Perjalanan akan indah dan besar kalau ari pake ferari lewat jalan aorta jalan jalan ke seluruh tubuh bareng eva tanpa ata dan verena.
Tapi perjalanan kecil dan menyedihkan ketika ata bareng verari lewat jalan arteri ke paru kanan kirinya vena lewat rumah ari.
Keywoards
Perjalanan indah = peredaran darah besar
Perjalanan kecil / menyedihkan = peredaran darah kecil
Ari = atrium kiri
Ferari = ventrikel kiri
Aorta = aorta
Jalan-jalan ke seluruh dunia = ke seluruh tubuh
Eva = vena cava interior
Ata = atrium kanan
Verena = ventrikel kanan
Arteri = arteri pulmonalis
Paru kanan kiri = ke paru paru kanan dan kiri
Vena = vena pulmonalis
Selain kata-kata diatas tambahan kata agar menjadi kalimat padu.
cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, nama dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan
Friday, 30 March 2012
ciri ciri makhluk hidup
PEJE LU GA BANGET!!!
Kenapa peje lo ga banget? Ya bayangin aja. Waktu lo pacaran sama si paku, lo ngasih peje gue banyak, maklum, si paku kan kaya, ikutan krolofil, sempurna pula (punya batang, daun, akar sejati) udah gitu, dia anak metal!!
Waktu lo pacaran sama si jamur. Peje lo ke gue sedeng /cukup. Padahal si jamur kaya, ya walaupun dia ga gaul, abis ga ikutan klorofil, tapi cuma ikutan hifa, makannya ga heran suka jualan spora.
Waktu lo pacaran sama si lumut, ya ga jauh beda lah sama si paku, tapi sayang si lumut kurang sempurna, soalnya dia punya akar semu.
Waktu lo pacaran sama ganggang, lo peje gue cukup / sedeng. Padahal lo kaya, udah gitu ikutan klorofil, filamen, globarul, ga heran deh kalo kerjaan lo ngebelah sel sama berkonjugasi.
Waktu lo pacaran sama bakteri, gue dikasih peje dikit, ya maklumlah dia kan miskin. Tapi dia gaul bo! Ikutan klorofil, coccus, bacillus, spirilium, ga heran tukang ngebelahin biner.
Tapi gue juga galau kalo suruh milih mantan lo, bryan apa pasha. Bryan lumutan, kurang sempurna, terus ga punya kendaraan, tapi panjang umur dia, terus dia suka banget sama foto, narsis. Nah kalo pasha, dia manusia paku, tapi dia sempurna, punya kendaraan tapi pendek umur. Dan dia punya tali buat ngejerat para cewek.
Keywoards:
Peje lu ga banget (paku jamur lumut ganggang bakteri)
Peje banyak, dikit, cukup menunjukan jumlah sel.
Banyak = multiseluler (bersel banyak)
Sedeng / cukup = uniseluler dan multiseluler
Dikit = uniseluler (bersel 1)
Kaya, miskin menunjukan membran inti.
Kaya = memiliki membran inti (eukariotik)
Miskin = tidak memiliki membran inti (prokariotik)
Gaul dan tidaknya menunjukkan berklorofil. Anak gaul mengikuti klorofil, berarti mempunyai klorofil, dan sebaliknya.
Sempurna, hifa, kurang sempurna, filamen, globural, coccus, bacillus, spirilum menunjukan struktur tubuh. Sempurna terdiri dari batang, daun, akar sejati. kurang sempurna terdiri dari batang, daun, akar semu.
Metal (metagenesis), spora, berkonjugasi, pembelahan sel, pembelahan biner menunjukkan reproduksi
Bryan adalah bryophytha / lumut. Dan pasha adalah pteridophyta / paku. Sempurna dan tidak sempurna menunjukan struktur tubuh. Punya atau tidak punya kendaraan menunjukan pembuluh angkut. Punya kendaraan memiliki pembuluh angkut. Panjang atau pendek umur menunjukan gametofit.
Panjang umur menunjukkan protonema, yang umurnya lebih panjang dari pada fase sporofitnya.
Pendek umur menunjukkan protalium, yang umurnya lebih pendek daripada fase sporofit.
Bryan suka foto, menunjukkan bahwa dia protonema, dan pasha memiliki tali menunjukkan dia protalium.
Kenapa peje lo ga banget? Ya bayangin aja. Waktu lo pacaran sama si paku, lo ngasih peje gue banyak, maklum, si paku kan kaya, ikutan krolofil, sempurna pula (punya batang, daun, akar sejati) udah gitu, dia anak metal!!
Waktu lo pacaran sama si jamur. Peje lo ke gue sedeng /cukup. Padahal si jamur kaya, ya walaupun dia ga gaul, abis ga ikutan klorofil, tapi cuma ikutan hifa, makannya ga heran suka jualan spora.
Waktu lo pacaran sama si lumut, ya ga jauh beda lah sama si paku, tapi sayang si lumut kurang sempurna, soalnya dia punya akar semu.
Waktu lo pacaran sama ganggang, lo peje gue cukup / sedeng. Padahal lo kaya, udah gitu ikutan klorofil, filamen, globarul, ga heran deh kalo kerjaan lo ngebelah sel sama berkonjugasi.
Waktu lo pacaran sama bakteri, gue dikasih peje dikit, ya maklumlah dia kan miskin. Tapi dia gaul bo! Ikutan klorofil, coccus, bacillus, spirilium, ga heran tukang ngebelahin biner.
Tapi gue juga galau kalo suruh milih mantan lo, bryan apa pasha. Bryan lumutan, kurang sempurna, terus ga punya kendaraan, tapi panjang umur dia, terus dia suka banget sama foto, narsis. Nah kalo pasha, dia manusia paku, tapi dia sempurna, punya kendaraan tapi pendek umur. Dan dia punya tali buat ngejerat para cewek.
Keywoards:
Peje lu ga banget (paku jamur lumut ganggang bakteri)
Peje banyak, dikit, cukup menunjukan jumlah sel.
Banyak = multiseluler (bersel banyak)
Sedeng / cukup = uniseluler dan multiseluler
Dikit = uniseluler (bersel 1)
Kaya, miskin menunjukan membran inti.
Kaya = memiliki membran inti (eukariotik)
Miskin = tidak memiliki membran inti (prokariotik)
Gaul dan tidaknya menunjukkan berklorofil. Anak gaul mengikuti klorofil, berarti mempunyai klorofil, dan sebaliknya.
Sempurna, hifa, kurang sempurna, filamen, globural, coccus, bacillus, spirilum menunjukan struktur tubuh. Sempurna terdiri dari batang, daun, akar sejati. kurang sempurna terdiri dari batang, daun, akar semu.
