Ini percakapan tiga orang yang bicaranya ngaler ngidul, nggak jelas.....
Anggi : Eh kasian ya, PSK yang mau dihukum pancung
Aku sama Fini : *saling natap*
Fini : Hukum pancung?
Anggi : Iya itu PSK. Eh, iya kan PSK, yang kerja di luar negeri. Itu loh yang namanya Satinah.
Aku sama Fini : TKW!!!!!
Anggi : Oh iya maap atuh aku nggak tau namanya. Pokoknya yang kerja di luar negeri. Maklum, nggak pernah nonton berita sih. Tadi apa namanya?
Fini : TKW
Anggi : Nah iya itu we lah. Kasian ya cuma tinggal nunggu dipancung. Bentar lagi
Aku : Iya. Eh itu teh TKW yang kerja di Malaysia ya?
Anggi sama Fini : ARAB!!!!!
Aku : Ih, Malaysia kali.
Fini : Arab Va
Aku : Iya gitu?
Anggi : Iya Arab ih Va
Aku : Ai yang di Malaysia kasus apaan ya? Perasaan ada juga deh yang dihukum mati.
Fini : Pesawat kali Va yang di Malaysia mah. MH 370
Aku : Ih, perasaan ada yang mau dipancung juga deh di Malaysia
Fini : Nggak va. Yang lagi hot di Malay tuh MH 370.
Aku : Ooooo....
cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, nama dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan
Friday, 28 March 2014
Tuesday, 25 March 2014
Demam VK
Aku bener-bener
beruntung bisa terdampar di vk. Aku punya temen VK. Dia baik banget, namanya
Edita Igityan. Tiap hari, kerjaan kita ngayal bareng-bareng. Acting jadi
sesuatu yang ga mungkin kita rasain di dunia nyata. Tapi itu bener-bener menyenangkan.
Sangat menyenangkan. Dan dia itu temen VK aku yang setia chat sama aku dengan
bahasa Inggris. Kalau yang lain, rata-rata pasti nyuruh aku buat belajar bahasa
Rusia, atau kadang jawabannya pake bahasa Rusia dan untungnya saih simple
banget bahasa Rusianya. Kemarin-kemarin ada hal yang mengharukan. Waktu itu aku
minta dia translate-in gambar yang tulisannya sirilik. Kan kalo gambar susah
tuh buat ke google translate. Akhirnya aku minta dia buat translate-in.
Dengan baik
hatinya Edita translate-in itu gambar, dan aku kan suka lama kalo mahamin
gambar. Lagi-lagi aku nanya-nanya sama Edita apa artinya itu gambar. Dan Edita
dengan baiknya jelasin maksud itu gambar. Pas udah ngerti, aku bilang makasih. Ini percakapan aku sama
Edita, dan maaf ya kalau bahasa Inggris aku juga ala kadarnya.
Terus waktu itu
udah larut banget dan bilang kalau aku mau tidur. Aku ucapin selamat malam dalam
bahasa Rusia dan ga lama kemudian dia malah ngucapin selamat malam dalam bahasa
Indonesia. Aduh terharu banget deh. Padahal baru beberapa menit yang lalu dia
bilang dia males kalau harus ke google translate, dan dia ke google translate Cuma
demi ngucapin selamat malam dalam bahasa Indonesia.
Aaaaa.... Aku
bener-bener seneng bisa ketemu dia di VK dan bisa chatting terus sama dia. Aku
bangga bisa jadi temen dia )
Thursday, 6 March 2014
Terdampar di Perpustakaan 2
Seperti biasa, oh tidak. Tepatnya aku baru melakukannya sekali, belajar di perpustakaan. Aku masuk ke perpustakaan tanpa membewa laptop seperti hari sebelumnya, selain karena tidak ada yang membawa laptop, niatku ke perpustakaan adalah mengerjakan tugas Auditing. Hal pertama yang aku lakukan saat masuk perpustakaan adalah, mencari dia. Dia tidak ada. Kulihat jam tangannya yang akan menunjukan pukul setengah 4. Aku baru menyadari, ternyata ia tidak akan ke perpustakaan jika hari mulai sore.
Aku mencari buku di deretan Akuntansi, dan ternyata tidak ada buku yang dimaksud oleh dosenku. Akhirnya aku membawa bukutahun 1983 yang sudah lapuk, lalu kubaca. Tahu tidak? Ada seseuatu yang mengganggu diriku. Aku tidak bisa fokus. Hal yang pertama kutahu penyebab aku tidak fokus adalah di ruangan ini terlalu banyak orang, dan yang kedua, tanpa kusadari aku mencari dia.. Sampai aku pulang, dia belum juga menunjukkan batang hidungnya.
