Redenominasi adalah
menyederhanakan pecahan mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara
mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Tujuannya
yaitu menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakukan
transaksi serta mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan negara
regional. Redenominasi dilakukan saat kondisi makro ekonomi stabil dan
dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap agar tidak
menimbulkan gejolak di masyarakat. Penyebab terjadinya redenominasi yaitu nilai
rupiah memiliki tingkat yang lebih rendah dibandingkan nilai mata uang negara
lainnya. Adapun dampak dari redenominasi, yaitu
pencatatan akuntansi menjadi lebih praktis, pemerintah harus mengeluarkan biaya
yang cukup besar, dan mempengaruhi psikologis masyarakat.
Dampak positif adanya redenominasi yaitu pencatatan
akuntansi menjadi lebih praktis. Nilai uang tidak berubah, sehingga masyarakat
tidak perlu membawa uang banyak karena setiap Rp 1,00 mewakili Rp 1000,00.
Untuk melakukan redenominasi
rupiah, pemerintah akan mencetak uang kertas dan uang logam yang baru, dan
menarik uang kertas dan logam yang lama, sedangkan biaya mencetak uang tidaklah
murah, sehingga jika dibandingkan antara dampak positif praktis dari segi
akuntansi dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk
mencetak uang baru, maka hal ini tidaklah sebanding. Tetap saja rakyat
dirugikan, sebab biaya pembangunan yang besar akan dipergunakan untuk biaya
mencetak uang yang tidak memiliki keuntungan bagi sistem ekonomi Indonesia.
Bila psikologis masyarakat
terpengaruh oleh rasa takut akan penurunan nilai uang oleh kebijakan
redenominasi, maka hal ini berpotensi memicu kenaikan harga barang-barang. Dan
bila ini terjadi, maka inflasi pasti akan menurunkan nilai uang. Akibatnya,
keuangan pribadi pasti terganggu oleh penurunan nilai uang.
Walaupun redenominasi
membawa dampak negatif, akan tetapi redenominasi perlu dilakukan, mengingat
nilai rupiah memiliki tingkat yang lebih rendah dibandingkan nilai mata uang
negara lain. Untuk menghindari dampak psikolgis masyarakat, sebaiknya
pemerintah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan melakukan masa
transisi, artinya pedagang mencantumkan 2 harga, rupiah lama dan rupiah baru. Setelah
itu, rupiah lama ditarik pelan-pelan, dan rupiah baru akan sepenuhnya berlaku.
No comments:
Post a Comment
Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