Metal (metagenesis), spora, berkonjugasi, pembelahan sel, pembelahan biner menunjukkan reproduksi
Bryan adalah bryophytha / lumut. Dan pasha adalah pteridophyta / paku. Sempurna dan tidak sempurna menunjukan struktur tubuh. Punya atau tidak punya kendaraan menunjukan pembuluh angkut. Punya kendaraan memiliki pembuluh angkut. Panjang atau pendek umur menunjukan gametofit.
Panjang umur menunjukkan protonema, yang umurnya lebih panjang dari pada fase sporofitnya.
Pendek umur menunjukkan protalium, yang umurnya lebih pendek daripada fase sporofit.
Bryan suka foto, menunjukkan bahwa dia protonema, dan pasha memiliki tali menunjukkan dia protalium.
Thursday, 29 March 2012
alat optik
Manis (M) itu ketika bayangan sobat (s'ob) membagi (/) persahatannya (sob) pada jarak normal (Sn) dengan fokus (fok) yang istimewa.
M = |s'ob / sob| x (Sn / fok)
M = perbesaran mikroskop
Eh, pada tau ga? SMA brawijaya mata-matain SMA airlangga pake teropong bintang. Dan tau siapa yang menang (M)
? Yang menang (M) itu airlangga. Kenapa? Soalnya SMA brawijaya (fob) ngebagi (/) strategi sama fakultas lain (fok). Jarak (d) mereka sih jauh. Mau tau cara nyari jarak (d) gimana? Tambahin aja jaraknya SMA brawijaya (fob) sama fakultas lain (fok) itu.
M = fob/fok
d = fob + fok
M = perbesaran teropopong bintang
d = jarak antara lensa objektif dan lensa okuler
M = |s'ob / sob| x (Sn / fok)
M = perbesaran mikroskop
Eh, pada tau ga? SMA brawijaya mata-matain SMA airlangga pake teropong bintang. Dan tau siapa yang menang (M)
? Yang menang (M) itu airlangga. Kenapa? Soalnya SMA brawijaya (fob) ngebagi (/) strategi sama fakultas lain (fok). Jarak (d) mereka sih jauh. Mau tau cara nyari jarak (d) gimana? Tambahin aja jaraknya SMA brawijaya (fob) sama fakultas lain (fok) itu.
M = fob/fok
d = fob + fok
M = perbesaran teropopong bintang
d = jarak antara lensa objektif dan lensa okuler
impuls dan momentum
Fat (gendut) (FΔt) itu indah (I), tapi mereka akan membecinya (p) ketika makan (m) dengan eva (v).
I = FΔt
p = mv
I : impuls
p : momentum
I = FΔt
p = mv
I : impuls
p : momentum
momen inersia
Momen terindah (momen inersia/torsi) adalah ketika ridho (r) bergaya (F) untukku.
Torsi = Fr
Torsi = Fr
kecepatan
Kecepatan terakhirku (vt²) akan semakin cepat apabila kecepatan awalku (vo²) dicuri oleh 2 musuh (s) ari (a).
vt² = vo²-2as
vt² = vo²-2as
medan gravitasi (g)
Medan gravitasiku (g) semakin kuat ketika genggaman (G) matahariku (m) makin (m) erat (r) .
g = G m² / r
g = G m² / r
Kecepatan jatuh cintaku (v) sama dengan kecepatan sudut (w) mataku menangkap jarak (r) keberadaanmu. Dan kecepatan sudut (w) mataku sama dengan 2 kali frekuensi (f) kephintaranku (Π) . Dan gaya cintaku (F) akan terjadi jika matahari (m) dan vava (v²) berbagi (/) kerinduannya
(r) . Dan gaya cintaku (f)
hanya untuk mas (m) ari (a) . Apapun nama gaya itu, cintaku tetap untuk mas ari ♥♥♥
v = wr
w = 2Πf
ΣF = mv² / r
F = ma
(r) . Dan gaya cintaku (f)
hanya untuk mas (m) ari (a) . Apapun nama gaya itu, cintaku tetap untuk mas ari ♥♥♥
v = wr
w = 2Πf
ΣF = mv² / r
F = ma
Tuesday, 27 March 2012
Menghitung gas
Gadis dalam ruang tertutup itu pergi (P) per (/) tanda (T) ia rindu pada seseorang. Energi kangennya (Ek) sama dengan (=) 3/2 kali kekuatan (k) gengaman tangan (T) prianya. Idealnya tiupan (P) violin (V) yang menembus (n) ruang (R) tertutup (T)
Gas dalam ruang tertutup : P/T
Ek = 3/2 k T
Gas ideal :
PV = nRT
P = tekanan
T = suhu
k = konsuanta boltzman
n = mol
R = 0,082
Gas dalam ruang tertutup : P/T
Ek = 3/2 k T
Gas ideal :
PV = nRT
P = tekanan
T = suhu
k = konsuanta boltzman
n = mol
R = 0,082
Kalor
Kalor itu membuat otak qu (Q) macet (mcΔT), dan hantarannya membuat ka (k) ata (ΔTA) membagi (/) kelicikannya (l)
Q = mcΔT
Q = kalor
m = massa
c = kalos jenis
ΔT = perubahan suhu (T2-T1)
H = k ΔT A / l
H = hantaran
k = koefisien
A = luas penampang
l = lebar
Q = mcΔT
Q = kalor
m = massa
c = kalos jenis
ΔT = perubahan suhu (T2-T1)
H = k ΔT A / l
H = hantaran
k = koefisien
A = luas penampang
l = lebar
Si Jenius dari Negeri Begomania #47
~setelah istirahat ke 2
Fan : *masuk ke kelas lalu merapikan tempat pensil*
Dira : mau kemana lo?
Fan : mau susulan bahasa inggris di ipa 3
Dira : diizinin? *heran*
Fan : *mengangguk* dengan melas-melas gitu. Eh duluan ya, ini surat izin, tolong kasihin pa tio.
Fan pun pergi menuju kelas ipa 3. Ia mengikuti ulangan dengan tenang, dan ia menyelesaikannya dengan cepat. Setelah dikumpulkan, fan pun segera menuju kelasnya
Fan : *mengetuk pintu* permisi pa.
Pa tio : loh, bukannya kamu izin 1 jam pelajaran? Ini baru 30 menit loh. Harusnya 10 menit lagi
Fan : saya udah selesei pa.
Mister : pa tio, maaf ada yang ketinggalan. Boleh bicara sebentar?
Pa tio : oh iya silahkan.
Mister : ok, assalamualaikum warakhmatullahiwabarakatuh. Sorry i forget to give you homework. Please make a group.
Murid : *ngeluh*
Pa tio : eh, dikasih tugas malah ngeluh.