Jam sudah mendekati pukul setengah 4, dan aku segera bergegas keluar perpustakaan sebelum petugas mengusirku. Aku pergi ke pustakawan. Rencananya aku ingin meminjam buku yang aku baca tadi. Kalian jangan salah kira. Buku yang aku pinjam buku Audit loh, bukan novel atau apapun.
Seingatku, jika kita ingin meminjam buku, kita perlu menyodorkan kartu perpustakaan. Kalian, salah mengira kalau aku pernah meminjam buku di sana. Ini adalah kali pertamanya aku meminjam buku di perpustakaan,dan aku tidak tahu tata caranya.
Setelah selesai memberikan kartu perpustakaan dan buku yang akan kupinjam, aku pun pergi menuju pintu keluar. Ternyata tidak sesulit yang aku kira. Tunggu. ada orang yang memanggilku. "Ini catat dulu bukunya disini," kata pustakwan laki-laki sambil menyodorkan buku.
Haruskah? Tadi kan sudah dicatat. Kenapa sih harus dcatat secara manual dan komputer. Hmmm, dengan terpaksa aku menuju meja dan mencatat buku yang aku pinjam.
Aku melihat buku itu. HEBAT.... aku tak mengerti apa-apa. Di sana kita hanya tinggal mengisi identitas buku yang kita pinjam, tapi aku tidak mengerti apa yang perlu diisi. Di sana tertera NIM, Nama lalu jurusan, dengan lancar aku isi. Kolom berikutnya adalah nomor barcode. Nomor barcode? aku mencari barcode buku yang aku pinjam. Yap, aku dapat nomor barcode itu, tapi, kenapa nomot barcode buku yang kupinjam banyak, sedangkan yang lain sedikit dan dimulai angka 1.
Seorang laki-laki berdiri di sebelahku. Ia menunggu giliran untuk menulis buku yang ia pinjam di buku. Akhirnya aku lewat dulu pengisian barcode. Dan aku mencari judul buku yang kupinjam. Buku yang kupinjam memiliki judul yang sangat panjang, Haruskah aku menulis sepanjang itu? Kuliha orang-orang menulis judul buku sebelumku. Ternyata sama panjang juga. Tak lama kemudian, buku yang ada di hadapanku sudah direbut oleh laki-laki yang ada di sebelahku. Healoo, apakah dia tidak tahu, aku sedang menulis di buku itu. Kubiarkan dia menulis terlebih dahulu.
"Nomor barcode-nya yang ini ya." kata pustakawan laki-laki sambil menunjukkan nomor barcode yang seharusnya ditulis.
Oh, ternyata yang itu nomor barcodenya. Aku terus memperhatikan laki-laki yang berdiri di sebelahku. Dan mataku pun membesar ketika melihat NIM-nya yang dimulai dengan 13, APA???? Dia masih 2013, laki-laki. Aku langsung bersumpah, dia bukan seseorang laki-laki "gentleman" yang membiarkan seorang perempuan lebih dulu melakukan semuanya, istilah kerennya, "ladies first". Jangan mentang-mentang dia anak teknik dan aku hanya anak akun lalu dia tidak menghormatiku sebagai kaka kelas.
Sebenarnya aku juga tidak mempermasalahkan umur atau senior dan junior, tapi rasanya sungguh menyebalkan bila sesuatu yang seharusnya giliran kita direbut oleh orang lain.
Akhirnya, dia pergi san aku pun mengisi buku itu, dan setelah itu P-U-L-A-N-G .......
Aku mencari buku di deretan Akuntansi, dan ternyata tidak ada buku yang dimaksud oleh dosenku. Akhirnya aku membawa bukutahun 1983 yang sudah lapuk, lalu kubaca. Tahu tidak? Ada seseuatu yang mengganggu diriku. Aku tidak bisa fokus. Hal yang pertama kutahu penyebab aku tidak fokus adalah di ruangan ini terlalu banyak orang, dan yang kedua, tanpa kusadari aku mencari dia.. Sampai aku pulang, dia belum juga menunjukkan batang hidungnya.
Jam sudah mendekati pukul setengah 4, dan aku segera bergegas keluar perpustakaan sebelum petugas mengusirku. Aku pergi ke pustakawan. Rencananya aku ingin meminjam buku yang aku baca tadi. Kalian jangan salah kira. Buku yang aku pinjam buku Audit loh, bukan novel atau apapun.
