Hilangnya Rasa Manis
Kochi:
"Lex, lo ternyata nggak pernah tau maksud gue selama ini! Buat gue, ngomong cinta itu gampang. Tetapi gue juga butuh orang yang cinta sama gue. Kalaupun bisa, gue bisa aja ngomong, 'Lex... Please... Cintai kochi sebagaimana dia adadnya. Kochi pasti nerima Lexi apa adanya. Kochi bener-bener sayang ama Lexi' Apa itu bisa bikin lo cinta sama gue? Nggak kan? Makannya gue nggak pernah ucapin kata-kata itu selama disebelah lo. Gue masih punya harga diri! Gue nggak serendah itu."
cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, nama dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan
Monday, 31 October 2011
Sepasang Belahan Hatiku pada Priaku
Sepasang Belahan Hatiku pada Priaku
Aku hanya satu hati...
Tetapi sebenarnya aku punya sepasang belahan hati
Suatu hari salah satu belahan hatiku pergi mencari priaku
Siapakah gerangan dirinya?
Aku tidak tahu...
Kudekati dia untuk mencari belahan hatiku itu
Kudekati dia hanya karena belahan hatiku yang tertinggal kesepian
Aku tahu... Belahan hatiku ada pada priaku
Tetapi... Dimana? Ditangannyakah? Dipunggungnyakah?
Di kepala, di bahu, di perut?
Atau... Di dalam hati priaku
Aku benar-benar tidak tahu... Aku bingung
Tanpa kusadari belahan hatiku yang tertinggal ikut menghilang
Yang tertimggal mencari yang pergi
Benar-benar pasangan yang setia
Tetapi kini ... Aku sendiri ... Hampa ... Kosong
Sebuah tubuh manusia tanpa hatinya
Dan aku hanya bisa merasakan perasaan kedua belahan hatiku
Sama sepertiku, bingung, tersesat ...
Bagaimana mungkin aku menyerahkan mereka ke priaku?!?
Dan bagaimana mungkin aku menyebut pria itu priaku?!?
Padahal dia bukan milikku...
Chocolate ...
Aku hanya satu hati...
Tetapi sebenarnya aku punya sepasang belahan hati
Suatu hari salah satu belahan hatiku pergi mencari priaku
Siapakah gerangan dirinya?
Aku tidak tahu...
Kudekati dia untuk mencari belahan hatiku itu
Kudekati dia hanya karena belahan hatiku yang tertinggal kesepian
Aku tahu... Belahan hatiku ada pada priaku
Tetapi... Dimana? Ditangannyakah? Dipunggungnyakah?
Di kepala, di bahu, di perut?
Atau... Di dalam hati priaku
Aku benar-benar tidak tahu... Aku bingung
Tanpa kusadari belahan hatiku yang tertinggal ikut menghilang
Yang tertimggal mencari yang pergi
Benar-benar pasangan yang setia
Tetapi kini ... Aku sendiri ... Hampa ... Kosong
Sebuah tubuh manusia tanpa hatinya
Dan aku hanya bisa merasakan perasaan kedua belahan hatiku
Sama sepertiku, bingung, tersesat ...
Bagaimana mungkin aku menyerahkan mereka ke priaku?!?
Dan bagaimana mungkin aku menyebut pria itu priaku?!?
Padahal dia bukan milikku...
Chocolate ...
Sunday, 30 October 2011
Jujur
Jujur, jujur, jujur.
Mmh, emang susah ya negakin kejujuran itu. Tapi disini, saya mencoba untuk mengajak kalian, selaku pembaca blog saya untuk berlaku jujur, terutama saat ulangan. Ayo dong kalian, kalau ada ulangan jangan nyontek ke temen, apalagi ngopas dari buku. Saya juga sama kok kaya kalian. Saya tuh nggak bisa apa-apa. Tapi saya pengen dengan nilai saya yang jelek begini, pemerintah sadar kalau sistem pendidikan di Indonesia itu terlalu keras, dan kurang berguna *ups* alias terlalu lebay. Bayangin deh sama kalian Kalau kita nilai jelek terus, Otomatis, si Diknas itu bakal mempertanyakan dan mengubah semuanya *insyaallah* "Ini kenapa ya si murid nilainya jelek terus?". Then, diadakanlah workshop dkk. Iya atuh seengganya bisa ngeringanin beban kita lah. Contohnya kayak UN. Kalau banyak yang ga lulus UN, UN tahun depannya diberi keringanan kan? Nah, sekarang kalian pikir, Nilai ulangan kalian bagus tuh cuma buat si diknas tuh senang dan BANGGA terhadap anak didiknya,
"Wes gila, anak didik saya pada pinter-pinter ya, materi ini nilainya pada bagus-bagus. Mmmh, kalau bagus berarti soal-soal yang kaya gini tuh cuma ecek ecek. Perlu ditingkatkan lagi nih soalnya"
Pikir doong sama kalian? Mau kayak gitu? Jujur ya, saya ma ga kuat sama soal-soal yang sekarang ini. Kalaupun nilai aku bagus, aku tuh ga ngerti sebenarnya, itu semua karena aku ngapalin. Kaya misalnya nih FISIKA, aku ga pernah ngerti kalau jarak dari pita terang tuh jadi 2y, selama ini aku bisa ngerjain karena aku NGAPALIN SOAL. Jadi kalau ga ada contoh soal, ya saya nggak bisa apa-apa. T.T
Nah, kalau yang jelek cuma saya sendiri, Ngaruh? Yang ada saya tuh disebut murid yang bodoh dalam pelajaran. Kalau yang begitu cuma 1 2 murid sih dianggap bodoh, tapi kalau 50% ke atas, itu dipertanyakan, gurunya? apa emang muridnya yang ga bisa ngikutin.
Sekarang liat deh, pendidikan di Jerman. Anak-anak tuh baru bisa baca di tingkat ke 3 sekolah dasar, coba di kita? Tapi, lihat hasilnya, jerman lebih maju dari pada kita. So, buat apa pendidikan dimajukan jikalau hasilnya tak pernah maju. Terus si rumus v= s x t, dy/L = n x lamda, 2 sin 2A = sin A Cos A, itu semua dikemanain HAH???? Si rumus kalau + plus + muatannya dia bakal tolak menolak, pada dikemanain kalau bangsa ini aja ga jalan-jalan????
Makannya coba berpikir deh kesitu. Oya disini bukan berarti saya ngajak kalian supaya nilai jelek terus ga mau berusaha. Tapi percayalah kemampuan kita, ga ada yang salah loh sama kemampuan kita, karena masih banyak kelebihan yang Allah kasih ke kita, masa kita sia-siain sih????
