Output: Hardcopy/ kertas, softcopy (tampilan layar/terminal)

Format Output: Tergantung sistem

Pemicu Laporan: Terjadwal (bisa juga atas permintaan).

Contohnya adalah tagihan (billing) rekening listrik PLN, penggajian sebuah pabrik.
Tagihan (billing) rekening listrik PLN : petugas PLN mencatat data meter kwh, kemudian dikonversi ke media offline dalam file transaksi. File digunakan untuk menghitung dan menyiapkan tagihan listrik kepada pelanggan.



Source : Gelinas et all, Accounting Information System 9e, United States of America, 2012

Credit : Shein Shein
Please take full credit for taking out

No comments:

Post a Comment

Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