Ferdian : *mengangkat tangan* how much the member of a group?
Mister : 5
Ines : bebas ya pak!
Mister : *geleng-geleng*
Ines : please?
Murid : *ribut*
Mister : STOP!! Kasian pa tio, disini ribut.
Dira : *melirik fan* fan, ko elo santai santai aja sih?
Fan : *asyik dengan kukunya* terus gue mesti gimana
Mister : sudah dengarkan. Biar cepat. 1 kelompok 5 orang. Sesuai absen. Besok, tugas dikumpulkan. Sudah tidak ada yang bertanya lagi. *pergi*
Fabian : tadi lo mau ngangkat tangan kan? Kenapa ga jadi?
Ferdian : karena gue udah tau jawabannya.
Fabian : emang apaan?
Ferdian : udah deh gausah dibahas. Mau sekelompok sama siapaun tetep gue yang kerja
Fan : *menyimpan pengikir kuku* what?
Dira : kenapa lo
Fan : lo tadi nguping kata-kata ferdian ga?
Dira : *geleng-geleng kepala*
Fan : tu anak emang individualistis ya! Seenaknya kalo menempatkan diri
Dira : udah-udah *mengusap punggung fan*
Pa tio : oh iya, bapa juga punya tugas buat kalian
Murid : *ribut*
Fan : demen amat sih guru-guru ngasih tugas. Sok aja kelompokin gue ama si jenius itu.
Pa tio : sudah, tak usah ribut. Tugasnya membuat karya tulis, temanya bebas. Tugas dikumpulkan 2 minggu lagi. Dikocok saja ya
Murid-murid pun mengambil kertas.
Fan : aaa... Dira, gue kelompok 7. Yes sekelompok bareng lo. Fab, lo kelompok berapa?
Fabian : 7
Fan : yaampun kita samaan.
Fabian : berarti 1 orang lagi siapa ya?
Dira : emang yang kelompok 7 siapa aja?
Fabian : Mila, Syifa, Dior, gue, elo, fan...
Ferdian : *melempar kertas kocokan* dan gue
Fan : *cemberut dan duduk ditempatnya* dir, kenapa sih gue selalu sama dia?
Dira : mungkin dia datang biar lo keluar dari kebegoan lo
Fan : *masuk ke kelas lalu merapikan tempat pensil*
Dira : mau kemana lo?
Fan : mau susulan bahasa inggris di ipa 3
Dira : diizinin? *heran*
Fan : *mengangguk* dengan melas-melas gitu. Eh duluan ya, ini surat izin, tolong kasihin pa tio.
Fan pun pergi menuju kelas ipa 3. Ia mengikuti ulangan dengan tenang, dan ia menyelesaikannya dengan cepat. Setelah dikumpulkan, fan pun segera menuju kelasnya
Fan : *mengetuk pintu* permisi pa.
Pa tio : loh, bukannya kamu izin 1 jam pelajaran? Ini baru 30 menit loh. Harusnya 10 menit lagi
Fan : saya udah selesei pa.
Mister : pa tio, maaf ada yang ketinggalan. Boleh bicara sebentar?
Pa tio : oh iya silahkan.
Mister : ok, assalamualaikum warakhmatullahiwabarakatuh. Sorry i forget to give you homework. Please make a group.
Murid : *ngeluh*
Pa tio : eh, dikasih tugas malah ngeluh.
Ferdian : *mengangkat tangan* how much the member of a group?
Mister : 5
Ines : bebas ya pak!
Mister : *geleng-geleng*
Ines : please?
Murid : *ribut*
Mister : STOP!! Kasian pa tio, disini ribut.
Dira : *melirik fan* fan, ko elo santai santai aja sih?
Fan : *asyik dengan kukunya* terus gue mesti gimana
Mister : sudah dengarkan. Biar cepat. 1 kelompok 5 orang. Sesuai absen. Besok, tugas dikumpulkan. Sudah tidak ada yang bertanya lagi. *pergi*
Fabian : tadi lo mau ngangkat tangan kan? Kenapa ga jadi?
Ferdian : karena gue udah tau jawabannya.
Fabian : emang apaan?
Ferdian : udah deh gausah dibahas. Mau sekelompok sama siapaun tetep gue yang kerja
Fan : *menyimpan pengikir kuku* what?
Dira : kenapa lo
Fan : lo tadi nguping kata-kata ferdian ga?
Dira : *geleng-geleng kepala*
Fan : tu anak emang individualistis ya! Seenaknya kalo menempatkan diri
Dira : udah-udah *mengusap punggung fan*
Pa tio : oh iya, bapa juga punya tugas buat kalian
Murid : *ribut*
Fan : demen amat sih guru-guru ngasih tugas. Sok aja kelompokin gue ama si jenius itu.
Pa tio : sudah, tak usah ribut. Tugasnya membuat karya tulis, temanya bebas. Tugas dikumpulkan 2 minggu lagi. Dikocok saja ya
Murid-murid pun mengambil kertas.
Fan : aaa... Dira, gue kelompok 7. Yes sekelompok bareng lo. Fab, lo kelompok berapa?
Fabian : 7
Fan : yaampun kita samaan.
Fabian : berarti 1 orang lagi siapa ya?
Dira : emang yang kelompok 7 siapa aja?
Fabian : Mila, Syifa, Dior, gue, elo, fan...
Ferdian : *melempar kertas kocokan* dan gue
Fan : *cemberut dan duduk ditempatnya* dir, kenapa sih gue selalu sama dia?
Dira : mungkin dia datang biar lo keluar dari kebegoan lo
Sunday, 25 March 2012
Si Jenius dari Negeri Begomania #46
#bel kamar fan berbunyi
Fan : hoam. Jam segini siapa lagi yang namu. *menuju pintu dan membukanya*
Fan kaget ketika membukanya. Dan saat membukanya orang yang berada dihadapannya hanya memiringkan kepala.
Ari : jam segini? Belon ngapa-ngapain? *geleng-geleng kepala*
Fan : lo sendiri, ngapain pagi-pagi gini dateng ke kost gue?
Ari : rencananya sih gue pengen pergi bareng lo
Fan : aduh, gue udah mau pergi bareng sama temen.
Ari : yaudah, nanti kita jemput bareng pake mobil gue.
Fan : temen gue yang jemput gue. Udah deh, lain kali aja kita pergi bareng
Ari : lo dijemput jam berapa sama dia? *mengambil anduk*
Fan : *duduk di sofa* jam 6
Ari : percaya sama gue, temen lo itu ga akan dateng teng jam 6
Fan : sotau lo!
Ari : gue tau temen-temen lo. Semuanya pada ngaret. Udah cepet mandi sana *melempar anduk ke muka fan dan menyeretnya ke kamar mandi*
Fan : diem dulu napa? Baru juga setengah 6
Ari : lo mandi berapa abad?