Mmh, emang susah ya negakin kejujuran itu. Tapi disini, saya mencoba untuk mengajak kalian, selaku pembaca blog saya untuk berlaku jujur, terutama saat ulangan. Ayo dong kalian, kalau ada ulangan jangan nyontek ke temen, apalagi ngopas dari buku. Saya juga sama kok kaya kalian. Saya tuh nggak bisa apa-apa. Tapi saya pengen dengan nilai saya yang jelek begini, pemerintah sadar kalau sistem pendidikan di Indonesia itu terlalu keras, dan kurang berguna *ups* alias terlalu lebay. Bayangin deh sama kalian Kalau kita nilai jelek terus, Otomatis, si Diknas itu bakal mempertanyakan dan mengubah semuanya *insyaallah* "Ini kenapa ya si murid nilainya jelek terus?". Then, diadakanlah workshop dkk. Iya atuh seengganya bisa ngeringanin beban kita lah. Contohnya kayak UN. Kalau banyak yang ga lulus UN, UN tahun depannya diberi keringanan kan? Nah, sekarang kalian pikir, Nilai ulangan kalian bagus tuh cuma buat si diknas tuh senang dan BANGGA terhadap anak didiknya,
"Wes gila, anak didik saya pada pinter-pinter ya, materi ini nilainya pada bagus-bagus. Mmmh, kalau bagus berarti soal-soal yang kaya gini tuh cuma ecek ecek. Perlu ditingkatkan lagi nih soalnya"
Pikir doong sama kalian? Mau kayak gitu? Jujur ya, saya ma ga kuat sama soal-soal yang sekarang ini. Kalaupun nilai aku bagus, aku tuh ga ngerti sebenarnya, itu semua karena aku ngapalin. Kaya misalnya nih FISIKA, aku ga pernah ngerti kalau jarak dari pita terang tuh jadi 2y, selama ini aku bisa ngerjain karena aku NGAPALIN SOAL. Jadi kalau ga ada contoh soal, ya saya nggak bisa apa-apa. T.T
Nah, kalau yang jelek cuma saya sendiri, Ngaruh? Yang ada saya tuh disebut murid yang bodoh dalam pelajaran. Kalau yang begitu cuma 1 2 murid sih dianggap bodoh, tapi kalau 50% ke atas, itu dipertanyakan, gurunya? apa emang muridnya yang ga bisa ngikutin.
Sekarang liat deh, pendidikan di Jerman. Anak-anak tuh baru bisa baca di tingkat ke 3 sekolah dasar, coba di kita? Tapi, lihat hasilnya, jerman lebih maju dari pada kita. So, buat apa pendidikan dimajukan jikalau hasilnya tak pernah maju. Terus si rumus v= s x t, dy/L = n x lamda, 2 sin 2A = sin A Cos A, itu semua dikemanain HAH???? Si rumus kalau + plus + muatannya dia bakal tolak menolak, pada dikemanain kalau bangsa ini aja ga jalan-jalan????
Makannya coba berpikir deh kesitu. Oya disini bukan berarti saya ngajak kalian supaya nilai jelek terus ga mau berusaha. Tapi percayalah kemampuan kita, ga ada yang salah loh sama kemampuan kita, karena masih banyak kelebihan yang Allah kasih ke kita, masa kita sia-siain sih????
Arti Jam
Hmm, kalau lagi liat jam, terkadang suka liat jam unik, right? Misalnya, 00.00, 12.12, 07.07, dll. Entah teory dari mana atau kepercayaan dari mana (ya, ngikut-ngikut we lah), ternyata itu semua punya arti, dengan catatan kita tak sengaja melihatnya. Well, langsung aja ya :)
- 00.00 --> Dia mau nembak
- 01.01 --> Ada yang cinta sama kamu
- 02.02 --> Ada yang dikit suka sama kamu
- 03.03 --> Ada yang dikit cinta sama kamu
- 04.04 --> Dia nunggu telepon dari kamu
- 05.05 --> Kamu cinta, dia nggak
- 06.06 --> Sama-sama Cinta
- 07.07 --> Sama-sama sayang
- 08.08 --> Dia sangat cemburu
- 09.09 --> Harus memperlakukan dia
- 10.10 --> Dia tau kamu cemburu
- 11.11 --> Dia sangat ingin bertemu
- 12.12 --> Dia nggak pernah memikirkan
- 13.13 --> Ada yang suka, tapi kamu nggak
- 14.14 --> Harus percaya dia
- 15.15 --> Akan segera bertemu
- 16.16 --> Nggak jodoh
- 17.17 --> Dia akan ngomong
- 18.18 --> Jodoh
- 19.19 --> Ngelamunin Cinta
- 20.20 --> Sama-sama rindu
- 21.21 --> Dia selalu memikirkan kamu
- 22.22 --> Dia nggak pernah bisa ngelupain kamu
- 23.23 --> Dia ingin kamu bahagia
Friday, 28 October 2011
Hasil
Hallo sodara sodaraku. Tau ga? hari ini aku seneng banget loh. Awalnya saya sudah menobatkan hari ini adalah hari terburuk, saya udah ngebayangin gimana wali kelas saya bilang "Kamu adalah salah seorang siswa yang akan dipanggil orang tuanya karena nilai kamu yang tidak memuaskan". Sok ya, kalian selaku pembaca blog ini dan ngaku sebagai pelajar, apa yang kalian rasakan? OMG, itu adalah hal yang paling buruk, dimana kita mengecewakan orang tua kita.
So, hari ini adalah hari jumat yang menyenangkan bagiku. Aku dapet peringkat ke 8. Dan kalau ditanya rata-ratanya berapa, saya belum menjumlahkannya. Yang jelas aku ga percaya loh sama angka 8 itu. Gimana nggak, tau ga? kerjaan aku tuh tiap hari remed mulu. Matematika aku tuh remed mulu, kecuali yang program linier, tau ga kenapa aku sering remed? Soalnya aku sering buat soal sendiri alias salah nulis soal. Kalau salah ngitung sih masih mending, atulah ini ma ya di soalnya tertera 2x+3y dan aku malah ngitung + nulis 2x+y aduh parah banget =.=" Dan semua nilai matematika tertolong oleh nilai program linear yang dapet 100, tapi masa tiap ulangan may, ngehgantungin terus sama si nilai 100 sih? *ayo va, fighting!!!!*
Kimia. Hmmm, kimia juga sama remed, kalau yang ini sih lebih ke gurunya yang emang rada kalainan *ups, bukan rada lagi tapi da emang iya* Nah jawaban-jawaban aku yang bener disalahin. Owowowo.... Sakit choy *ketularan Torrie and the Prince bilang choy* Pas protes masa ibunya ga terima, bilangnya "Buat ibu nilai itu ga ngaruh, ibu ga suka jawaban kalian disama-samain sama orang lain, ibu ga suka penilaian ibu terhadapa orang lain kalian sama-samain, udahlah ibu juga tau kok wajah-wajah kalian yang mana yang pantes di remed" Eleuh eta si Ibu, nilai kimia dari tampang. Yang tampangnya kaya NaCl atau asam sulfat kayaknya langsung dapet nilai bagus kali ya. Padahal disini kami semua pengen dapet keadilan, dan gimana kita bisa dapet keadilan kalau kitanya aja ga pernah memperjuangkan keadilan itu. Well, tapi nilai akhir setelah mengalami yang namanya REMEDIAL, huftt akhirnya lulus dengan nilai 78 :)
Sejarah, aku dapet nilai UTS 74 :(, nyesek ga sih? tapi pas di rapor dong!!!!! 85. MMmhh, ditambah, aku jadi bangga loh sama diri aku sendiri
Ibu : Nilai kamu kurang 1
Aku : oh, iya udah bu gapapa *pasrah*
Ibu : Sok lah catatan kamu kesiniin aja
Aku : *ngambil cat*
Ibu : Ini hasil kamu sendiri kan?
