Wednesday, 20 June 2012

Si Jenius dari Negeri Begomania #56

Hari sabtu ini adalah hari yang melelahkan bagi fan. Setelah tadi pagi ia beradu mulut dengan ferdian, ia beradu mulut dengan pau tentang lomba besok. Pau ingin sedikit mengubah nada, yang menurut fan tidak penting, belum lagi fan tidak setuju dengan usul pau bahwa besok jam 6 harus sudah berkumpul, padahal lomba baru dimulai pukul 4 sore, menurut fan, itu akan membuat personel capek dan lesu sebelum bertarung di arena yang sesungguhnya.

Fan menaiki angkot hijau menuju tempat tongkrongan yossi. Tidak lama kemudian fan turun dari angkot dan menuju yossi dan teman-temannya.

Yossi : eh sory ya gue mesti pergi dulu. Daah? *Meninggalkan teman-temannya dan menghampiri fan*
Fan : kita pergi sekarang?
Yossi : *mengangguk dan merangkul fan lalu menyodorkan tangannya yg terbuka ke arah fan*
Fan : *heran*
Yossi : kunci mobil lo?
Fan : gue ga bawa mobil, pake motor lo aja *sambil melihat ke jajaran motor dan disana terdapat motor ninja merah milik yossi*
Yossi : tunggu bentar.

Tak lama kemudian, yossi datang dengan corolla warna putih.

Yossi : *membuka jendela* masuk
Fan : kita pake mobil ini?
Yossi : *mengangguk*
Fan : *masuk ke mobil* kenapa sih kita ga pake motor lo aja? Lo ga bawa helm 2? *kesal* ngomong-ngomong ini mobil suka dipake balap ya? Tenaganya oke juga.
Yossi : *lega karena fan mengalihkan pembicaraan* iyalah, orang ini mobil udah di modif besar-besaran.
Fan : oh, lo suka balapan juga? *berbinar*
Yossi : ya lumayan, tapi cuma suka liat yang balapan aja *menjawab dengan malas*
Fan : lo tuh ya mesti coba ke arena, rasain gimana tegangnya dan serunya.
Yossi : hmm
Fan : basket juga gitu kali ya, ga seru kalo cuma diliat aja. Kapan-kapan boleh juga tuh elo ajarin gue maen basket.

Yossi malas menjawab pertanyaan fan. Untung jarak dari tempat tongkrongan ke rumah sakit cukup dekat, jadi yossi tak perlu lagi meladeni pertanyaan fan. Yossi mengambil karcis parkir.

Fan : yaampun yos, kita ko ga bawa apa-apa buat ryan
Yossi : udahlah ryan ini. Santei aja *mencari-cari tempat yang kosong untuk parkir*
Fan : ya tapi kan masa orang sakit ga dibawain apa-apa?
Yossi : sakitnya kan ga parah
Fan : nah justrt itu, karena ga parah, kita bisa beliin apa aja kan buat dia soalnya pasti dimakan sama dia
Yossi : *menarik rem tangan lalu keluar*
Fan : *diam, tapi yossi tak menghampirinya, ia pun keluar dari mobil*
Yossi : *merangkul fan* naik lift aja ya
Fan : terserah lo aja, gue kan gatau apa-apa

Yossi pun memijit tombol agar lift terbuka. Pintu lift itu terbuka kembali di lantai 3. Fan dan yossi pun keluar dan memasuki kamar 304. Disaat itu juga ryan menoleh.

Ryan : yos, baru aja pa darmawan pulang.
Yossi : ngapain dia kesini?
Reffani : kita bicara di luar aja ya
Yossi : *mengangguk dan keluar*
Fan : *duduk di tempat tidur di samping ryan*

-diluar kamar 304-
Yossi : ada apa pak darmawan kesini? Pasti ada sesuatu penting kan secara dia pembina basket sekolah kita
Reffani : dia ngomongin pertandingan nanti rabu
Yossi : apa katanya?
Reffani : ryan ga bisa ikut. *menatap yossi dalam-dalam* lo masih niat jadi kapten?
Yossi : *beranjak dari sandarannya*
Reffani : gue bisa buat lo jadi kapten *memalingkan mukanya ke arah lain*
Yossi : *mengangkat alis*
Reffani : *menatap yossi* asal ada syaratnya.
Yossi : apa?

No comments:

Post a Comment

Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