Fan : iya iya gue mandi.
~selesai mandi
Fan : *keluar kamar, dan duduk di bar dapurnya*
Ari : *melirik fan* eh mau ngapain lo?
Fan : makan *mengambil roti dan mengoleskan selai ke roti*
Ari : ga ada waktu *memegang tangan fan dan menyeretnya*
Fan : jam 6 juga belon, masih kurang 5 menit. Gue makan cepet ko
Ari : ga, kita keluar, jalan ke mobil gue, udah 1 menit. Gue nyalain mobil, pake sabuk pengaman dan lain-lain udah 3 menit.
Fan : iyaiya. Yang 1 menit gue pake nyiapin nih roti dulu. *menyiapkan roti dan memasukkan ke kotak makan, lalu mengisi tempat minum dengan air mineral*
Ari : gila ya lo, kaya anak tk. Ayo buruan
Fan : *mengikuti langkah ari*
~depan kost fan
Ari : *membuka pintu mobil untuk fan*
Fan : *menganga* hah? Ini mobil lo ri?
Ari : hm... *masuk mobil*
Fan : gila... *takjub*
Ari : *menyalakan mobil*
Fan : gila ya lo! Ni mobil masih langka di indo. Bete gue sama lo! PEUGOET CR Z, warna biru. Kurang apa? Hh,, licik ya lo!
Ari : *tersenyum* cepet masuk
Fan : *masuk, menutup pintu mobil* bete gue sama lo. Harusnya gue duluan yang punya ni mobil.
Ari : *menempelkan telunjuk ke bibir fan, lalu tersenyum* pasang sabuk pengaman lo
Fan : *masang sabuk pengaman* gue heran deh ama elo.
Ari : gue beli nih mobil padahal gue ga suka? Gitu?
Fan : gue udah gamau bahas itu lagi. Envy nya gue ama elu, tingkatnya udah diatas dewa.
Ari : ngaco lo! Dewa tuh udah paling atas tau!
Fan : ri, gue kan masuk jam 7, elo jam 7 seperempat. Nah gue ngejar di sekolah jam 7 kurang seperempat, masih ada waktu kan? *membuka bekalnya lalu menyuapi ari yang sedang menyetir*
Ari : lo emang selalu on time tapi hidup lo tuh serba buru-buru.
~sesampainya di sekolah
Semua mata tertuju pada fan dan ari yang turun dari peugoet CR Z. Pagi itu, fan bak putri yang turun dari kereta kencana yang mewah. Setelah ari dan peugoet CR Z nya pergi, fan pun masuk ke kelasnya.
Fan : hoam. Jam segini siapa lagi yang namu. *menuju pintu dan membukanya*
Fan kaget ketika membukanya. Dan saat membukanya orang yang berada dihadapannya hanya memiringkan kepala.
Ari : jam segini? Belon ngapa-ngapain? *geleng-geleng kepala*
Fan : lo sendiri, ngapain pagi-pagi gini dateng ke kost gue?
Ari : rencananya sih gue pengen pergi bareng lo
Fan : aduh, gue udah mau pergi bareng sama temen.
Ari : yaudah, nanti kita jemput bareng pake mobil gue.
Fan : temen gue yang jemput gue. Udah deh, lain kali aja kita pergi bareng
Ari : lo dijemput jam berapa sama dia? *mengambil anduk*
Fan : *duduk di sofa* jam 6
Ari : percaya sama gue, temen lo itu ga akan dateng teng jam 6
Fan : sotau lo!
Ari : gue tau temen-temen lo. Semuanya pada ngaret. Udah cepet mandi sana *melempar anduk ke muka fan dan menyeretnya ke kamar mandi*
Fan : diem dulu napa? Baru juga setengah 6
Ari : lo mandi berapa abad?
Fan : iya iya gue mandi.
~selesai mandi
Fan : *keluar kamar, dan duduk di bar dapurnya*
Ari : *melirik fan* eh mau ngapain lo?
Fan : makan *mengambil roti dan mengoleskan selai ke roti*
Ari : ga ada waktu *memegang tangan fan dan menyeretnya*
Fan : jam 6 juga belon, masih kurang 5 menit. Gue makan cepet ko
Ari : ga, kita keluar, jalan ke mobil gue, udah 1 menit. Gue nyalain mobil, pake sabuk pengaman dan lain-lain udah 3 menit.
Fan : iyaiya. Yang 1 menit gue pake nyiapin nih roti dulu. *menyiapkan roti dan memasukkan ke kotak makan, lalu mengisi tempat minum dengan air mineral*
Ari : gila ya lo, kaya anak tk. Ayo buruan
Fan : *mengikuti langkah ari*
~depan kost fan
Ari : *membuka pintu mobil untuk fan*
Fan : *menganga* hah? Ini mobil lo ri?
Ari : hm... *masuk mobil*
Fan : gila... *takjub*
Ari : *menyalakan mobil*
Fan : gila ya lo! Ni mobil masih langka di indo. Bete gue sama lo! PEUGOET CR Z, warna biru. Kurang apa? Hh,, licik ya lo!
Ari : *tersenyum* cepet masuk
Fan : *masuk, menutup pintu mobil* bete gue sama lo. Harusnya gue duluan yang punya ni mobil.
Ari : *menempelkan telunjuk ke bibir fan, lalu tersenyum* pasang sabuk pengaman lo
Fan : *masang sabuk pengaman* gue heran deh ama elo.
Ari : gue beli nih mobil padahal gue ga suka? Gitu?
Fan : gue udah gamau bahas itu lagi. Envy nya gue ama elu, tingkatnya udah diatas dewa.
Ari : ngaco lo! Dewa tuh udah paling atas tau!
Fan : ri, gue kan masuk jam 7, elo jam 7 seperempat. Nah gue ngejar di sekolah jam 7 kurang seperempat, masih ada waktu kan? *membuka bekalnya lalu menyuapi ari yang sedang menyetir*
Ari : lo emang selalu on time tapi hidup lo tuh serba buru-buru.
~sesampainya di sekolah
Semua mata tertuju pada fan dan ari yang turun dari peugoet CR Z. Pagi itu, fan bak putri yang turun dari kereta kencana yang mewah. Setelah ari dan peugoet CR Z nya pergi, fan pun masuk ke kelasnya.
Saturday, 24 March 2012
Rabu, 8 Februari 2012
#Ini diary anak kelas 3 SMA
8 Februari adalah ulang tahunnya salma. #plak. Hehehe tapi bukan itu yang mau aku bahas. Tanggal segitu adalah Ujian praktek dimulai. Sebenernya sih itu jadwal uprak ga resmi. Tanggal segitu Uprak Olahraga. Upraknya conditioning. Jadi conditioning itu lari sekitar 5-7 m, ngelakuin itu 8 kali, jadi bolak-balik 4 kali, push-up 15 kali, sit up 15 kali, dan skott ras 15 kali, udah itu diukur deh waktunya pake stopwatch.