Aku : Iya
Ibu : Iya alhamdulillah kamu jujur, pertahankan kejujuran kamu ya!
Aku : Makasih BU
Bener deh, waktu ibunya bilang "pertahankan kejujuran kamu ya!" ada kebanggaan tersendiri dan aku tuh mau nangis. Ah, pokoknya jadi ga nyesel deh kurang 1 sama remed juga.
Fisika ma jangan ditanya lah, da emang remed. Lagian hidup aku juga bukan buat fisika weeek :p
Ok, si angka 8 tuh emang sangat memuaskan banget lah buat aku yang pemalas ini. Bayangin ya aku tuh suka remed. Dan jujur, tiap hari aku selalu nangis, kenapa sih aku selalu dapet nilai jelek, padahal aku tuh belajar udah larut malam banget, sampe jam 2 atau setengah 3 MALEM. Aku tidur siang sih 2 atau 1 jam. Dan total aku cuma tidur 4 jam. Bayangin dong!!! kalau hari libur, 4 jam tuh waktu tidur siangnya aku. Ini waktu tidur seharian aku. Kesel, kesel banget..... Aku ngerasa semua usaha aku ga sebanding sama temen-temen aku yang punya waktu tidur 2 kali lipat dari aku, kesel sama ALLAH yang ngasih nilai bagus buat orang yang suka nyontek. Dan pikiran positif aku cuma bilang "Va, Allah tuh pengen ngasih pelajaran ke kamu dengan cara remedial, biar kamu tuh RAJIN, KAMU PINTER, ILMUNYA BENER-BENER NERAP, KALAU KAMU GA REMEDIAL, MANA ADA KAMU NGULANG PELAJARAN?" Hmmm, yaayaya Allah emang sayang sama aku. Ya jujur aja sih, sebenarnya aku juga ga begitu peduli sama nilai. Aku ga butuh nilai, tapi aku butuh kesuksesan tapi aku juga ga mau ngecewain orang tua aku dengan nilai aku yang jelek. Dan angka 8 itu bener-bener memuaskan banget. 8 itu nunjukin kebesaran dan keadilan Allah, dan sekaligus buah manis dari perjuangan aku. Jujur we ya, aku tuh emang ga rajin tapi aku punya prinsip "Waktu luang aku buat novel (of course, hidup aku untuk novel), dan kalau punya pekerjaan, aku kerjakan dan gimana pun caranya harus selesei tepat waktu *tak jarang aku mengorbankan waktu baca novelku demi tugas*" Terus ya, aku tuh prinsipnya kalau udah pusing sama soal, terus ngeliat fatim, andya lagi ngajarin orang atau belajar, bukannya ikutan malah ngeliatain *parah banget* sampei andya kesel "VA, BELAJAR" dan tau ga dengan polosnya jawab, "Udah ndy di rumah". Hahahah, aku itu tipe orang yang kalau udah belajar di rumah ga mau ngulang lagi di sekolah, kecuali kalau ada yang ga ngerti, tapi kalau ada yang ga ngerti dan udah muak *seperti fisika* ya gamau bisa soalnya punya pikiran "Ah, kerjain we sebisanya. ya beginilah kemampuan saya" Mungkin itu sebabnya kali ya nilai fisika aku jelek banget.
Disini, saya mau ngasih tau, semua usaha kamu pasti ada yang bales dan akan berbuah manis :)
So, hari ini adalah hari jumat yang menyenangkan bagiku. Aku dapet peringkat ke 8. Dan kalau ditanya rata-ratanya berapa, saya belum menjumlahkannya. Yang jelas aku ga percaya loh sama angka 8 itu. Gimana nggak, tau ga? kerjaan aku tuh tiap hari remed mulu. Matematika aku tuh remed mulu, kecuali yang program linier, tau ga kenapa aku sering remed? Soalnya aku sering buat soal sendiri alias salah nulis soal. Kalau salah ngitung sih masih mending, atulah ini ma ya di soalnya tertera 2x+3y dan aku malah ngitung + nulis 2x+y aduh parah banget =.=" Dan semua nilai matematika tertolong oleh nilai program linear yang dapet 100, tapi masa tiap ulangan may, ngehgantungin terus sama si nilai 100 sih? *ayo va, fighting!!!!*
Kimia. Hmmm, kimia juga sama remed, kalau yang ini sih lebih ke gurunya yang emang rada kalainan *ups, bukan rada lagi tapi da emang iya* Nah jawaban-jawaban aku yang bener disalahin. Owowowo.... Sakit choy *ketularan Torrie and the Prince bilang choy* Pas protes masa ibunya ga terima, bilangnya "Buat ibu nilai itu ga ngaruh, ibu ga suka jawaban kalian disama-samain sama orang lain, ibu ga suka penilaian ibu terhadapa orang lain kalian sama-samain, udahlah ibu juga tau kok wajah-wajah kalian yang mana yang pantes di remed" Eleuh eta si Ibu, nilai kimia dari tampang. Yang tampangnya kaya NaCl atau asam sulfat kayaknya langsung dapet nilai bagus kali ya. Padahal disini kami semua pengen dapet keadilan, dan gimana kita bisa dapet keadilan kalau kitanya aja ga pernah memperjuangkan keadilan itu. Well, tapi nilai akhir setelah mengalami yang namanya REMEDIAL, huftt akhirnya lulus dengan nilai 78 :)
Sejarah, aku dapet nilai UTS 74 :(, nyesek ga sih? tapi pas di rapor dong!!!!! 85. MMmhh, ditambah, aku jadi bangga loh sama diri aku sendiri
Ibu : Nilai kamu kurang 1
Aku : oh, iya udah bu gapapa *pasrah*
Ibu : Sok lah catatan kamu kesiniin aja
Aku : *ngambil cat*
Ibu : Ini hasil kamu sendiri kan?
