Wednesday, 30 December 2020

Dear You

Dear You...
15 tahun yang lalu... ketika kita berpisah, rasanya tidak ada "selamat tinggal" yang berkesan karena buat aku dan kamu yang berkesan itu 17 tahun yang lalu
Dan sekarang aku merasa semuanya telah berubah
Ucapan 17 tahun yang lalu bahwa aku akan menjadi segalanya buat kamu juga sudah berubah...
Berubah beserta memori-memori yang tidak kuingat dengan jelas

Aku ingat hari dimana kamu menangis karena kamu menyukaiku....
Apa kau tau? saat itu aku senang, ternyata bukan aku saja yang menyukaimu....
Saat itu aku ingin berlari menjangkaumu, walaupun kita sudah tidak bersama lagi, kamu masih tetap ada di sampingku.

Dear You...
Kalau aku diberi kesempatan sekali lagi saja 
aku akan mengatakan bahwa aku menyukaimu, bahkan saat aku membuka memoriku lagi, aku mulai menyukaimu lagi....
Tapi.... apa kamu tau?
Semua kata-kataku tidak bisa menjangkaumu lagi....
Aku tidak tau kamu dimana sekarang.....

Dear You....
Dimanakah sekarang kamu?
Dengan siapa?
Pakaian apa yang sedang kamu kenakan sekarang?
Apa yang sedang kamu tertawakan?
Apa kamu tau?
Aku masih disini....
Bahkan sekarang pun aku masih disini....
Aku percaya bahwa suatu saat kita akan bertemu satu sama lain lagi.... 

Perasaanku tidak berubah...
Bahkan aku semakin terlihat bodoh ketika tahu bahwa aku pernah mengabaikanmu....
Menghiraukanmu.... 

Dear You....
Kamu adalah seorang yang selalu aku pikirkan....

Dear you....
Jika diberi kesempatan sekali saja...
Aku ingin duduk di sebalah kamu lagi....
Mengobrol dengan penuh tawa...
Mendengar cerita satu sama lain.... 
Dan menghawatirkan satu sama lain saat bangku disamping kita kosong....
Ya... Aku merindukan hari-hari itu....

Dear You....
Setiap ponselku berdering...
Kuharap aku bisa melihat namamu disana....
Terlihat bodoh?
Ya... aku terlihat bodoh....
Tapi itulah yang kulakukan setiap hari...

Dear You....
17 tahun telah berlalu...
Tapi aku tidak bisa melupakan kamu...
Oh tidak....
Yang benar adalah aku tidak ingin melupakanmu
Apakah kamu tahu bahwa aku tidak bisa merasakan kebahagiaan sedikitpun saat ini....
Kamu tahu kenapa?
Karena kamu tidak ada didekatku lagi....

Dear You...
aku sudah berusaha mencoba meyakinkan diriku bahwa aku baik-baik saja...
Tapi semakin aku mencobanya dengan keras...
Semuanya berakhir dengan tangisan....
dan Tangisku tidak bisa berhenti

Dear You...
Kukatakan sekali lagi bahwa aku masih disini...
Aku disini sendiri menunggumu
Menyebut namamu dalam doaku
Saat itu aku  berharap tidak ada lagi luka setiap aku mengingatmu
Tapi, doaku tidak membantuku menjadi lebih baik..
Aku tidak punya pilihan lagi untuk menghindari bayangan-bayangan tentangmu

Dear You....
Walaupun aku tahu hari dimana kamu bisa membuat hariku cerah tidak bisa kembali, Aku tidak peduli apa yang akan terjadi
Aku tidak peduli sebarapa jauh aku akan tersesat mencarimu...
Aku tidak akan pernah melupakan bahwa aku pernah menyukaimu 17 tahun yang lalu....

Dear You....
Aku tidak peduli dimana kamu
Tidak peduli dengan siapa kamu
Tidak peduli apa mimpimu
Tidak peduli apa yang sedang kamu tertawakan....
Aku hanya ingin kamu tahu...
Bahwa aku akan selalu berada disini....
Bahkan, aku berada disini sekarang 
Dan sama seperti detik sebelumnya....
Aku percaya kita akan bertemu lagi suatu saat nanti....