Aku sendiri ngelakuin itu semua dalam waktu 1.35 menit. Yuhuuu, Not bad lah, malah aku puas, Soalnya aku ngelakuinnya tanpa istirahat. Ya sebenarnya sih emang ga boleh istirahat, cuma ya kalau cape, diem dulu, intinya mengistirahatnkan diri. Nah, aku pernah denger, kalau kita ngelakuin olahraga tapi ga istirahat, berarti kita bisa jaga emosi #DipelukAri Sebenernya sih aku ngerasa ga bisa jaga emosi, walaupun banyak juga orang yang bilang kalau aku tuh bisa jaga emosi #DigetokAri -_-" kan aku lagi belajar nguasain emosi ih!!! #DiellusAri
8 Februari adalah ulang tahunnya salma. #plak. Hehehe tapi bukan itu yang mau aku bahas. Tanggal segitu adalah Ujian praktek dimulai. Sebenernya sih itu jadwal uprak ga resmi. Tanggal segitu Uprak Olahraga. Upraknya conditioning. Jadi conditioning itu lari sekitar 5-7 m, ngelakuin itu 8 kali, jadi bolak-balik 4 kali, push-up 15 kali, sit up 15 kali, dan skott ras 15 kali, udah itu diukur deh waktunya pake stopwatch.
Aku sendiri ngelakuin itu semua dalam waktu 1.35 menit. Yuhuuu, Not bad lah, malah aku puas, Soalnya aku ngelakuinnya tanpa istirahat. Ya sebenarnya sih emang ga boleh istirahat, cuma ya kalau cape, diem dulu, intinya mengistirahatnkan diri. Nah, aku pernah denger, kalau kita ngelakuin olahraga tapi ga istirahat, berarti kita bisa jaga emosi #DipelukAri Sebenernya sih aku ngerasa ga bisa jaga emosi, walaupun banyak juga orang yang bilang kalau aku tuh bisa jaga emosi #DigetokAri -_-" kan aku lagi belajar nguasain emosi ih!!! #DiellusAri
Thursday, 8 March 2012
Perang dingin
1. Pengertian:
Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa Rusia: холо́дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.
2. Sejarah
Latar belakang
Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain yaitu
1. Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang Dunia II.
2. Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur.
3. Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa. Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya, dengan cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet.
• Periode 1945-1969
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan di antara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme di antara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.
• Periode 1969-1979
Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan).
Perang Dingin (bahasa Inggris: Cold War, bahasa Rusia: холо́дная война́, kholodnaya voyna, 1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.
2. Sejarah
Latar belakang
Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain yaitu
1. Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang Dunia II.
2. Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur.
3. Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa. Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya, dengan cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet.
• Periode 1945-1969
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan di antara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme di antara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.
• Periode 1969-1979
Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan).
Si Jenius Negeri Begomania #45
Orang itu membuka helm. Ketegangan yang ada di wajah fan pun berkurang
Dino : ngapain lo nyetop taxi segala? Mana mobil lo?
Fan : mmmh... Ga kemana-mana ko
Dino : terus ngapain lo ada disini?
Fan : ìi yaaaa abis nonton basket
Dino : kalo itu gue tau. Maksud gue, ngapain lo di pinggir jalan terus nyetopin taxi
Fan : ya gue mau naik tax... *menutup mulut*
Dino : *mengangkat alis*
Fan : *gelisah* oke, oke gue ngaku! Gue nyetop taxi karena gue mau pulang. Dan mobil gue dipinjem YOSSI! Oke? Udah puas?
Dino : *menepikan motornya*
Fan : *nangis*
Dino : *memegang pundak fan*
Fan : lo janji sama gue! Lo ga boleh ngomong apapun sama ari. Lo ga boleh cerita gue kaya gini. Lo ga boleh bilang lo ketemu gue.
Dino : *mengangguk sambil mengusap pundak fan* yossi emang brengsek fan. Udah ga usah nangis.
Fan : ih, siapa yang nangisin yossi? Males amat dah gue nangisin dia. Gue takut ari tau gue kaya gini. Soalnya kayanya dia tau gue boong. Gue takut liat dia marah.
Aldi : emang yossi kemana?
Fan : pergi bareng refanni, katanya mau ngerayain kemenangan basket sama anak anak yang laen
Aldi : fan... *menatap fan* lo cewe baik-baik, dan lo pantes dapet cowo yang baik. Lepasin dia, biarin dia sama reffani
Fan : ga bisa di. Dari awal gue udah komitmen, dan gue harus jaga dong. Peduli deh yossi mo jaga apa ga, yang jelas prinsip gue tentang komitmen beda. Dari awal gue udah nerima dia, artinya gue udah nerima semua yang ada di luar atau di dalem diri dia
Aldi : *melihat jam tangan* gue anterin pulang
Fan : ga usah! Tar ari nanya kenapa lo lama.
Aldi : gampanglah, gue tinggal bilang ngantri beli martabak.
Fan : gausah. mending lo cepet ketemu ari. Tuh, martabak yang lo bawa tar keburu dingin, terus ya tar ari ngomel pesenannya lama.
Aldi : hhh, mana ada ari ngomel sama gue kecuali tentang lo. Fan, gue anterin lo ya, ini bukan perintah ari. Tapi sebagai sahabatnya, gue tau apa yang mesti gue lakuin.
Fan : di, makasih. Tapi tetep, gue gamau. Eh,. Tuh kan ada taxi. Pas banget lagi diem dipinggir. Gue cabut dulu ya. Dadah... *pergi menghampiri taxi*
Dino : ngapain lo nyetop taxi segala? Mana mobil lo?
Fan : mmmh... Ga kemana-mana ko
Dino : terus ngapain lo ada disini?
Fan : ìi yaaaa abis nonton basket
Dino : kalo itu gue tau. Maksud gue, ngapain lo di pinggir jalan terus nyetopin taxi
Fan : ya gue mau naik tax... *menutup mulut*
Dino : *mengangkat alis*
Fan : *gelisah* oke, oke gue ngaku! Gue nyetop taxi karena gue mau pulang. Dan mobil gue dipinjem YOSSI! Oke? Udah puas?
Dino : *menepikan motornya*
Fan : *nangis*
Dino : *memegang pundak fan*
Fan : lo janji sama gue! Lo ga boleh ngomong apapun sama ari. Lo ga boleh cerita gue kaya gini. Lo ga boleh bilang lo ketemu gue.