Aku : Iya
Ibu : Iya alhamdulillah kamu jujur, pertahankan kejujuran kamu ya!
Aku : Makasih BU
Bener deh, waktu ibunya bilang "pertahankan kejujuran kamu ya!" ada kebanggaan tersendiri dan aku tuh mau nangis. Ah, pokoknya jadi ga nyesel deh kurang 1 sama remed juga.
Fisika ma jangan ditanya lah, da emang remed. Lagian hidup aku juga bukan buat fisika weeek :p
Ok, si angka 8 tuh emang sangat memuaskan banget lah buat aku yang pemalas ini. Bayangin ya aku tuh suka remed. Dan jujur, tiap hari aku selalu nangis, kenapa sih aku selalu dapet nilai jelek, padahal aku tuh belajar udah larut malam banget, sampe jam 2 atau setengah 3 MALEM. Aku tidur siang sih 2 atau 1 jam. Dan total aku cuma tidur 4 jam. Bayangin dong!!! kalau hari libur, 4 jam tuh waktu tidur siangnya aku. Ini waktu tidur seharian aku. Kesel, kesel banget..... Aku ngerasa semua usaha aku ga sebanding sama temen-temen aku yang punya waktu tidur 2 kali lipat dari aku, kesel sama ALLAH yang ngasih nilai bagus buat orang yang suka nyontek. Dan pikiran positif aku cuma bilang "Va, Allah tuh pengen ngasih pelajaran ke kamu dengan cara remedial, biar kamu tuh RAJIN, KAMU PINTER, ILMUNYA BENER-BENER NERAP, KALAU KAMU GA REMEDIAL, MANA ADA KAMU NGULANG PELAJARAN?" Hmmm, yaayaya Allah emang sayang sama aku. Ya jujur aja sih, sebenarnya aku juga ga begitu peduli sama nilai. Aku ga butuh nilai, tapi aku butuh kesuksesan tapi aku juga ga mau ngecewain orang tua aku dengan nilai aku yang jelek. Dan angka 8 itu bener-bener memuaskan banget. 8 itu nunjukin kebesaran dan keadilan Allah, dan sekaligus buah manis dari perjuangan aku. Jujur we ya, aku tuh emang ga rajin tapi aku punya prinsip "Waktu luang aku buat novel (of course, hidup aku untuk novel), dan kalau punya pekerjaan, aku kerjakan dan gimana pun caranya harus selesei tepat waktu *tak jarang aku mengorbankan waktu baca novelku demi tugas*" Terus ya, aku tuh prinsipnya kalau udah pusing sama soal, terus ngeliat fatim, andya lagi ngajarin orang atau belajar, bukannya ikutan malah ngeliatain *parah banget* sampei andya kesel "VA, BELAJAR" dan tau ga dengan polosnya jawab, "Udah ndy di rumah". Hahahah, aku itu tipe orang yang kalau udah belajar di rumah ga mau ngulang lagi di sekolah, kecuali kalau ada yang ga ngerti, tapi kalau ada yang ga ngerti dan udah muak *seperti fisika* ya gamau bisa soalnya punya pikiran "Ah, kerjain we sebisanya. ya beginilah kemampuan saya" Mungkin itu sebabnya kali ya nilai fisika aku jelek banget.
Disini, saya mau ngasih tau, semua usaha kamu pasti ada yang bales dan akan berbuah manis :)
Prisca Primasari and Eclair
“True friends are like diamonds, precious and rare. False friends are like leaves, found everywhere,” pesan itulah yang ingin di sampaikan Prisca Primasari lewat bukunya yang terbaru Éclair: Pagi Terakhir di Rusia.
Prisca Primasari lahir di Surabaya, 22 Februari 1986. Sekarang berdomisili di Bandung. Hobinya adalah mendengarkan K-Pop, musik klasik, membaca novel dan manga, menonton film, anime, dan menulis. Éclair adalah novel keempatnya.
Éclair sendiri adalah sebuah kisah cantik mengenai persahabatan, pengampunan, persaudaraan dan cinta. Cerita unik antara sang detektif, businessman, chef, fotografer dan sastrawan.
Dan kini, gagas akan berbagi cerita pada pembaca tentang Prisca Primasari dan Éclair. Yuk, bareg-bareng ;)
Mengenai Éclair
1. Tema novel Éclair sangat unik, mengenai persahabatan dan cinta serta kisah perjalanan. Dari mana anda mendapatkan ide cerita ini? Bagaimana kisah dibalik pembuatan novel Éclair?
Sebenarnya novel ini lahir karena paksaan :”) Sekitar tahun 2009, saya mengalami writer’s block akut dan sudah lama sekali tidak menulis karya orisinal. Lalu saya membuat semacam perjanjian dengan seorang teman: saya harus bisa menyelesaikan satu novel dalam kurun waktu satu bulan. Kalau tidak, akan ada denda :D Mulailah saya menulis, dengan setting, tema, dan kerangka karangan yang perlahan-lahan terbentuk di kepala. Awalnya memang sangat sulit, tetapi lama-kelamaan alhamdulillah saya bisa menulis dengan lancar, mengalir, dan dapat menghayati karakter-karakternya dengan baik.
Settingnya, seperti yang sudah saya sebutkan, terinspirasi dari ketertarikan pada tragedi Romanov, dan temanya timbul dari keinginan untuk menulis kisah persahabatan yang retak (yang sebenarnya bisa terjalin lagi bila masing-masing sahabat dapat memaklumi kesalahan satu sama lain :) Tahun 2010 saya ditelepon Mas Christian dan diminta melakukan revisi—saya menyadari draft awal novel saya memang terlalu sederhana. Lumayan banyak kendala ketika saya merevisinya, tetapi saya tetap menikmati setiap prosesnya.
Ada satu hal menarik—karena dikejar-kejar waktu dan tidak sempat menulis di kamar kos seperti biasanya :D, saya menulis bagian terakhir bab Finale dan Epilogue di kereta api, dalam perjalanan dari Jakarta ke Surabaya :D
Saya belum pernah ke Rusia, tetapi punya impian ke sana :D Saya memilih Rusia karena saat itu saya sangat tertarik dengan sejarah tragedi Romanov di St. Petersburg, dan tergerak untuk menjadikan Rusia (beserta sekelumit sejarahnya) sebagai setting novel.
3. Berapa lama anda melakukan riset-riset untuk penulisan Éclair? Apa saja kendala-kendala yang anda hadapi ketika sedang menulis Éclair?