Dear You...
Perasaan ini tidak berubah
Kamu adalah orang yang selalu aku pikirkan.....



Tuesday, 29 December 2020

Dear Destiny

Dear Destiny....
Malam itu... seseorang mengingatkanku pada memory 17 tahun yang lalu...
Aku ingin kembali ke masa itu
Aku menyelami 17 tahun yang lalu di sepanjang malam itu...
Aku berjanji akan menyapanya di pagi hari 
Memulai cerita baru di memory 17 tahun yang lalu

Tidak... Tidak
Aku tidak bisa kembali ke masa itu
Di pagi hari, janjiku tadi malam hanyalah omong kosong
Dan aku melihat bayangan masa lalu yg datang itu mulai pergi
Tapi aku masih tetap disini...
Aku tetap diam
Hey apakah kamu tahu?
Aku diam karena aku masih menunggumu

Masa depan kita masih terlihat disana
Tapi sekarang, aku disini tanpa kamu
Bayangan 17 tahun itu masih terlihat jelas di depanku
Bahkan sangat nyata....
Hey....
Hey diriku... tolong berhenti memikirkan 17 tahun yang lalu itu, 
17 tahun lalu itu adalah takdir yang begitu menyakitkan


Aku ingin melupakan kamu
Iya...
Ingin melupakan matamu, air mata 17 tahun yang lalu.
Tapi...
Aku tidak bisa
Aku masih berdiri disini dan masih menyembunyikan perasaan aku yang sebenarnya untuk kamu....
Aku berdiri...
Aku diam
Tapi apakah kamu tahu kalau hatiku berteriak dan ingin menjelaskan perasaanku tentang kamu sekali ini saja....

Kau tahu?
Bahkan 17 tahun sudah berlalu
Tapi degup jantungku masih berdegup karena kamu.

17 tahun yang lalu....
aku percaya bahwa kita akan bertemu lagi....
Tapi lihatlah... 
bahkan 17 tahun sudah berlalu....
aku belum bertemu lagi dengan kamu...
Bisakah sekali ini saja aku menggenggam tangamu dan berjalan bergandengan bersamamu
Tapi... 
Takdirku terhapus bersama semua memoriku...

Beberapa tahun yang lalu aku berpikir bahwa aku bisa bertemu lagi denganmu... bisa bersama lagi dengan kamu....
Tapi kenyataannya, kita belum bisa bertemu bahkan bisa bersama
Jika memungkinkan dan jika aku diberi satu kesempatan...
Aku akan mengepakkan sayapku, terbang dan menjelajahi masa laluku untuk menggapaimu.....

Dear Destiny...
Kalau aku dan dia dilahirkan kembali, 
Apakah kami masih bisa bersama? masih bisa bersatu?
Kalau boleh memilih, aku ingin hidup tanpa didekatmu
Bertemu mu dalam mimpuku, 
Itu sudah cukup baik untuku....

Dear destiny....
Tolong, hilangkan rasa sakit ini yang selalu melihat apa yang terjadi 17 tahun yang lalu.... 

Di suatu hari
Di suatau malam
Aku dan kamu berjalan masing masing dengan jalan yang berbeda
Aku hidup tanpa kamu di sampingku....
Setiap kali aku mengingat matamu,
Kuyakinkan diriku sendiri, bahwa itu akan menyakitimu
Berhenti untuk menyalahkan takdirmu
Berhenti untuk berpikir bahwa dia adalah takdirmu.....

17 tahun yang lalu kamu bilang kalo kamu selalu melihatku....
Kamu benar-benar menyukaiku dengan caramu sendiri
Sekarang?
Jangankan untuk menyukaiku, melihatku saja kamu menolak....

Dear destiny....
katakan padanya bahwa aku merindukan senyumannya
Aku merindukan matanya....
aku merindukan dia...

Dan sama seperti hari sebelumnya.....
            Aku masih merindukan dirinya....