Seingatku, jika kita ingin meminjam buku, kita perlu menyodorkan kartu perpustakaan. Kalian, salah mengira kalau aku pernah meminjam buku di sana. Ini adalah kali pertamanya aku meminjam buku di perpustakaan,dan aku tidak tahu tata caranya.
Setelah selesai memberikan kartu perpustakaan dan buku yang akan kupinjam, aku pun pergi menuju pintu keluar. Ternyata tidak sesulit yang aku kira. Tunggu. ada orang yang memanggilku. "Ini catat dulu bukunya disini," kata pustakwan laki-laki sambil menyodorkan buku.
Haruskah? Tadi kan sudah dicatat. Kenapa sih harus dcatat secara manual dan komputer. Hmmm, dengan terpaksa aku menuju meja dan mencatat buku yang aku pinjam.
Aku melihat buku itu. HEBAT.... aku tak mengerti apa-apa. Di sana kita hanya tinggal mengisi identitas buku yang kita pinjam, tapi aku tidak mengerti apa yang perlu diisi. Di sana tertera NIM, Nama lalu jurusan, dengan lancar aku isi. Kolom berikutnya adalah nomor barcode. Nomor barcode? aku mencari barcode buku yang aku pinjam. Yap, aku dapat nomor barcode itu, tapi, kenapa nomot barcode buku yang kupinjam banyak, sedangkan yang lain sedikit dan dimulai angka 1.
Seorang laki-laki berdiri di sebelahku. Ia menunggu giliran untuk menulis buku yang ia pinjam di buku. Akhirnya aku lewat dulu pengisian barcode. Dan aku mencari judul buku yang kupinjam. Buku yang kupinjam memiliki judul yang sangat panjang, Haruskah aku menulis sepanjang itu? Kuliha orang-orang menulis judul buku sebelumku. Ternyata sama panjang juga. Tak lama kemudian, buku yang ada di hadapanku sudah direbut oleh laki-laki yang ada di sebelahku. Healoo, apakah dia tidak tahu, aku sedang menulis di buku itu. Kubiarkan dia menulis terlebih dahulu.
"Nomor barcode-nya yang ini ya." kata pustakawan laki-laki sambil menunjukkan nomor barcode yang seharusnya ditulis.
Oh, ternyata yang itu nomor barcodenya. Aku terus memperhatikan laki-laki yang berdiri di sebelahku. Dan mataku pun membesar ketika melihat NIM-nya yang dimulai dengan 13, APA???? Dia masih 2013, laki-laki. Aku langsung bersumpah, dia bukan seseorang laki-laki "gentleman" yang membiarkan seorang perempuan lebih dulu melakukan semuanya, istilah kerennya, "ladies first". Jangan mentang-mentang dia anak teknik dan aku hanya anak akun lalu dia tidak menghormatiku sebagai kaka kelas.
Sebenarnya aku juga tidak mempermasalahkan umur atau senior dan junior, tapi rasanya sungguh menyebalkan bila sesuatu yang seharusnya giliran kita direbut oleh orang lain.
Akhirnya, dia pergi san aku pun mengisi buku itu, dan setelah itu P-U-L-A-N-G .......
#12
Selasa, 4 Maret 2014
Ini hari kedua, aku ngampus. Pelajaran pertama adalah Akuntansi Keuangan, tapi dosennya nggak masuk, dan lanjutlah mata kuliah Auditing dengan dosen yang sangat diharpkan. Itu dosen sebenarnya wali dosen tapi parah sekali, di hari pertama beliau masuk ke kelas, kita malah membully. Haahahah. Kok bisa sih ngebully? Iya, awal nyindir-nyindir dia gitu sih. Terus beliau ketawa dan bilang, "Maksudnya ke saya gitu ya?". Iya karena mengakui, kita malah asik nyindir beliau dan terkesan nge-bully.
Nah, mata kuliah yang kedua adalah SIA 2. Kita suruh ngerjain soal, nerjemaahin DFD gitu....
Nerjemaahin DFD dari buku Gelinas 7E tentang Order Sales.
Nah, ini karya akuuuu....
Ini hari kedua, aku ngampus. Pelajaran pertama adalah Akuntansi Keuangan, tapi dosennya nggak masuk, dan lanjutlah mata kuliah Auditing dengan dosen yang sangat diharpkan. Itu dosen sebenarnya wali dosen tapi parah sekali, di hari pertama beliau masuk ke kelas, kita malah membully. Haahahah. Kok bisa sih ngebully? Iya, awal nyindir-nyindir dia gitu sih. Terus beliau ketawa dan bilang, "Maksudnya ke saya gitu ya?". Iya karena mengakui, kita malah asik nyindir beliau dan terkesan nge-bully.