Saya tidak ingat pasti berapa lama, tetapi riset berjalan berbarengan dengan penulisan. Setelah draft awal selesai pun saya tetap meriset, juga ketika merevisi. Jadi bisa dibilang riset itu tidak pernah berhenti sebelum buku terbit :D Kendala mungkin seperti lampu mati :D, laptop rusak sehingga saya harus tulis tangan dulu, baru mengetik di warnet :D, beberapa kali writer’s block. But that’s the way the writer is :) It was hard, but fun.
4. Di novel ini banyak sekali mengungkit tentang sastra, terutama sastra asing. Apakah anda adalah seorang penggemar sastra?
Bukan kritikus atau penggemar sejati, hanya penyuka yang masih terus belajar :) Kebetulan background pendidikan saya adalah Sastra Inggris, di mana saya sering berkutat dengan sastra asing, tetapi saya paling tertarik dengan poetry.
5. Kalau iya, siapa? Dan bagaimana dia (atau mereka) mempengaruhi gaya penulisan anda?
Saya sangat menyukai Robert Frost dan poets dari era Romantik (Wordsworth, Keats, dan sebagainya). Bahasa mereka sederhana, tetapi sangat menyentuh dan penuh imagery.
6. Pesan dan kesan seperti apa yang anda harapkan, timbul dari pembaca setelah membaca Éclair?
True friends are like diamonds, precious and rare. False friends are like leaves, found everywhere. :) Selebihnya adalah mengenai masa lalu dan masa kini. “Bila ada hal yang membahagiakan sekaligus menyedihkan, itu adalah masa lalu yang indah. Tapi masa lalu akan selalu tertinggal, dan masa kini akan terus berjalan.”
Mengenai Prisca Primasari
1. Siapa Prisca Primasari menurut anda? Sosok seperti apakah Prisca Primasari yang ingin anda kenalkan ke fans-fans anda?
Hanya sosok sederhana yang suka berkumpul bersama keluarga dan sahabat lama—tapi sangat penyendiri bila bertemu orang baru—and treasure every moments I could spend with them :)
2. Apa yang biasa anda lakukan di waktu senggang anda ketika tidak sedang menulis?
Jalan-jalan, sendiri maupun bersama sahabat; mendengarkan musik klasik, menonton dorama :D, mendengarkan K-Pop, membaca, browsing, sketching, melakukan semua yang saya suka.
3. Apa yang biasanya anda lakukan ketika inspirasi datang menghantam anda?
Biasanya akan langsung saya tulis di memo HP atau di kertas, karena kalau tidak, akan cepat sekali lupa (maklumlah, pelupa sejati... TT.TT)
4. Siapa atau apa sumber inspirasi terbesar anda?
Semua hal, pengalaman, dan pesan-pesan yang pernah saya temui dan saya pelajari, selebihnya adalah semua karya literatur, mulai dari novel, musik, hingga manga.
5. Proyek anda selanjutnya adalah?
Sekarang sedang mengerjakan draft novel dengan setting dan karakter yang jauh berbeda, tetapi dengan tema yang setipe :)
6. Apakah masih ada mimpi anda sebagai seorang penulis yang belum terwujud? Kalau masih ada, apakah itu?
Setiap penulis pasti ingin sekali bukunya bermanfaat bagi semua pembacanya. Sekarang saya sedang menapakkan kaki untuk itu :)
7. Terakhir, apakah ada pesan atau sesuatu yang ingin anda katakan kepada pembaca Éclair dan fans-fans anda?
Jalan menuju rumah sahabat tidak pernah terlalu jauh. Begitu pula jalan untuk menggapai semua mimpimu. :)
Eclair: Pagi Terakhir di Rusia
- Prisca Primasari -http://blog.gagasmedia.net/Artikel/prisca-primasari-dan-eclair.html
Thursday, 27 October 2011
Belajar dari Ayam Kalasan
Waktu hari jumat yang lalu, tanggal 20 oktober, aku beli ayam kalasan. Bagian yang aku suka dari ayam adalah paha, abis dagingnya unik, punya texture yang beda dari daging yang lain, agak licin gimana gitu. Nah, waktu aku beli, ada 2 wadah (misal wadah A sama B), pas ibunya ngambil paha yang ada di wadah A, aku minta paha yang ada di wadah B, abis pahanya lebih menggiurkan. Akhirnya ibunya nurut aja.
Ceritanya udah lama di gorengnya, dateng ibu penjual 1 lagi, yang ini yang punya warungnya, bukan asistennya.
I : neng pake kemangi?
E : ga bu!
I : oh, cuma bumbu pepes aja
E : (bingung, sejak kapan ayam kalasan pake bumbu pepes) ga bu, cuma pake itu aja *nunjung kremez* jangan pake sambel*
I : oh, ayam kalasan?
E : iya
I : oh, kirai pepes, abis ayamnya buat pepes
A : abis tadi nengnya minta ayam di wadah ini (wadah B)
I : oh, lebih besar ya? Yaudah gapapa, cuma ya nanti beda aja rasanya. Kalau ayam buat pepes rasanya asin, tapi kalau kalasan ada asam, manisnya.
Awalnya aku biasa aja, paling juga rasanya sama. Tapi tau ga? Pas dicoba, ga enak. Rasa Ayamnya ga pas sama nasi dan kremez. Ternyata bener ya, semua udah diciptakan berpasangan. Ayam pepes ya pasnya sama bumbu pepes, begitu sebaliknya, ayam kalasan pasnya sama kremez.
Baiklah sodara-sodara, disini kita bisa belajar, ga selamanya sesuatu yang enak dilihat pas untuk kita, ini berlaku buat semuanya termasuk pasangan hidup. Semua udah diciptain berpasang-pasangan, dan kalau cocok pasti nikmat.
Ceritanya udah lama di gorengnya, dateng ibu penjual 1 lagi, yang ini yang punya warungnya, bukan asistennya.
I : neng pake kemangi?
E : ga bu!
I : oh, cuma bumbu pepes aja
E : (bingung, sejak kapan ayam kalasan pake bumbu pepes) ga bu, cuma pake itu aja *nunjung kremez* jangan pake sambel*
I : oh, ayam kalasan?
E : iya
I : oh, kirai pepes, abis ayamnya buat pepes
A : abis tadi nengnya minta ayam di wadah ini (wadah B)
I : oh, lebih besar ya? Yaudah gapapa, cuma ya nanti beda aja rasanya. Kalau ayam buat pepes rasanya asin, tapi kalau kalasan ada asam, manisnya.