Monday, 28 December 2020

Dear Doa

Dear Doa....

Kalau semuanya bergantung pada garis tangan apakah kamu masih tetap harus dipanjatkan?

Kalau semuanya bergantung pada usaha apakah kamu masih harus tetap dipanjatkan?


Kata orang, kalau ingin meminta sesuatu, berdoalah... karena dengan berdoa... Tuhanmu akan mendengar apa yang kamu inginkan..


Baiklah... kulakukan itu

Berdoa untuk bisa mewujudkan semua harapanku

Tapi, untuk apa aku berdoa kalo semua doaku bukan yang terbaik untukku


Yang terbaik itu seperti apa sih?


Lalu apa kekuatan doa jika doaku sendiri tidak menjadikan aku orang yang kuat


Lalu untuk apa berdoa kalo doaku sendiri tidak membuat keadaanku lebih baik


Lalu untuk apa berdoa kalo semua kembali kepada takdirya


Dear doa...

banyak orang yang tidak pernah memanjatkanmu

Tapi kenapa doaku ada pada mereka yang mereka sendiri tidak minta

kenapa doa itu bukan ditunjukkan untukku

padahal aku lah yang memohon

akulah yang berharap...


Ketika kamu bilang bahwa ada alasan mengapa doamu harus diwujudkan di orang lain bukan diriku sendiri...


pertanyaanku adalah... lalu untuk apa kita berdoa?

Untuk apa kita berharap

Kenapa kita tidak pasrah saja kepada takdir kita...

karena yang menentukan semuanya itu bukanlah doa... tapi takdir yang sudah melekat pada diri kita....

Dear Memory

Dear Memory...

Kalau aku buat memory itu ke dalam buku, aku pastikan akan ada tujuh buku

buku kesatu adalah ketika aku balita

buku kedua adalah ketika aku TK

buku ketiga adalah ketika aku SD

buku keempat adalah ketika aku SMP

buku kelima adalah ketika aku SMA

buku keenam adalah ketika aku kuliah

buku ketujuh adalah setelah aku selesai kuliah, saat ini


Dear Memory

Ketika ada yang bertanya tentang kamu...

Kenapa kamu harus membuka buku ketigaku...

Tidak buku keenam yang jaraknya sangat dekat dengan keadaan saat ini

Kalau kamu membuka buku keenam, aku pastikan orang akan mengingatnya

ini bukan bagaimana mencari orang-orang yang ada di buku keenam, tapi bagaimana orang-orang yang menjadi tokoh di sana, masih mengingat semuanya


Dear Memory

Kenapa aku masih bisa mengingat jelas apa yang terjadi lima belas tahun lalu dan kenapa tidak dengan yang lain


Dear Memory

Kenapa hanya aku yang mencari tokoh dalam buku itu, tidak dengan yang lainnya


Dear Memory

Kenapa kamu buka buku yang sudah usang dan memaksaku untuk menghidupkannya kembali

Apa kamu tidak tahu saat aku menghidupkannya, tokoh itu berpikir lain...

Tokoh itu menganggapku sebagai seorang penipu bukan sebagai tokoh yang pernah hadir di memorinya.


Dear Memory...

Ketika aku melarang kamu untuk membuka buku itu dan aku bilang aku akan menutupnya kembali

Kamu bilang, gimana aku bisa menutupnya kalau aku saja belum menuliskan chapter baru

Lalu, ketika aku akan menuliskan chapter baru, kamu menolaknya

Kamu hanya mengizinkan aku memutarnya kembali...

Tidak mengajak aku masuk ke dalam, cukup melihat saja....


Dear Memory....

Hari ini aku lelah denganmu...

Bukan lelah karena mencoba mengingatmu

Tapi aku lelah karena aku harus membuka sesuatu yang tidak seharusnya kubuka...

Sesuatu yang tidak seharusnya kuingat

dan sesuatu yang tidak harusnya kuharapkan....


Dear Memory...

Kalau saat ini kamu sedang menyemangatiku untuk tidak menutup buku itu...