Nah, mata kuliah yang kedua adalah SIA 2. Kita suruh ngerjain soal, nerjemaahin DFD gitu....
Nerjemaahin DFD dari buku Gelinas 7E tentang Order Sales.
Nah, ini karya akuuuu....
Customer
memberikan “customer order” ke bagian penjualan. Bagian penjualan mem-validasi
“customer order” dengan data-data yang disimpan di customer master data,
account receivable master data, sales master data, dan inventory master data.
Setelah divalidasi, bagian penjualan memberikan pemberitahuan atau “customer
acknowledgement” pada customer. Bagian penjualan menyimpan data tersebut di
marketing data dan meng-update sales order master data, lalu membuat “sales
order notification” dan “ picking ticket”. Bagian penjualan memberikan “sales
order notification” ke bagian piutang usaha, panagihan, dan peneriman kas.
Bagian penjualan memberikan “picking ticket” ke bagian pengiriman barang.
Bagian pengiriman barang akan melengkapi “picking ticket”. Bagian pengiriman
barang memberikan “picking ticket” yang sudah dilengkapi ke bagian gudang.
Bagian gudang mengelola pemberitahuan pengiriman atau “shipping notice”. Bagian
gudang mencocokkan “picking ticket” dengan data yang disimpan di sales order
master data dan inventory master data. Bagian gudang meng-update sales order
master data dan inventory master data. Bagian gudang memberikan “shipping’s
billing notification” pada bagian piutang usaha, penagihan, dan penerimaan kas.
Bagian gudang memberikan “Bil of Lading” dan “packing slip” ke kurir atau
“carrier” ke bagian buku besar atau “General Ledger”
Bagian penjualan
menerima “customer order dan memeriksa ketersediaan barang pada inventory
master data. “Customer Order” dicocokkan dengan inventory master data. Apabila
“customer order” tidak sesuai dengan inventory master data, pesanan ditolak
atau dilakukan “back order”. Apabila sesuai, data disimpan di marketing data
dan melanjtkan ke proses selanjutnya. Bagian penjualan memeriksa kredit atau
hutang customer dengan mencocokkan pesanan barang yang tersedia atau “inventory
availbale order” dengan customer data, sales order master data, dan account
receivable master data. Apabila data tersebut tidak sesuai dengan prosedur
perusahaan, pesanan ditolak atau dikembalikan pada customer. Apabila data
sesuai dengan prosedur perusahaan, bagian penjualan menerima order dan
melengkapi “sales order. Bagian penjualan akan menyimpan data di sales order
master data dan inventory master data. Bagian penjualan memberikan “customer acknowledgement”
pada customer, “sales order notification” pada bagian piutang usaha, penagihan,
dan penerimaankas, dan “picking ticket pada bagian pengiriman barang”
Gambar pertama
termasuk DFD level 0, dengan tipe DFD, DFD logic, karena pada lingkaran atau
“buble” menerangkan kerja entitas internal (Lingkaran diisi dengan kata kerja”,
dan output-nya pun bukan berupa fisik. Gambar ke dua, termasuk DFD level 1,
karena DFD tersebut merupakan penjelasan dari DFD pertama 1.0.
Masih kesulitan
baca DFD?
Yang bentuknya
kotak, itu berarti entitas eksternal, sedangkan lingkaran atau “buble” pada DFD
logic menerangkan kegiatan entitas internal, sedangkan pada DFD Fisik berisi entitas internal. Lalu konektor
menggambarkan arah, di atas konektor biasanya dicantumkan output. Untuk DFD
Fisik, output berupa dokumen dalam bentuk fisik.
Oke, di sini
dijelasin dikit ya, apa bedanya output berbentuk fisik di DFD Fisik sama output
di DFD Logic. Misalnya Pembayaran. Pada DFD Logic, kita cukup menuliskan
“Pembayaran”, tapi di DFD Fisik kita menuliskan slip atau cash register. Slip
dan cash register sama dengan pembayaran bukan? Slip dan cash register
merupakan bentuk fisik dari “pembayaran”
Monday, 3 March 2014
Terdampar di Perpustakan 1
Hari ini, sudah kuputuskan untuk menjadi anak "Perpustakaan". Yang pulang ngampus langsung ke Perpustakaan ngerjain tugas. Selama aku kuliah, tiga semester, belum pernah aku meminjam buku di perpustakaan, bahkan pergi ke perpustakaan pun bisa dihitung jari. Untuk daftar ulang, nganterin temen, distribusiin majalah (waktu masih aktif di jurnalistik kampus)
Hal yang pertama waktu aku masuk ke perpus adalah kaget karena aku ketemu sama seseorang yang PERNAH aku suka. Garis bawahi, PERNAH. Hihihi. Sebenarnya aku udah tau dia sering ke perpustakan semenjak semester 3, tapi aku nggak pernah tau kalau dia masih melakukan hal itu di semester 4. Hmm, aku juga tau, dia ke perpustakaan bukan untuk membaca buku mata kuliah, tapi buat baca buku Sejarah. Waww.... Hebat kan? Aku suka dengerin dia ngoceh-ngoceh tentang sejarah. Bener-bener berguna banget. Hmmmmmm....