Dino : *mengangguk sambil mengusap pundak fan* yossi emang brengsek fan. Udah ga usah nangis.
Fan : ih, siapa yang nangisin yossi? Males amat dah gue nangisin dia. Gue takut ari tau gue kaya gini. Soalnya kayanya dia tau gue boong. Gue takut liat dia marah.
Aldi : emang yossi kemana?
Fan : pergi bareng refanni, katanya mau ngerayain kemenangan basket sama anak anak yang laen
Aldi : fan... *menatap fan* lo cewe baik-baik, dan lo pantes dapet cowo yang baik. Lepasin dia, biarin dia sama reffani
Fan : ga bisa di. Dari awal gue udah komitmen, dan gue harus jaga dong. Peduli deh yossi mo jaga apa ga, yang jelas prinsip gue tentang komitmen beda. Dari awal gue udah nerima dia, artinya gue udah nerima semua yang ada di luar atau di dalem diri dia
Aldi : *melihat jam tangan* gue anterin pulang
Fan : ga usah! Tar ari nanya kenapa lo lama.
Aldi : gampanglah, gue tinggal bilang ngantri beli martabak.
Fan : gausah. mending lo cepet ketemu ari. Tuh, martabak yang lo bawa tar keburu dingin, terus ya tar ari ngomel pesenannya lama.
Aldi : hhh, mana ada ari ngomel sama gue kecuali tentang lo. Fan, gue anterin lo ya, ini bukan perintah ari. Tapi sebagai sahabatnya, gue tau apa yang mesti gue lakuin.
Fan : di, makasih. Tapi tetep, gue gamau. Eh,. Tuh kan ada taxi. Pas banget lagi diem dipinggir. Gue cabut dulu ya. Dadah... *pergi menghampiri taxi*
Tuesday, 6 March 2012
Surat Kecil untuk Oji
Oji,...
Nama yang tidak asing dalam benakku. Nama yang sering kudengar dan kupandang dengan ketidakpedulianku. Siapa dia? Dia tak lebih dari sekedar remaja laki-laki yang sama dengan remaja laki-laki lainnya. Nakal, sering tawuran, sering bolos sekolah, sering mendapatkan SP dan skorsing. Tapi muka memelas dan kerajinannya saat mendapatkan skorsing, dapat membuat guru-guru iba melihatnya.
Oji, Oji, Oji ....
Namanya sering mengudara dalam telingaku. Sosoknya sering kutangkap di setiap sudut sekolah. Tapi mataku menerjemahkan bahwa ia tak lebih dari sesosok remaja yang tak bertanggung jawab.
Dulu, aku tak pernah membiarkan mataku memandangnya dari sudut lain. Aku tak pernah mengizinkan otakku memikirkan positif tentangnya. Dan aku tak pernah mengizinkan telingaku mendengar kabar baik tentangnya.
Tapi, semenjak siang itu, di kantin kelas 10, mataku menangkap sesosok laki-laki yang sedang menahan temannya untuk mengeluarkan amarah. Dan laki-laki itu adalah
Oji....
Entah apa yang membuatku ingin melihat peristiwa itu. Entah apa yang membuat mataku ingin melihat sesosok laki-laki yang berbahu bidang itu. Dan entah apa yang membuat otakku ingin mencerna peristiwa itu.
Dan Aku pun mulai melihatnya. Aku mulai menyadarinya . Aku mulai merasakan kehadirannya .
Nama yang dulu terasa ringan di bibirku terasa sulit kuucapkan. Nama yang dulu tidak ingin kudengar, terasa jarang mengudara di telingaku dan membuatku ingin mengejarnya.
Aku ingin selalu melihatnya
Aku ingin selalu mendengarnya
Dan aku ingin, ia selalu datang dalam kembang tidurku.
Dan aku baru menyadari, jauh sebelum ku menyadari aku menyukainya, aku sudah melihatnya dan memikirkannya dengan caraku sendiri.
Mengapa tak dari dulu aku sadar aku menyukainya?
Mengapa tak dari dulu aku sadar aku sudah melihatnya?
Mengapa harus sekarang? Disaat aku benar-benar tak dapat menguasai diriku.
Mengapa harus sekarang? Disaat aku mulai menyadari setiap detik melihatmu adalah hal yang kuhargai dalam hidupku.
Mengapa harus sekarang? Disaat aku tak rela melihat dirinya bahagia karena orang lain.
Sekarang, aku tak sanggup mendeskripsikan bagaimana keadaan fisiknya. Karena itu terlalu indah bagiku.
Bagiku, tak ada lukisan terindah selain lukisan tentangnya.
Tak ada waktu yang berharga selain waktu yang kuhabisakan untuk memikirkannya.
Aku tak pintar menggambarnya
Tapi, akan kulukiskan dirinya bagaikan matahari senja yang menghibur seluruh dunia untuk menjemput sang malam
Akan kulukiskan dirinya bagaikan senja yang memberi semangat dalam kegelapan
Akan kulukiskan dirinya bagaikan ketenangan lautan biru ditengah deburan sang ombak
Akan kulukiskan dirinya bagaikan oase dipadang pasir
Dan akan kulukiskan dirinya bagaikan proton dalam balutan electron
Ini adalah suratku..
Ini adalah harapan kecilku tentangnya...
Jika aku tak boleh berada di sampingnya, izinkan aku berada di sepinya, agar dia selalu mengingatku bahwa aku orang yang selalu menemaninya.
Penantian
Setiap sudut mata yang datang ke ruangan itu pasti akan menangkap seorang gadis yang tengah duduk di pojok dengan secarik kertas dan penanya. Dari tadi gadis itu tak mengangkat kepalanya sedikit pun. Kepalanya tertunduk, matanya focus pada secarik kertas di depannya, tangannya mencengkram pena kuat-kuat, sepertinya ia memaksa agar penanya mau menulis dan mengeluarkan tinta di atas kertas. Bahunya bergerak akibat senggukannya. Matanya tidak bosan memproduksi air mata dan pipi halusnya bersedia menjadi temapat alirannya.
Aku
Aku lebih dibandingkan benda mati
Aku dapat bergerak tanpa digerakkan
Aku dapat berpikir tanpa di program
Aku lebih dibandingkan tumbuhan
Aku memiliki otak untuk berpikir
Aku memiliki anggota gerak untuk berpindah tempat
Aku lebih dibandingkan binatang
Aku memiliki nafsu
Aku memiliki kemampuan mengendalikan hawa nafsu
Dan aku…
Aku dapat belajar mengerti orang lain
Aku lebih disbanding mereka
Aku sempurna dibanding mereka
Tapi aku tak sempurna dibandingkan manusia di sekelilingku
Aku tak lebih dengan makhluk yang 1 spesies denganku
Aku kecil
Tak lebih dari seoarang manusia yang sedang menanti
Menanti kedua sayap melekat di bahuku
Aku sama seperti mereka, tapi tetap saja aku berbeda. Aku dan mereka sama-sama memiliki anggota gerak untuk mengantarkan tubuh ini ke tempat tujuan. Tapi entahlah ….. anggota gerak ini begitu lamban disbanding mereka.