Sudah kupastikan saat ini aku telah menutupnya...

Tidak ada dia, kamu, mereka dan kita saat ini....

Yang ada saat ini adalah aku yang tengah menyesal telah mengenalmu.... 


Dear Memory....

Seharusnya kamu itu tinggal dalam ingatan, bukan dalam harapan

Jadi, berhentilah untuk memaksaku memutarnya....

Karena sudah kupastikan, aku tidak akan membukanya kembali

All book are wrapped!!!!

No one book can be opened, even if I haven't tried to opened it and play it.....

Friday, 25 December 2020

Dear God

di langit yang sama mungkin dia sedang menungguku
apakah dia tak tahu bahwa aku pun di sini sedang menunggunya

di waktu yang sama mungkin dia sedang memikirkan kapan kita bertemu
apakah dia tidak tahu bahwa aku di sini sedang memikirkan kapan kita bisa bertemu

Mungkin Tuhan menciptakan aku untuk dia
dan mungkin Dia memang tercipta untukku

Apakah waktu lima belas tahun belum cukup aku berpisah dengannya?

Tuhan...

malam itu aku merindukannya
aku memimpikannya
aku menginginkan dia

Tuhan
Jaga dia untukku
dan jaga aku untuknya

Tolong jaga dia selama aku tidak disampingnya....
Tolong ingatkan dia bahwa aku menunggunya disini
Beri tahu dia bagaimana caranya dia pulang....
Beri tahu dia bahwa aku merindukannya....
Aku ingin bertemu dengannya...
Aku ingin bertegur sapa dengannya bukan dalam ketikan
Aku ingin menyelami matanya bukan dalam foto

Dekatkan dia dengan aku
Jaga dia untukku
Katakan padanya bahwa aku merindukannya......


Tuesday, 15 December 2020

Dear Pejuang

 Dear kamu pejuang....

Tetap semagat dengan apa kondisi saat ini....

Terus berjuang dan bekerja keras adalah hal yang harus tetap kamu kerjaan saat ini...

Menyalahkan kondisi tidaklah dapat mengubah keadaan. Itu hanya akan memperburuk keadaan

Menyalahkan dirimu sendiri?

Berhentilah menyalahkan kondisimu, dirimu, dan orang lain....

Tidak ada yang mengajakmu untuk berperang

Tidak ada yang kalah dan yang menang

Yang harus kamu lakukan adalah lakukan apa yang harus kamu lakukan

Jangan berhenti, terus berlari....


Saat kamu berlari marathon...

ada saatnya kamu yang memimpin...

ada saatnya kamu mendahului

ada saatnya kamu yang didahului...

Tidak penting urutan 1, 2, 3, dst, yang terpenting adalah kamu dapat mencapai garis finish sebelum waktumu habis.

Tidak penting seberapa lama kamu berlari bahkan berjalan

Yang terpenting adalah kamu tidak berhenti dan terus melangkah...

Karena dengan kamu berhenti, waktumu akan habis dan semua orang akan mendahului kamu...

Begitupun dengan kondisimu saat ini...

Seberapa lama progressmu, ingatlah yang terpenting kamu tidak berhenti dan menyerah.


Mungkin, hari ini kamu sama seperti saya....

kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan

Tapi, ingatlah, kamu bukan tidak layak mendapatkan apa yang kamu inginkan, tapi kamu layak mendapatkan lebih dari apa yang kamu inginkan


Saat usahamu tidak membuahkan hasil sesuai yang kau inginkan... Berdoalah pada Tuhanmu....

Biarkan Tuhanmu yang mengerjakan sisanya

Namun, apabila doamu tidak dikabulkan, itu lah caranya bagaimana Tuhanmu melindungimu.

ingatlah  Tuhanmu bukan tidak sedang mendengar doamu

Tuhanmu bukan tidak melihatmu...

Tapi Tuhanmu tau apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan


Tetap semangat...

walaupun semangatmu tidak dapat mengubah semuanya...

tapi ingatlah... semangatmu berhasil mengalahkan dirimu sendiri...