Karena nggak ada yang bisa aku kerjain, dan buku yang aku butuhkan nggak akhrinya jadilah seperti ini aku, posting 4 biji. Hahaha, dan tentunya aku mencari tempat yang strategis. Oh, bukan-bukan, tentunya bukan tempat strategis untuk melihat dia, tapi tempat strategis biar dia nggak bisa liat aku, nggak dia aja sih orang-orang juga. Ya, tapi terutama dia sih. Kan udah aku rencanain mau ngapain dengan lapi yang aku bawa ini, nanti kalau aku ketahuan lagi posting tentang dia *post ini* bisa berabe... Selain itu, orang ke perpus kan buat baca buku, lah aku malah bawa laptop. Sumpah, cuma aku doang yang bawa laptop, yang lain pada berkutat dengan buku. Demi kelihatan nggak autis sama lapi dan ngerjain tugas, akhirnya aku bawa buku Sistem Akuntansi yang nggak ada kaitannya sama sekali dengan aktivitas aku, dan sekali-kali aku ngetik lirik itu buku, DEMI KELIATAN LAGI BIKIN LAPORAN, bukan melakukan hal seperti ini *posting*.
Akhirnya, posting pun udah dilakukan sesuai rencana, kecuali postingan ini belum di publish, dan sesudah ini mau P-U-L-A-N-G. Tau apa yang terjadi? Seseorang manggil aku dan pamit pulang duluan. Oh, kenapa harus samaan sih? Gimana kalau dia nyangka aku ngikutin dia? Aduuuuh, stop!!! Dia kan nggak tau kamu suka sama dia.....
Ah, sudahlah... Pulanglah.... Baterai Laptop sudah hampir mau habis dan semua yang seharusnya dilakukan sudah dilakukan. Okeeee....... Let's go homeeeee :')
Hal yang pertama waktu aku masuk ke perpus adalah kaget karena aku ketemu sama seseorang yang PERNAH aku suka. Garis bawahi, PERNAH. Hihihi. Sebenarnya aku udah tau dia sering ke perpustakan semenjak semester 3, tapi aku nggak pernah tau kalau dia masih melakukan hal itu di semester 4. Hmm, aku juga tau, dia ke perpustakaan bukan untuk membaca buku mata kuliah, tapi buat baca buku Sejarah. Waww.... Hebat kan? Aku suka dengerin dia ngoceh-ngoceh tentang sejarah. Bener-bener berguna banget. Hmmmmmm....
Karena nggak ada yang bisa aku kerjain, dan buku yang aku butuhkan nggak akhrinya jadilah seperti ini aku, posting 4 biji. Hahaha, dan tentunya aku mencari tempat yang strategis. Oh, bukan-bukan, tentunya bukan tempat strategis untuk melihat dia, tapi tempat strategis biar dia nggak bisa liat aku, nggak dia aja sih orang-orang juga. Ya, tapi terutama dia sih. Kan udah aku rencanain mau ngapain dengan lapi yang aku bawa ini, nanti kalau aku ketahuan lagi posting tentang dia *post ini* bisa berabe... Selain itu, orang ke perpus kan buat baca buku, lah aku malah bawa laptop. Sumpah, cuma aku doang yang bawa laptop, yang lain pada berkutat dengan buku. Demi kelihatan nggak autis sama lapi dan ngerjain tugas, akhirnya aku bawa buku Sistem Akuntansi yang nggak ada kaitannya sama sekali dengan aktivitas aku, dan sekali-kali aku ngetik lirik itu buku, DEMI KELIATAN LAGI BIKIN LAPORAN, bukan melakukan hal seperti ini *posting*.
Akhirnya, posting pun udah dilakukan sesuai rencana, kecuali postingan ini belum di publish, dan sesudah ini mau P-U-L-A-N-G. Tau apa yang terjadi? Seseorang manggil aku dan pamit pulang duluan. Oh, kenapa harus samaan sih? Gimana kalau dia nyangka aku ngikutin dia? Aduuuuh, stop!!! Dia kan nggak tau kamu suka sama dia.....