Aku memiliki hati, sama seperti mereka. Tapi hatiku terlalu berperasa hingga aku tak tega melihat sekelilingku menderita dan kuberikan ruang penting bagi mereka.
Aku memiliki otak, sama dengan mereka. Tapi waktu tak pernah memberiku kesempqatan untuk mengasahnya.
Tuhan…
Sebegitu tak bergunanyakah aku?
Begitu banyak orang ang dapat membahagiakan orang lain
Begitu banyak orang yang dapat berguna bagi orang lain
Aku adalah aku
Aku bukan mereka, bukan juga dia
Aku tak lebih sebagai pelengkap angka
Tak dapat berarti apa-apa
Tuhan…
Tak bisakah aku member sedikit saja arti bagi mereka?
Tak bisakah aku sejajar dengan mereka?
Kelebihan mereka bukan kemampuanku
Tapi lihatlah mereka…
Kelebihannya sangat berguna bagi orang lain
Kelebihannya membuat orang lain tersenyum
Tapi diriku semakin tersudut ketika mereka berkata “aku tak bias apa-apa”
Itutlah orang yang berilmu yang tak pernah puas akan ilmunya
Tuhan…
Apa yang bias kuperbuat untuk mereka?
Aku tak punya apa-apa dan aku tak pernah menuntut apa-apa
Kehadiranku bukanlah arti bagi mereka
Psikisku bukanlah sesuatu yang berharga
Bahkan deretan kata yang kuanggap itu adalah kelebihanku, tak berarti apa-apa bagi mereka. Tak berarti, tak membuatnya bangga memiliki diriku.
Tuhan…
Aku tak ingin menyerah
Tapi aku juga tak tahu apa yang harus kuperbuat
Aku sendiri dalam ruang sepi
Aku tersudut dalam sudut kelam
Aku menanti secercah cahaya agar ku bersinar
Tak perlu bersinar secarah mentari
Tak perlu bersinar seterang bintang
Tak perlu bersinar seindah bulan
Cukup bersinar penuh arti bagi mereka, membuat mereka tersenyum dan bangga karenaku.
“Brug” gadis itu tak sengaja menjatuhkan bindernya. Ia merasakan belasan pasang mata menatap dirinya. Ia segera mengambil secarik kertas curahan hatinya dan menyelipkan pada bindernya. Ia meninggalkan 2 lembar uang 100.000 di hadapan makanan dan minuman yang masih utuh. Ia keluar dari ruangan itu. Hujan… rintik hujan menemaninya malam itu. Hujan semakin deras, ia pun menembus hujan menuju parkiran. Ia berjalan dengan santai sembari melindungi bindernya.
‘Inikah jawaban dari mereka? Semoga ini jawaban dari mereka. Jika mereka tak sanggup mengatakan padaku, biarlah hujan ini penghantar perihnya. Jika mereka tak sanggup menangis di hadapanku biarlah hujan yang mewakilinya. Dan jika mereka tak mampu member semangat padaku, biarlah petir yang menyampaikannya.’
Aku
Aku lebih dibandingkan benda mati
Aku dapat bergerak tanpa digerakkan
Aku dapat berpikir tanpa di program
Aku lebih dibandingkan tumbuhan
Aku memiliki otak untuk berpikir
Aku memiliki anggota gerak untuk berpindah tempat
Aku lebih dibandingkan binatang
Aku memiliki nafsu
Aku memiliki kemampuan mengendalikan hawa nafsu
Dan aku…
Aku dapat belajar mengerti orang lain
Aku lebih disbanding mereka
Aku sempurna dibanding mereka
Tapi aku tak sempurna dibandingkan manusia di sekelilingku
Aku tak lebih dengan makhluk yang 1 spesies denganku
Aku kecil
Tak lebih dari seoarang manusia yang sedang menanti
Menanti kedua sayap melekat di bahuku
Aku sama seperti mereka, tapi tetap saja aku berbeda. Aku dan mereka sama-sama memiliki anggota gerak untuk mengantarkan tubuh ini ke tempat tujuan. Tapi entahlah ….. anggota gerak ini begitu lamban disbanding mereka.
Aku memiliki hati, sama seperti mereka. Tapi hatiku terlalu berperasa hingga aku tak tega melihat sekelilingku menderita dan kuberikan ruang penting bagi mereka.
Aku memiliki otak, sama dengan mereka. Tapi waktu tak pernah memberiku kesempqatan untuk mengasahnya.
Tuhan…
Sebegitu tak bergunanyakah aku?
Begitu banyak orang ang dapat membahagiakan orang lain
Begitu banyak orang yang dapat berguna bagi orang lain
Aku adalah aku
Aku bukan mereka, bukan juga dia
Aku tak lebih sebagai pelengkap angka
Tak dapat berarti apa-apa
Tuhan…
Tak bisakah aku member sedikit saja arti bagi mereka?
Tak bisakah aku sejajar dengan mereka?
Kelebihan mereka bukan kemampuanku
Tapi lihatlah mereka…
Kelebihannya sangat berguna bagi orang lain
Kelebihannya membuat orang lain tersenyum
Tapi diriku semakin tersudut ketika mereka berkata “aku tak bias apa-apa”
Itutlah orang yang berilmu yang tak pernah puas akan ilmunya
Tuhan…
Apa yang bias kuperbuat untuk mereka?
Aku tak punya apa-apa dan aku tak pernah menuntut apa-apa
Kehadiranku bukanlah arti bagi mereka
Psikisku bukanlah sesuatu yang berharga
Bahkan deretan kata yang kuanggap itu adalah kelebihanku, tak berarti apa-apa bagi mereka. Tak berarti, tak membuatnya bangga memiliki diriku.
Tuhan…
Aku tak ingin menyerah
Tapi aku juga tak tahu apa yang harus kuperbuat
Aku sendiri dalam ruang sepi
Aku tersudut dalam sudut kelam
Aku menanti secercah cahaya agar ku bersinar
Tak perlu bersinar secarah mentari
Tak perlu bersinar seterang bintang
Tak perlu bersinar seindah bulan
Cukup bersinar penuh arti bagi mereka, membuat mereka tersenyum dan bangga karenaku.