Awalnya aku biasa aja, paling juga rasanya sama. Tapi tau ga? Pas dicoba, ga enak. Rasa Ayamnya ga pas sama nasi dan kremez. Ternyata bener ya, semua udah diciptakan berpasangan. Ayam pepes ya pasnya sama bumbu pepes, begitu sebaliknya, ayam kalasan pasnya sama kremez.
Baiklah sodara-sodara, disini kita bisa belajar, ga selamanya sesuatu yang enak dilihat pas untuk kita, ini berlaku buat semuanya termasuk pasangan hidup. Semua udah diciptain berpasang-pasangan, dan kalau cocok pasti nikmat.
Tuesday, 25 October 2011
Membagi Waktu
Salah besar kalau kalian bilang ga bisa bagi waktu, ga punya waktu luang, terlalu sibuk. Percaya deh, itu semua tuh cuma alasan aja. Begini ya, waktu itu berputar, tetapi kita punya 24 jam dalam 1 hari. Lama kan? Nah, sekarang bukan cara pintar-pintar membagi waktu melainkan pengorbanan demi waktu. Waktu itu bukan untuk dibagi, tetapi untuk dikorbankan demi hal lain. Misalnya nih, PR hari ini tuh banyak banget dan ga mungkin sempet les atau harus pulang cepet soalnya mau ngerjain PR. Sebenarnya kita tuh bisa kok nyelesein PR tanpa harus meninggalkan les kita. Caranya? Ya, kalian harus berkorban. Kalian les terus pulang malem, udah gitu kalian ngerjain PR, pasti sampe malem kan? Nah hal yang perlu kalian korbanin adalah tidur. Kalian harus membagi waktu tidur kalian dengan pekerjaan kalian. Bagaimana? Semua selesai bukan? Jadi nggak ada alasan lagi kalian nggak bisa waktu. Kalau kalian nggak mau ngorbanin waktu tidur, atau waktu yang kalian korbankan adalah sesuatu kewajiban kalian, kalian jangan pernah mengeluh dengan hasilnya. Dan kalian jangan pernah mengorbankan kepercayaan yang udah orang lain kasih ke kita apalagi sampai membuat orang lain kecewa. Misalnya? Les. Les itu kan ga gratis, orang tua yang bayar, dan pernah ga sih setiap hari kalian les orang tua nanya, "Hari ini les kan?" Kalau pun iya juga jarang kan, ga sering banget. Udah gitu nih pernah ga sih orang tua yang selalu nganter kalian ke tempat les dan memastikan anaknya ikut les? Nggak kan? Tau ga itu artinya apa? itu artinya kita dipercaya oleh orang tua. Tapi lihatlah apa yang telah kita perbuat? Kita harus menghilangkan kepercayaan orang tua karena kemalesan kita.
So, udah ngerti kan kalau bagi waktu itu ga sesulit teori. Bagi waktu itu cuma butuh pengorbanan. Dan kalau kamu rela berkorban pasti kamu akan mudah bagi waktu. Jadi, jangan dijadikan alasan Pr, tugas les, sebagai alasan terbengkalainya pekerjaan kita. Kalau itu sih emang kaliannya aja yang males. Orang lain juga sama kok! Kalau kita pengen makan, orang lain juga. Masih banyak kan orang yang kelaparan daripada kita. Kalau kita pengen tidur, orang lain juga sama. Masih banyak orang yang bekerja lebih keras daripada kita, tapi pernahkan mereka mengeluh?
Ada satu hal yang kita ga bisa korbankan yaitu janji. Jadi kalau urusannya udah sama janji, nah itu kita harus menimbang-nimbang lagi mana yang harus didahulukan. Tapi, balik lagi, itu artinya kita harus mengorbankan sesuatu demi menepati suatu janji. Hidup itu penuh tanggung jawab dan resiko. Kalau kita melaksanakan ini, pasti ada akibatnya baik untung atau ruginya. Ya, begitulah hidup, tidak seru bila tak pernah menghasilkan resiko dan tanggung jawab
So, udah ngerti kan kalau bagi waktu itu ga sesulit teori. Bagi waktu itu cuma butuh pengorbanan. Dan kalau kamu rela berkorban pasti kamu akan mudah bagi waktu. Jadi, jangan dijadikan alasan Pr, tugas les, sebagai alasan terbengkalainya pekerjaan kita. Kalau itu sih emang kaliannya aja yang males. Orang lain juga sama kok! Kalau kita pengen makan, orang lain juga. Masih banyak kan orang yang kelaparan daripada kita. Kalau kita pengen tidur, orang lain juga sama. Masih banyak orang yang bekerja lebih keras daripada kita, tapi pernahkan mereka mengeluh?
Ada satu hal yang kita ga bisa korbankan yaitu janji. Jadi kalau urusannya udah sama janji, nah itu kita harus menimbang-nimbang lagi mana yang harus didahulukan. Tapi, balik lagi, itu artinya kita harus mengorbankan sesuatu demi menepati suatu janji. Hidup itu penuh tanggung jawab dan resiko. Kalau kita melaksanakan ini, pasti ada akibatnya baik untung atau ruginya. Ya, begitulah hidup, tidak seru bila tak pernah menghasilkan resiko dan tanggung jawab
Laporan Kunjungan ke Museum KAA
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan izin-Nya, tugas mata pelajaran Sejarah yang berjudul “Laporan Kunjungan ke Museum Konferensi Asia Afrika” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi salah satu nilai tugas mata pelajaran Sejarah.
Tugas Sejarah yang berjudul “Laporan Kunjungan ke Museum Konferensi Asia Afrika” merupan laporan kunjungan ke museum Konferensi Asia Afrika pada Hari Sabtu, 22 Oktober 2011, pada pukul 10.00 . Semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan bagi yang membaca umumnya, khususnya bagi yang membuat makalah ini.
Tugas yang kami buat ini masih banyak kekuarangannya, untuk itu kami menunggu kritik dan sarannya. Akhir kata kami mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan. Terimakasih.
Bandung, 24 Oktober 2011
- Lokasi Museum KAA
Bandung - 40111
Jawa Barat, Indonesiatelepon
fax
website
messenger
: +62 22 4233564 / 42
: -
: -
: -
: -
Koordinat GPS :
Latitude = -6.921027Longitude = 107.610027
Fasilitas:
Benda-Benda KAA
Foto KAA sebelum dan sesudah peringatan KAA
Dasa Sila Bandung
Ulas Pers
Patung tokoh-tokoh KAA
Ruang pameran tetap
Ruang aula
Audio visual
Perpustakaan
- Deskripsi
Gedung yang terletak di jalan Asia Afrika ini didirikan oleh seorang arsitek Belanda yang bernama Van Galenlast dan C.O. Wolf Shoomaker. Gedung ini menjadi sangat terkenal sejak diadakannya Konferensi Asia Afrika tahun 1955, kemudian Konferensi Mahasiswa Asia Afrika tahun 1956 dan Konferensi Islam Asia Afrika yang menyimpan naskah-naskah dan peniggalan-peniggalan Asia Afrika yang terkenal. Gedung ini dibuka untuk umum setiap harikerja dan mudah dicapai dengan menggunakan bus kota jurusan Cicaheum-Cibeureum, Museum yang menampilkan koleksi foto-foto dan barang-barang tiga dimensi yang berhubungan dengan Konferensi Asia Afrika 1955.