Ah, sudahlah... Pulanglah.... Baterai Laptop sudah hampir mau habis dan semua yang seharusnya dilakukan sudah dilakukan. Okeeee....... Let's go homeeeee :')
*2
Oke, ini baru pertama kali ngampus, dan kenapa sih Kebegoan kumat lagi. Masalah kumatnya kebegoan selama liburan, nanti aja ya aku pos-nya.
Aku, Puput, Fini, Aya pergi ke administrasi akun, terus ketemu sama Ibu Etti
Bu Etti : Eh, Ibu masuk jam satu kan di kelas kalian.
Aku : Hah? Nggak ada Bu, di AKC mungkin Bu.
Bu Etti : Loh kalian kelas apa?
Aya : 2 AKB.
Bu Etti : Bener ah, Ibu ada jadwal di kelas kalian jam 1
Aku sama Aya : Nggak ada Bu.
Bu Etti : Kalian sekarang belajar Anggaran kan?
Aku sama Aya : Iya
Aku : Iya, tapi anggaran kita sama Ibu Etti Ernita kan kalo Ibu kan Ibu Etti Sembiring
Ibu Etti : Emang nama lengkap Ibu siapa?
Aku sama Aya : Nggak tau *geleng-geleng kepala*
Bu Etti : Iya itu nama Ibu. Jadi Ibu yang ngajar Anggaran di kelas kalian.
Aku sama Aya : Ooooh *sambil malu*
Aku, Puput, Fini, Aya pergi ke administrasi akun, terus ketemu sama Ibu Etti
Bu Etti : Eh, Ibu masuk jam satu kan di kelas kalian.
Aku : Hah? Nggak ada Bu, di AKC mungkin Bu.
Bu Etti : Loh kalian kelas apa?
Aya : 2 AKB.
Bu Etti : Bener ah, Ibu ada jadwal di kelas kalian jam 1
Aku sama Aya : Nggak ada Bu.
Bu Etti : Kalian sekarang belajar Anggaran kan?
Aku sama Aya : Iya
Aku : Iya, tapi anggaran kita sama Ibu Etti Ernita kan kalo Ibu kan Ibu Etti Sembiring
Ibu Etti : Emang nama lengkap Ibu siapa?
Aku sama Aya : Nggak tau *geleng-geleng kepala*
Bu Etti : Iya itu nama Ibu. Jadi Ibu yang ngajar Anggaran di kelas kalian.
Aku sama Aya : Ooooh *sambil malu*
*1
Pertama ngampus, ada pemilihan "Ketua Murid", ya gitu lah anak-anak nyebutnya, padahal kan udah kuliah. Please banget deh...... -.-". Terus dikasih kertas dan suruh nulis nama yang dipilih siapa aja. Oiya, aku kuliah di Politeknik, Diploma 3, jadi itu bener-bener kaya SMA, kita sekelas sama itu-itu aja selama 3 tahun, dan duduknya masih satu bangku berdua. Hmmm, rasanya aku pernah bercerita bukan? Nah karena di kelas cowonya ada 9, jadi tiap ganti semester kita ganti KM, dan seharusnya jangan yang udah. Karena nggak ada KM yang bener lagi, dan aku pengen Rizki yang jadi KM karena dia golongan darahnya O yang cocok jadi pemimpin, akhirnya aku pilih dia. dan nggak ada juga yang bilang, "Jangan pilih yang udah pernah jadi KM".
Terus pas dibacakan, parahlah... Ternyata temen-temen aku nulis nama yang belum jadi KM. Huaaaa. Parah bangeeeeet....... >.<. Yah, disitu mulai tegang, kan malu gitu aku beda sendiri. Eh tapi ternyata ada juga yang milih Guntur. Hahaha, itu lebih parah..... Guntur itu golongan darahnya AB dan sudah cukup bisa merasakan gimana dipimpin sama seorang AB selama 2 semester.
Terus pas dibacakan, parahlah... Ternyata temen-temen aku nulis nama yang belum jadi KM. Huaaaa. Parah bangeeeeet....... >.<. Yah, disitu mulai tegang, kan malu gitu aku beda sendiri. Eh tapi ternyata ada juga yang milih Guntur. Hahaha, itu lebih parah..... Guntur itu golongan darahnya AB dan sudah cukup bisa merasakan gimana dipimpin sama seorang AB selama 2 semester.