Dirimu yang sedang putus asa dan tidak tau apa masih ada harapan untukmu....


Tetap berjuang...

Tuhanmu sedang merencanakan sesuatu untukmu...

Sedang mempersiapkan reward dan hadiah untukmu.....


Hari ini hampir selesai...

dan kututup hari ini dengan harapan baru...

dan semoga akan ada kabar baik saat aku terbangun...

Thursday, 3 December 2020

Tamu

 hei... kamu datang bulan berapa kali dalam sebulan sih?

banyak yang bilang kalo datang bulan 1 bulan sekali tuh ga normal!!!

tapi bagi orang yg memiliki edukasi reproduksi dan MENGERTI, itu normal dengan catatan hal tersebut rutin... itu adalah yang dinamakan siklus pendek...

perkenalkan... aku adalah tim siklus pendek....

banyak yang bilang menjadi tim siklus pendek tuh capek!! baru juga selesai, masa udah dapet lagi

apakah aku mengeluh?

oh tidak... aku tidak mengeluh... aku merasa nyaman saja... apalagi kalo hari libur atau lagi bepergian.... 

aku juga tidak merasakan sakit atau hal aneh pada diriku....

hanya terkadang sakit perut yang menurutku normal, intinya ga sampe terbaring dan harus bed rest.... lalu bagian-bagian tertentu sensitif dan berasa bengkak. tapi itu bersifat kadang-kadang....

tapi semua yang kuceritakan itu adalah dulu..... bukan sekarang....

Poker Face

mengacu pada postingan sebelumnya....

aku berbagi "teori" tentang hidup.... calon pendamping idolaku perah berkata bahwa kesulitanmu, sedihmu tidak perlu kau tampakkan di wajahmu, cukup kamu yang tau....

Entahlah.. baru buka status orang, dan rasanya so touched banget.... miris liatya. 

malam itu aku lagi chat sama temen. tapi chatku berakhir jam 9 malam an. aku tidak berniat mengakhiri, tapi saat itu aku lagi bersedih, aku ga mau diganggu dan yang aku kerjakan adalah MERENUNG dan berharap ada air mata yg menetes di pipiku, tapi sayangnya aku bukan tipe orang yg punya persediaan air mata banyak. sesedih apapun itu, sesakit apapun itu, air mataku tidak pernah keluar... mungkin aku lupa bagimana caranya menangis....

Status temanku intinya malam itu gw udah tidur nyenyak kali ya. 

What? tidur nyenyak? taukah kamu kalo saat itu aku lagi berperang dengan diriku sendiri. sedang meratapi harapan, doa dan kenyataan yang ada. Taukah kamu saat itu aku berada di titik terendahnya aku dimana aku bertanya hidup itu tujuannya untuk apa sih? kalau aku ga bisa mencapai mimpiku buat apa Tuhan membuatku hidup. 

Wednesday, 2 December 2020

Wish

Untuk meminta sesuatu, kau harus kehilangan sesuatu

rasanya baru kemarin aku pasang status itu.... dan rasanya itu tuh kenyataan....

Kemarin tuh lagi kepikiran dengan quote atau prinsip dari kata-kata di atas....

ada apakah dengan saya? iya..... jadi kemarin tuh lagi hopeless dan down-downya banget tentang sebuah harapan, doa dan kenyataan. Rasanya tuh bosan menunggu dengan jawaban yg pasti.... sebenarnya gw tuh layak ga sih buat dapetin mimpi gw? kalo iya kapan? kalo ga layak, apa yg mambuat gw ga layak...

teringat dengan prinsip "untuk meminta sesuatu, kau harus kehilangan sesuatu".

bagi orang yg memiliki prinsip tersbut, ketika ia berdoa, ia berjanji untuk mempertaruhkan apa yang dia sayang... misal... aku pengen dia sembuh, sebagai gantinya aku janji, setelah dia sembuh aku akan berhenti merokok, jadi anak baik dkk.... 

lalu apa yang harus kupertaruhkan untuk mencapai mimpiku?