Bangunan ini dirancang oleh Van Gallen Last dan C.P. Wolff Schoemaker. Keduanya adalah Guru Besar pada Technische Hogeschool (Sekolah Teknik Tinggi), yaitu ITB sekarang, dua arsitektur Belanda yang terkenal pada masa itu, Gedung ini kental sekali dengan nuansa art deco dan gedung megah ini terlihat dari lantainya yang terbuat dari marmer buatan Italia yang mengkilap, ruangan-ruangan tempat minum-minum dan bersantai terbuat dari kayu cikenhout, sedangkan untuk penerangannya dipakai lampu-lampu bias kristal yang tergantung gemerlapan. Gedung ini menempati areal seluas 7.500 m2.
- Sejarah Gedung
Pada saat itu bangunan ini bernama SOCITEIT CONCORDIA dipergunakan sebagai tempat rekreasi oleh sekelompok masyarakat Belanda yang berdomisili di kota Bandung dan sekitarnya. Mereka adalah para pegawai perkebunan, perwira, pembesar, pengusaha, dan kalangan lain yang cukup kaya. Pada hari libur, terutama malam hari, gedung ini dipenuhi oleh mereka untuk menonton pertunjukan kesenian, makan malam.
Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dinamakan Dai Toa Kaman dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan.
Pada masa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945 gedung ini digunakan sebagai markas pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang yang pada waktu itu enggan menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia.
Setelah pemerintahan Indonesia mulai terbentuk (1946 - 1950) yang ditandai oleh adanya pemerintahan Haminte Bandung, Negara Pasundan, dan Recomba Jawa Barat, Gedung Concordia dipergunakan lagi sebagai gedung pertemuan umum. disini biasa diselenggarakan pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umum lainnya.
Dengan keputusan pemerintah Republik Indonesia (1954) yang menetapkan Kota Bandung sebagai tempat Konferensi Asia Afrika, maka Gedung Concordia terpilih sebagai tempat konferensi tersebut. Pada saat itu Gedung Concordia adalah gedung tempat pertemuan yang paling besar dan paling megah di Kota Bandung . Dan lokasi nya pun sangat strategis di tengah-tengah Kota Bandung serta dan dekat dengan hotel terbaik di kota ini, yaitu Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger.
Dan mulai awal tahun 1955 Gedung ini dipugar dan disesuaikan kebutuhannya sebagai tempat konferensi bertaraf International, dan pembangunannya ditangani oleh Jawatan Pekerjaan Umum Propinsi Jawa Barat yang dimpimpin oleh Ir. R. Srigati Santoso, dan pelaksana pemugarannya adalah : 1) Biro Ksatria, di bawah pimpinan R. Machdar Prawiradilaga 2) PT. Alico, di bawah pimpinan M.J. Ali 3) PT. AIA, di bawah pimpinan R.M. Madyono.
Setelah terbentuk Konstituante Republik Indonesia sebagai hasil pemilihan umum tahun 1955, Gedung Merdeka dijadikan sebagai Gedung Konstituante. Karena Konstituante dipandang gagal dalam melaksanakan tugas utamanya, yaitu menetapkan dasar negara dan undang-undang dasar negara, maka Konstituante itu dibubarkan oleh Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Selanjutnya, Gedung Merdeka dijadikan tempat kegiatan Badan Perancang Nasional dan kemudian menjadi Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) yang terbentuk tahun 1960. Meskipun fungsi Gedung Merdeka berubah-ubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan yang dialami dalam perjuangan mempertahankan, menata, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia , nama Gedung Merdeka tetap terpancang pada bagian muka gedung tersebut.
Pada tahun 1965 di Gedung Merdeka dilangsungkan Konferensi Islam Asia Afrika. Pada tahun 1971 kegiatan MPRS di Gedung Merdeka seluruhnya dialihkan ke Jakarta . Setelah meletus pemberontakan G30S/ PKI, Gedung Merdeka dikuasai oleh instansi militer dan sebagian dari gedung tersebut dijadikan sebagai tempat tahanan politik G30S/ PKI. Pada bulan Juli 1966, pemeliharaan Gedung Merdeka diserahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat, yang selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat diserahkan lagi pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung. Tiga tahun kemudian, tanggal 6 Juli 1968, pimpinan MPRS di Jakarta mengubah surat keputusan mengenai Gedung Merdeka (bekas Gedung MPRS) dengan ketentuan bahwa yang diserahkan adalah bangunan induknya, sedangkan bangunan-bangunan lainnya yang terletak di bagian belakang Gedung Merdeka masih tetap menjadi tanggung jawab MPRS.
Pada Maret 1980 Gedung ini kembali dipercayakan menjadi tempat peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-25 dan pada Puncak peringatannya diresmikan Museum Konferensi Asia Afrika oleh Soeharto Presiden Republik Indonesia – 2.
- Ruaang Lingkup
1. PAMERAN TETAP
Museum Konperensi Asia Afrika memiliki ruang pameran tetap yang memamerkan sejumlah koleksi berupa benda-benda tiga dimensi dan foto-foto dokumenter peristiwa Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Selain itu dipamerkan juga foto-foto mengenai :
- Peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya Konferensi Asia Afrika;
- Dampak Konferensi Asia Afrika bagi dunia internasional;
- Gedung Merdeka dari masa ke masa;
- Profil negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika yang dimuat dalam multimedia.
Dalam rangka menyambut kunjungan Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi X
Penataan kembali Ruang Pameran Tetap “Sejarah Konperensi Asia Afrika Gerakan Nonblok tahun 1992 di mana Indonesia terpilih sebagai tempat konferensi tersebut dan menjadi Ketua Gerakan Nonblok, dibuatlah diorama yang menggambarkan situasi pembukaan Konferensi Asia Afrika tahun 1955.1955”
Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika 2005 dan Peringatan 50 Tahun Konferensi Asia Afrika 1955 pada 22 – 24 April 2005, tata pameran Museum Konperensi Asia Afrika direnovasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. N. Hassan Wirajuda. Penataan kembali Museum tersebut dilaksanakan atas kerja sama Departemen Luar Negeri dengan Sekretariat Negara dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Perencanaan dan pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh Vico Design dan Wika Realty.