#11
Tanggal 3 Maret 2014, tanggal pertama kali ngampus setelah satu setengah bulan lamanya "ngampus" di rumah. Hmmmm rasanya........ Yang pertama males, pengen libur lagi sih, daaaan.... Ooooooh rutinitas, jadwal harus dijalani, apalagi aku udah punya jadwal yang selama liburan aku rencanain. Jujur aja sih, awalnya ogah-ogahan banget buat jalaninnnya, tapi aku punya tujuan dan aku yakin apa yang aku lakuin berubah jadi baik
Hari pertama adalah mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi 2. Awalnya kecewa sih karena bukan dosen yang sesuai dengan keinginan. Hmmm, tapi ya sudahlah, tunjukan bahwa dosen nggak berpengaruh.
Mata kuliah kedua adalah Manajemen Database. Hmm, karena dosennya nggak ada, jadi skip......
Mata kuliah kedua adalah Anggaran. Nah di sana cuma perkenalan aja sih, kalau Anggaran tuh ada hubungannya sama Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen. Nah, ini adalah perbedaaan antara Akuntansi Biaya sama Anggaran. Kalau Akuntansi Biaya, kita menghitung biaya dulu, baru menghitung CGS dan penjualan. Sedangkan Anggaran kebalikannya, kita menghitung penjualan, CGS, barulah ke biaya.
Anggaran dapat dilihat dari anggaran sebelumnya dan harga yang berlaku sekarang. Saat menentukan anggaran (cost), anggaran bersifat maksimum, sedangkan anggaran (penilaian kerja) bersifat minimum. Maksdunya:
1. Anggaran (Cost)
Saat kita membuat proposal, kita akan mengambil budget yang paling maksimum. Misalnya untuk biaya makanan, biaya penyewaan tempat, kita akan menganggarkannya dengan batasan maksimum.
2. Anggaran (Penilaian Kerja)
Ini contohnya target penjualan. Misalnya, target penjualan: "Akan mendapat bonus kalau penjualan lebih dari 900 unit". Orang-orang akan menargetkan dia menjual 900 unit, tidak akan lebih dari itu, karena dengan 900 unit mereka pun sudah dapat bonus. Bonus yang didapat menjual 900 unit dengan 1000 unit sama, pasti orang akan milih menjual 900 unit.
Menentukan anggaran untuk perusahaan negeri harus sesuai dengan SBU (Standar Biaya Umum). Nah disitu sudah dirinci anggaran-anggaran, seperti: makanan, perjalanan, dosen tamu, dan lain-lain. Makannya kalau mau bikin anggaran atau bikin acara kampus nentuin anggaranya harus sesuai dengan SBU. Kalau melebihi SBU, proposal akan ditolak atau nggak di lulusin gitu lah. Nah, kalau biaya yang diajukan lebih rendah dari SBU, pasti langsung diterima. Makannya, biar proposal diterima, biaya harus sesuai dengan SBU.
Nah, hari ini juga dosennya nerangin tentang Akuntansi Perilaku. Hahaha, baru dengar? Yup, aku juga baru denger. Itu ternyata sangkut pautnya sama Akuntansi Manajemen. Jadi, Akuntansi Perilaku ini "mengambil lahan" Psikologi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Hmmm, masihkurang ngerti juga sih, tapi yang saya tangkep jadi pas belajar ini kita juga belajar Psikologi dan Manajeman Sumber Daya Manusia.Contoh yang termasik Akuntansi Perilaku itu saat seorang auditor menilai suatu perusahaan.
Auditor itu menilai masih ada sifat subjektif, padahal seharusna objektif. Biasanya kalau auditor menilai perusahaan A. Terus perusahaan A itu punya prestasi baik dan nggak pernah punya berita negatif. Nah, kalau auditor suruh mengambil keputusan tentang bukti yang aneh atau nggak masuk akal, atau salah, maka auditor akan menilai itu baik dan layak. Tapi sebaliknya, kalau perusahaan B itu pernah punya berita buruk, dan saat auditor mengambil keputusan tentang bukti yang aneh dan nggak sesuai. Auditor akan menilai itu salah atau buruk. Walaupun bukti itu kesalahannya masih dalam taraf wajar, tapi biasanya auditor cenderung akan memvonis SALAH atau BURUK.
Nah, itu tadi pengalaman hari pertama aku ngampus setelah 1,5 bulan "ngampus" di rumah. Nantikan kisah selanjutnya..... :')
Hari pertama adalah mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi 2. Awalnya kecewa sih karena bukan dosen yang sesuai dengan keinginan. Hmmm, tapi ya sudahlah, tunjukan bahwa dosen nggak berpengaruh.