“Brug” gadis itu tak sengaja menjatuhkan bindernya. Ia merasakan belasan pasang mata menatap dirinya. Ia segera mengambil secarik kertas curahan hatinya dan menyelipkan pada bindernya. Ia meninggalkan 2 lembar uang 100.000 di hadapan makanan dan minuman yang masih utuh. Ia keluar dari ruangan itu. Hujan… rintik hujan menemaninya malam itu. Hujan semakin deras, ia pun menembus hujan menuju parkiran. Ia berjalan dengan santai sembari melindungi bindernya.
‘Inikah jawaban dari mereka? Semoga ini jawaban dari mereka. Jika mereka tak sanggup mengatakan padaku, biarlah hujan ini penghantar perihnya. Jika mereka tak sanggup menangis di hadapanku biarlah hujan yang mewakilinya. Dan jika mereka tak mampu member semangat padaku, biarlah petir yang menyampaikannya.’
Friday, 2 March 2012
Si Jenius dari Negeri Begomania #44
Fan : *mengangkat telepon*
Ari : lo ada dimana?
Fan : 'yes' *matanya berbinar* gue ada di gor padjajaran ri! *semangat* lo udah dimana?
Ari : otw
Fan : *senang* masih jauh?
Ari : masihlah, orang gue baru cabut dari jatos.
Fan : yah... *mendesah*
Ari : emang kenapa?
Fan : hehehe, jemput *nyengir*
Ari : mobil lo?
Fan : mampuus gue *memukul jidatnya*
Ari : mampus kenapa?
Fan : *mengetuk-ngetuk bibir dengan telunjuk, gelisah* mmm... Itu, eh... Gue lupa, bokap ada di rumah. Gue belum pulang jam segini? Yah, ri, gue ga bisa ikut lo. Gajadi deh.
Ari : *bingung* aneh, kenapa tiba-tiba lo ngomong gitu? Kenapa lo mau dijemput? Lo kan bawa mobil sendiri. Sekarang juga masih jam 7.
Fan : 'begobegobego lo fan' *memukul mulutnya* hehehe, gue liat ada orang pake new camry, gue jadi inget mang ujang, sopir bokap. Kalo yang minta jemput itu...
Ari : *mengangkat alis*
Fan : *mencari alasan* itu karna.. Karna gue parno ri. Ya, gue parno.
Ari : tapi kan biasanya juga lo keluar malem-malem.
Fan : iya tadi guru gue nyeritain tentang pohon, sama jalan-jalan gitu deh. Ah, pokonya serem.
Ari : sejak kapan lo penakut?
Fan : ya sejak diceritain itu. Udah ah, gue nyari taxi dulu.
Ari : mobil lo? Lo serius mau nyari taxi?
Fan : *menganga, menutup mulut, lalu memukulnya* 'bego banget gue' eee... Iya *menutup mulut* eh, bukan buat gue ko! Buat si ines ma dira.
Ari : loh? Mereka kan punya pacar. Lagian kenapa ga ikut mobil lo aja. Sekalian nemenin lo yang lagi rada parno gitu!
Fan : iiih, lo gimana sih, pacar mereka kan anak E. Anak E kan lagi ngerayain tim basketnya.
Ari : yaudah ikut mobil lo aja...
Fan : gue lagi males nganterin orang yang jauh-jauh. Lagian kita beda arah pulangnya.
Ari : gue ga ngerti deh sama lo hari ini.
Fan : heee gue juga ga ngerti ri.
Ari : yaudah cepet sono pulang! Tar gue telepon lagi
Fan : oceh deh... *menutup telepon*
Setelah menutup telepon, ia mengelus dada dan pergi ke gerbang gor. Ia mencari taxi. Alhasil, 1/2 jam menunggu taxi, fan tak mendapatkan taxi. Ia pun menggurutu, dan tiba-tiba motor ninja hitam itu berhenti tetap di depannya. Pengumidanya membuka kunci helmnya. 1 2 3 dan dia adalah....
Ari : lo ada dimana?
Fan : 'yes' *matanya berbinar* gue ada di gor padjajaran ri! *semangat* lo udah dimana?
Ari : otw
Fan : *senang* masih jauh?
Ari : masihlah, orang gue baru cabut dari jatos.
Fan : yah... *mendesah*
Ari : emang kenapa?
Fan : hehehe, jemput *nyengir*
Ari : mobil lo?
Fan : mampuus gue *memukul jidatnya*
Ari : mampus kenapa?
Fan : *mengetuk-ngetuk bibir dengan telunjuk, gelisah* mmm... Itu, eh... Gue lupa, bokap ada di rumah. Gue belum pulang jam segini? Yah, ri, gue ga bisa ikut lo. Gajadi deh.
Ari : *bingung* aneh, kenapa tiba-tiba lo ngomong gitu? Kenapa lo mau dijemput? Lo kan bawa mobil sendiri. Sekarang juga masih jam 7.
Fan : 'begobegobego lo fan' *memukul mulutnya* hehehe, gue liat ada orang pake new camry, gue jadi inget mang ujang, sopir bokap. Kalo yang minta jemput itu...
Ari : *mengangkat alis*
Fan : *mencari alasan* itu karna.. Karna gue parno ri. Ya, gue parno.
Ari : tapi kan biasanya juga lo keluar malem-malem.
Fan : iya tadi guru gue nyeritain tentang pohon, sama jalan-jalan gitu deh. Ah, pokonya serem.
Ari : sejak kapan lo penakut?
Fan : ya sejak diceritain itu. Udah ah, gue nyari taxi dulu.
Ari : mobil lo? Lo serius mau nyari taxi?
Fan : *menganga, menutup mulut, lalu memukulnya* 'bego banget gue' eee... Iya *menutup mulut* eh, bukan buat gue ko! Buat si ines ma dira.
Ari : loh? Mereka kan punya pacar. Lagian kenapa ga ikut mobil lo aja. Sekalian nemenin lo yang lagi rada parno gitu!
Fan : iiih, lo gimana sih, pacar mereka kan anak E. Anak E kan lagi ngerayain tim basketnya.
Ari : yaudah ikut mobil lo aja...
Fan : gue lagi males nganterin orang yang jauh-jauh. Lagian kita beda arah pulangnya.
Ari : gue ga ngerti deh sama lo hari ini.
Fan : heee gue juga ga ngerti ri.
Ari : yaudah cepet sono pulang! Tar gue telepon lagi
Fan : oceh deh... *menutup telepon*
Setelah menutup telepon, ia mengelus dada dan pergi ke gerbang gor. Ia mencari taxi. Alhasil, 1/2 jam menunggu taxi, fan tak mendapatkan taxi. Ia pun menggurutu, dan tiba-tiba motor ninja hitam itu berhenti tetap di depannya. Pengumidanya membuka kunci helmnya. 1 2 3 dan dia adalah....
Subscribe to:
Posts (Atom)