Semunya buyar dipagi hari... iya... buyar saat aku tau berita itu....

Tuesday, 3 November 2020

Untitled (1)

Aku membuka pintu dan memasuki sebuah ruangan. Kutaruh tas ku di kursi dan hendak membuka snelli ku, tapi sesuatu yang ada di snelli-ku mulai bergetar dan menyanyikan lagu yang kupasang khusus untuk dia.

"You've got the wrong number... I'm sorry you've got the wrong number... So don't call me no more"

Aku segera mencari ponsel di tasku, semoga seseorang yang sedang tertidur, tidak bangun. 

Aku mendapatkan ponselku dan langsung kubuka WA darinya. 

Sebuah video yang masih berkualitas VGA berdurasi 20 detik. Kuputar video itu dan mendadak kepalaku sakit... Mataku rasanya mulai berkunang-kunang. Untungnya ada kursi yang bisa kuraih dan menopang badanku hingga akhirnya aku duduk di kursi itu. 

Kata-kata feeds itu terus berputar di kepalaku. Masih ingat dengan jelas bagaimana aku membaca kata-kata yang berada di feeds itu... 

"Akhirnya, bisa foto sama kamu....."
Lalu mengapa part ini juga masih bisa diputar di otakku. Part dimana aku meng-klik wanita yang ada di feeds itu. Kepalaku semakin pusing apalagi ketika mengingat apa yang kata-kata yang berada di feeds wanita itu.

"Biasa aja dong. Jangan kaku gitu foto sama aku"

Ting! 

Ponselku berbunyi


Hi, kamu lagi apa?

Udah pulang?

Udah liat videonya?

Kamu ingat ga siapa itu?


Apa katanya? ingat? bagaimana bayi berusia 7 bulan bisa mengingat peristiwa itu. Aku tidak ingat peristiwa itu. Tapi aku ingat siapa perempuan yang mencubiti pipiku dengan gemas dan berusaha untuk menggendongku. Lalu aku? Mengapa aku malah tersenyum pada perempuan itu. Mengapa aku malah mau digendong oleh perempuan itu. Mengapa aku bodoh saat itu?

Tiba-tiba aku ingat dengan klarifikasi laki-laki itu di channel youtube-nya. Laki-laki itu mengenal dekat dengan perempuan itu 19 tahun yang lalu. Usiaku sekarang hampir memasuki 20 tahun. Itu artinya video itu adalah peristiwa dimana laki-laki itu mulai dekat dengan perempuan itu. 

Ting! 

Ponselku berbunyi lagi


Lagi sibuk?

Ganggu ya?  Maafin dong Al....


Aku segera mengetik sesuatu agar ponselku tidak berbunyi lagi agar dia berhenti mengirimiku pesan. 


Al baru pulang. Nanti Al hubungi lagi.


Aku segera mematikan jaringan wifi dan juga mengunci layar ponselku.

"Al, kamu sudah pulang? Sudah makan?" 

Aku segera melirik perempuan yang sedang terbaring di tempat tidurnya. Aku merasa bersalah. Suara ponselku mungkin membangunkannya. Aku yang membelakangi dirinya segera menoleh sebentar. Kulihat dia mengambil remote dan memindahkannya ke channel lain. Kemudian dia memejamkan matanya kembali. 

Ada perasaan lega bahwa aku tidak membangunkannya. Pandanganku beralih pada channel yang baru saja diganti. Channel khusus memutar lagu.

Tunggu dulu mengapa lirik lagu ini.... 

Aku segera memperhatikan layar tv dengan serius untuk mencari siapa penyanyi dan apa judul lagu ini. Tapi, acara musik ini tidak bersahabat denganku. Belum sempat menemukan apa yang aku cari, lagunya sudah berakhir. 

Aku segera meraih ponselku, menyalakan wifiku dan menuju google untuk mencari tahu apa judul lagu itu. Kuabaikan pesan dari laki-laki itu dan menon-aktifkan notifikasi aplikasi WA, karena WA ku tidak berhenti menampilkan notifikasi. 