Rencana Pembuatan Ruang Pameran Tetap “Sejarah Perjuangan Asia Afrika” dan Ruang Identitas Nasional Negara-negara Asia Afrika (2008)
Departemen Luar Negeri RI mempunyai rencana untuk mengembangkan Museum Konperensi Asia Afrika sebagai simbol kerja sama dua kawasan dan menjadikannya sebagai pusat kajian, pusat arsip, dan pusat dokumentasi. Salah satu upayanya adalah dengan menambah beberapa ruang pameran tetap, yang memamerkan sejumlah foto dan benda tiga dimensi mengenai Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (New Asian African Strategic Partnership/NAASP) serta berbagai materi yang menggambarkan budaya dari masing-masing negara di kedua kawasan tersebut.
Pengembangan museum ini direncanakan terwujud pada April 2008, bertepatan dengan Peringatan tiga tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika.
2. PERPUSTAKAAN
Monday, 24 October 2011
Tabel pencernaan Hewan
No | Nama | Makanan | Alat Pencernaan | Fungsi | Proses Pencernaan | Gambar | |||||||||||||||||||||||||||
1 | Protozoa | bakteri, alga (holozoik.), haloptik (bagi menghasilkan makanan sendiri), saprofitik (sisa-sisa tumbuhan) | 1. Mulut 2. Sitofaring 3. Kerongkongan 4. Vakuola Makanan 5. ektoplasma | 1. Memasukkan makanan 2. Penghubung antara mulut dan kerongkongan 3. Penghubung antara sitofaring dan vakuola 4. Menyimpan cadangan makanan 5. Lubang untuk pembuangan sisa sisa makanan | Mulut Sitofaring Kerongkongan Vakuola Ekstoplasma (bagi protozoa yang tidak memiliki mulut, yaitu dengan menelan secara utuh mangsanya melalui permukaan selnya.) | | |||||||||||||||||||||||||||
2 | Cacing Tanah | Daun, sampah organic yang sudah lapuk | 1. Mulut 2. Kerongkongan 3. Tembolok 4. Empedal 5. Usus 6. Anus | 1. Tempat memasukkan makanan 2. Terdapat lendir untuk membasahi makanan 3. Tempat penyimpanan makanan untuk sementara 4. Lambung pengunyah yang berotot 5. Penyerapan sari-sari makanan 6. Tempat pembuangan makanan | Mulut Kerongkongan Tembolok Empedal Usus Anus | | |||||||||||||||||||||||||||
3 | Serangga | Daun, sari sari bunga | 1. Mulut 2. Kerongkongan 3. Tembolok 4. Empedal 5. Lambung 6. Usus Besar 7. Anus | 1. Tempat memasukkan makanan 2. Penghubung antara mulut dan tembolok 3. Tempat penyimpanan makanan untuk sementara 4. Makanan di giling 5. Penyerapan sari-sari makanan 6. Sisa makanan yang berbentuk padat 7. Tempat pembuangan makanan | Mulut Kerongkongan Tembolok Empedal Lambung Usus Besar Anus | | |||||||||||||||||||||||||||
4 | Ikan | Tumbuhan kecil di air, ikan-ikan kecil | 1. Mulut 2. Kerongkongan 3. Lambung 4. Usus 5. Anus | 1. Tempat memasukkan makanan 2. Penghubung antara mulut dan lambung 3. Makanan digiling 4. Penyerapan sari-sari makanan 5. Tempat pembuangan makanan Terdapat di hati dan pancreas. Hati menghasilkan getah empedu, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus. Kelenjar pancreas berfungsi menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin | Mulut Kerongkongan Lambung Hati Usus Anus | | |||||||||||||||||||||||||||
5 | Amphibia | Hewan-hewan kecil (serangga) | 1. Rongga Mulut 2. Esofagus 3. Ventrikulus (lambung) 4. Intestinum (usus) 5. Usus Tebal 6. Kloaka | 1. terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa, 2. berupa saluran pendek, 3. berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar (Terdapat 2: tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus) 4. dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. 5. berakhir pada rektum dan menuju kloaka, 6. merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. | Rongga Mulut Esofagus Lambung Usus Usus Tebal Kloaka | | |||||||||||||||||||||||||||
6 | Reptilia | daging | 1. Mulut 2. Esofagus 3. Ventrikulus (lambung) 4. Intestinum (usus) 5. Kloaka | 1. Untuk memasukkan makanan, dan mengunyah makanan 2. berupa saluran pendek, 3. berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar 4. dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. 5. merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan. Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan. | Rongga Mulut Esofagus Lambung Usus Kloaka | | |||||||||||||||||||||||||||
7 | Burung Pemakan Biji | Biji-bijian | 1. Paruh 2. Kerongkonan 3. Tembolok 4. Lambung 5. Hati 6. Pankreas 7. Usus Halus 8. Usus Besar 9. Usus Buntu 10. Poros Usus 11. Kloaka | 1. Mengambil makanan. 2. Saluran makanan menuju tembolok. 3. Menyimpan makanan sementara. 4. Lambung (Lambung kelenjar dan Lambung pengunyah) 5. Membantu mancerna makanan secara mekanis. 6. Menghasilkan enzim. 7. Tempat pencernaan sari makanan yang diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. 8. Saluran sisa makan ke rectum. 9. Memperluas daerah penyerapan sari makanan. 10. Tempat penyimpan sisa makanan sementara. 11. Saluran 3 muara (Pencernaan usus, Saluran uretra dari ginjal, Saluran kelamin) | Paruh Kerongkongan Tembolok Lambung Hati Pankreas Usus Halus Usus Buntu Poros Usus Kloaka | | |||||||||||||||||||||||||||
8 | Ruminansia (Sapi) | rumput | 1. Mulut 2. Kerongkongan 3. Lambung 4. Usus 5. Anus | 1. Tempat mengunyah makanan 2. Penghubung antara mulut dan lambung 3. Mencernja dan menyimpan makanan (rumen, retikulum, omasum, dan abomasums), terdapat enzim selulosa 4. Mencerna makanan 5. Tempat pembuangan sisa makanan | Mulut Kerongkongan Lambung Usus Anus | | |||||||||||||||||||||||||||
9 | Non Ruminansia (Kelinci) | Rumput, sayuran | 1. rongga mulut 2. pharynk 3. esophagus 4. ventriculus 5. anus | 1. Mengunyah makanan 2. rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi 3. pipa musculus yang sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen 4. kantong sebagai lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus 5. Tempat pembuangan sisa makanan kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Kelenjar empedu dikeluarkan oleh hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan | Mulut Pharynk Esophagus Ventrikulus Anus | |
Subscribe to:
Posts (Atom)