Mau Dosen mana pun Kamu harus bisa menaklukkan mata kuliah.Di SIA pertemuan pertama ini kita bahas apa aja yang udah dipelajari selama belajar SIA 1. Terus suruh bikin kelompok gitu buat nanti bahas Billing, Account Receivable, sama Cash Receipt. Nah, aku kebagian kelompok 2 dan mulai minggu depan. Oke, rencananya sekarang aku mau ngerjain dan mulai baca-baca. Terus pergi ke Perpus nyari buku Gelinas 7E, dan horay sekali, nggak ada. Hufffft, jadi sekarang di perpus ngapain? MEMANFAATKAN INTERNET GRATIS..... dan melakukan apapun yang ga bisa dilakukan di rumah. Hmmm, oke, akhirnya dengan internet itu, aku nemu buku-nya via Google Book . Karena nggak lengkap, aku cuma liat-liat aja dan ternyata bagian aku tentang Billing Prosses. Oke, udah ada gambaran lah dari power point yang sempat dikasih sama dosen SIA dulu.
Mata kuliah kedua adalah Manajemen Database. Hmm, karena dosennya nggak ada, jadi skip......
Mata kuliah kedua adalah Anggaran. Nah di sana cuma perkenalan aja sih, kalau Anggaran tuh ada hubungannya sama Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen. Nah, ini adalah perbedaaan antara Akuntansi Biaya sama Anggaran. Kalau Akuntansi Biaya, kita menghitung biaya dulu, baru menghitung CGS dan penjualan. Sedangkan Anggaran kebalikannya, kita menghitung penjualan, CGS, barulah ke biaya.
Anggaran dapat dilihat dari anggaran sebelumnya dan harga yang berlaku sekarang. Saat menentukan anggaran (cost), anggaran bersifat maksimum, sedangkan anggaran (penilaian kerja) bersifat minimum. Maksdunya:
1. Anggaran (Cost)
Saat kita membuat proposal, kita akan mengambil budget yang paling maksimum. Misalnya untuk biaya makanan, biaya penyewaan tempat, kita akan menganggarkannya dengan batasan maksimum.
2. Anggaran (Penilaian Kerja)
Ini contohnya target penjualan. Misalnya, target penjualan: "Akan mendapat bonus kalau penjualan lebih dari 900 unit". Orang-orang akan menargetkan dia menjual 900 unit, tidak akan lebih dari itu, karena dengan 900 unit mereka pun sudah dapat bonus. Bonus yang didapat menjual 900 unit dengan 1000 unit sama, pasti orang akan milih menjual 900 unit.
Menentukan anggaran untuk perusahaan negeri harus sesuai dengan SBU (Standar Biaya Umum). Nah disitu sudah dirinci anggaran-anggaran, seperti: makanan, perjalanan, dosen tamu, dan lain-lain. Makannya kalau mau bikin anggaran atau bikin acara kampus nentuin anggaranya harus sesuai dengan SBU. Kalau melebihi SBU, proposal akan ditolak atau nggak di lulusin gitu lah. Nah, kalau biaya yang diajukan lebih rendah dari SBU, pasti langsung diterima. Makannya, biar proposal diterima, biaya harus sesuai dengan SBU.
Nah, hari ini juga dosennya nerangin tentang Akuntansi Perilaku. Hahaha, baru dengar? Yup, aku juga baru denger. Itu ternyata sangkut pautnya sama Akuntansi Manajemen. Jadi, Akuntansi Perilaku ini "mengambil lahan" Psikologi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Hmmm, masihkurang ngerti juga sih, tapi yang saya tangkep jadi pas belajar ini kita juga belajar Psikologi dan Manajeman Sumber Daya Manusia.Contoh yang termasik Akuntansi Perilaku itu saat seorang auditor menilai suatu perusahaan.
Auditor itu menilai masih ada sifat subjektif, padahal seharusna objektif. Biasanya kalau auditor menilai perusahaan A. Terus perusahaan A itu punya prestasi baik dan nggak pernah punya berita negatif. Nah, kalau auditor suruh mengambil keputusan tentang bukti yang aneh atau nggak masuk akal, atau salah, maka auditor akan menilai itu baik dan layak. Tapi sebaliknya, kalau perusahaan B itu pernah punya berita buruk, dan saat auditor mengambil keputusan tentang bukti yang aneh dan nggak sesuai. Auditor akan menilai itu salah atau buruk. Walaupun bukti itu kesalahannya masih dalam taraf wajar, tapi biasanya auditor cenderung akan memvonis SALAH atau BURUK.
Nah, itu tadi pengalaman hari pertama aku ngampus setelah 1,5 bulan "ngampus" di rumah. Nantikan kisah selanjutnya..... :')
Subscribe to:
Posts (Atom)