Aku mengetikkan lirik yang kuingat di google dan yes... kutemukan judul lagu itu. Ku klik sebuah link yang mengarahkan ponselku ke aplikasi pemutar musik. Kudengarkan dengan suara pelan agar tidak menganggu perempuan yang sedang tertidur lalu kupahami liriknya. 

Aku selesai mendengarkan lagu dan membaca liriknya. Beruntung sekali aku menemukan lagu bagus ini. Ku ulang part yang kusukai lalu merekam layar ponselku dan tentu saja memasang di story IG ku untuk menunjukkan pada laki-laki itu bahwa aku masih hidup, aku baik-baik saja bahkan aku selalu memikirkan dirinya. 

Aku tersenyum penuh kemenangan saat jempolku menekan tombol send. Aku yakin laki-laku itu menjadi viewers pertamaku. Tapi sayangnya, dia tidak akan tahu lagu itu, karena lagu itu berbahasa Jepang dan tentu saja dia tidak tahu lirik yang ada di story IG ku, karena bertuliskan huruf kanji, katakana dan hiragana. 


きみ何処どこにいて

Kimi wa doko ni ite?

Where are you now?

だれ何処どこにいて

Dare to doko ni ite?

Who are you being with?

どんなふく

Donna fuku o kite?

What kind of clothes are you wearing?

なにしてわらってるんだろう?

Nani shite waratterun darou?

What are doing and laughing at?

ぼくはここにいて

Boku wa koko ni ite

I am right here.

いまもここにいて

Ima mo koko ni ite

Even now, I am right here.

きみとふたりでまた

Kimi to futari de mata

And I still believe that we will see each other again.

えるとしんじているよ

Aeru to shinjiteiru yo

You’re the only one I’m thinking of.


Monday, 24 February 2020

Gw?

Bu Ire dan Bu Boss ceritanya baru balik dari Tasik

Bu Boss : Shein, laporan Tasik ada di Bu Ire ya, tanyain aja. Itu jawaban dari follow up nya.
Gw : Ok bu

~Ngobrol ma Bu Ire~
Gw: Bu Ire, mana laporan tugas dari Tasik
Bu Ire : ah nanti saya kirim laporannya ya. Saya rekam ko
Gw : Rekam? Oh Bu Ire, juga direkam ya catatannya.
Bu Ire : Ga, suruh Ibu, saya aja nge rekam, nanti kalo ga ngerti rekamannya tinggal dikasihin aja ma Shein, biar shein yang kerjain
Gw : 💫

Ya Allah, emang gw juga selama ini ngerti apa permasalahannya? Orang selama ini gw juga ngeraba-raba.

#Semangat .. You can do it... you can finish it!!!! Every Begining has Ending

Wednesday, 19 February 2020

Terimakasih Gugel 💙

Perkenalkan....
Bosku itu gaptek banget...
1. Laptop yang belum dinyalain aja dibilang, "Ko laptop saya ga nyala? rusak ya?". Padahal belum dipijit tombol power
2. ga bisa bales email atau baca email reply an
3. ga bisa buka youtube klik dimana

Sekian perkenalan bu boss ku, semoga bisa menjadi gambaran kenapa hal ini bisa terjadi ~~~

Hari ini aku tuh buka laptopnya bu boss buat cek email masuk, kemarin ga aku shut down laptopnya, gara-gara buru-buru pulang. Jadi aku langsung tutup aja layarnya. pas dibuka... ngakak bgt...

Gw: Bu Ire, liat deh si ibu ga di close chrome nya dan apa yang dia cari... Mau nyari indonesian idol di youtube, malah ketik di google, mana nulisnya idoel pula
Bu Ire : (ngakak)
Gw : (close chrome), Ya Ampun Bu Ire, liat deh apa yang di cari, tempat cuci piring stainless dan liat ejaannya. tempat cuci piring stinles
Bu Ire : (ngakak), bener da kita tuh harus ngerti sendiri
Gw : Untung banget gugelnya nya lebih pinter dari ibu ya, bisa ngerti apa yang dimaksud ibu.