Friday, 30 September 2016

A Hundred Days

God I hope you can .....
God may I .....
God please make .....
God .............

I know God always listen our pray. God isn’t deaf... The problem is you were born as UNLUCKY~~~

100 days had beed passed
26 days is waiting ....

And the tomorrow is coming .... or maybe THE TOMORROW NEVER COME ...

Maybe i can wait for an hour, two hours, three hours, a day, two days, but should i keep waiting after 100 days?

Kata orang doa anak soleh itu selalu terkabul. Salah satu menjadi anak soleh adalah menuruti kata orang tua...........
Aku benci dengan keputusanku... 100 hari yang lalu aku memutuskan meninggalkan jakarta hanya karena keluargaku. Keluargaku yang begitu menghawatirkanku berada di sana. Ibuku yang selalu nangis setiap kali aku datang ke Bandung dan pergi ke Jakarta. Dan aku benci akan kepergian nenekku yang meninggalkan “perang batin” bagi diriku. Aku tinggalkan semuanya demi “restu” keluarga, khususnya “orang tua”. Pernahkah kalian mendengar ridho Allah itu ada pada ridho orang tua. Aku berharap dengan menuruti keluargaku, khususnya orang tuaku semua akan dilancarkan oleh Allah. Aku yakin pada Allah, semua akan berjalan dengan baik. Aku yakin pada Allah, jalanku benar, aku ingin orang tuaku bahagia, aku tidak ingin keluarga “sakit kepala” karena memikirkan aku. Aku yakin Allah akan mengganti semuanya. Tapi apa yang kudapatkan?
100 hari berlalu tanpa kesempatan
100 hari berlalu penuh harapan

Haruskah aku tetap berharap?
Pantaskah aku mendapat kesempatan?

100 hari telah berlalu...
Semua keyakinanku benar-benar goyah.... Aku tidak pernah menemukan buah kerja keras atau hasil doaku.

Allah sedang mengujimu
Apakah 100 hari belum cukup? Apa kekuranganku?
Teruslah berusaha
Apakah kau pikir aku tidak berusaha? Aku selalu berusaha, bahkan berhati-hati dan berpikir dua kali lebih keras agar aku tidak membuat orang tuaku kecewa
Jangan lupa berdoa...
Melakukan ibadah, bahkan ibadah di tengah malam, berbuat baik demi orang tua, selalu mengalah, dan ikut apa kata orang tua. Apa itu kurang cukup?
Teruslah berdoa, Allah pasti mendengar dan mengabulkan
----------------
Kamu kurang dekat dengan Allah
Aku sudah cape berdoa... aku cape berharap, tapi aku tak pernah lelah berjuang. Keyakinanku goyah. Aku percaya Allah ada, tapi aku tak percaya Allah bisa mengabulkan apa yang mau, bisa menjawab semua kerja kerasku
Aku benci berdoa, karena berdoa membuatmu berharap. Dan berharap membuatmu yakin bahwa pilihanmu itu benar.

Terkadang aku iri dengan orang atheis yang tidak pernah percaya Tuhan. Aku tau terkadang mereka juga iri pada mereka yang percaya Tuhan. Mereka ingin tahu bagaimana cara berdoa. Tapi sekarang, aku berpikir lebih baik mereka tidak berdoa dibandingkan mereka berdoa, berharap semua itu akan menjadi nyata.

Entah apa yang terjadi pada diriku.....
Tapi saat aku berdoa, aku mengharapkan sesuatu yang baik terjadi pada diriku. Jika memang doaku tidak terkabul aku berpikir pengganti doaku akan lebih dahsyat dan akan segera datang. Tapi dua keyakinan yang kupercaya itu tak pernah nyata bagiku.


Tes Kepribadian : Tes Lollipop

Ini terlihat menyenangkan apabila kalian dapat memakan Lollipop ini. Lollipop mana yang menurutmu terlihat bagus? Pilihlah lollipop yang akan menunjukkan siapa diri kamu.




Thursday, 29 September 2016

Thanks GOD #1

Tepat di hari Minggu, 04 September, aku mendapat undangan pernikahan temanku. “Seclucsion disease”-ku tiba-tiba kambuh saat mendapat undangan itu. Haruskah aku datang? Kalo aku datang berarti? Disana akan banyak orang, berbasa-basi, dan iywh~~~ BUKAN GUE BANGET!!! Tapi membaca percakapan bagaimana temanku benar-benar mengundangku dan mencoba menghubungi, aku tersentuh....


Masjid Alhidayah ~ Setiabudi Regerency. Jujur aja gue gatau tempatnya dimana. Tapi mengingat bagaimana caranya menghubungiku... Aku bertekad aku harus datang. Akhirnya aku mencari lokasi di google maps dan membayangkan itu lokasi sebelah mana sih. Dan bagusnya gue Cuma tau sampe UPI. Hahaha kesananya, gue gatau itu daerah mana, terus kalo nyasar?


Lo bisa bareng temen....
Tapi kan temen gue gatau kalo gue pengen cepet pulang dan ga pengen banyak omong, cuap cuap sana sini, cari temen.... iywh~~~~ Dan gue juga gamau ketemu banyak orang

Yaudah lo bikin alasan aja supaya ga dateng....
Kalo gue ga datang, gue gamau temen gue yang nyampein pesan itu, disangka yang ga-ga. Padahal mereka udah menyampaikan dengan baik, yang ga bener di GUEnya...

Gimana kalo lo titip amplop ke Manda...
Yang temen gue mau, bukan amplopnya atau ucapan selamat dari gue, tapi KEHADIRAN GUE!!!!!!

DONE!!!!!

Wednesday, 28 September 2016

Proses Buku Besar Umum dan Laporan Keuangan

Jawaban Bab 16 Proses Buku Besar Umum dan Laporan Keuangan (The General Ledger and Business Reporting (GL/BR) Process) – Buku Accounting Information System (Gelinas, et all)


16-1       Menurut pendapatmu, apa yang diperlukan laporan bisnis?
Laporan bisnis memerlukan interaksi orang, peralatan, metode, dan pengendalian yang dirancang untuk melengkapi operasi dan fungsi sistem informasi

16-2       Apa fungsi utama proses yang ditunjukkan GL/BR?
GL/BR memiliki fokus utama pada fungsi informasi, dimana proses lainnya ditunjukkan fungsi penting yang berhubungan dengan pekerjaan membuat barang dan jasa pada konsumen, proses kerja GL/BR adalah pemrosesan dan informasi komunikasi

16-3       Apa dasar tanggung jawab setiap posisi atau departemen: laporan bisnis, departemen anggaran, laporan keuangan kantor, Laporan manajerial kantor?
Departemen Laporan Bisnis :
  1. Menerima proses bisnis
  2. Menerima pemberitahuan dari bendahara atas aktivitas transasksi investasi
  3. Menerima pemberitahuan dari bendahara atas aktivitas transaksi pendanaan
  4. Menerima angka anggaran yang telah difinalisasi dari depatemen anggaran
  5. Menerima pemberitahuan dari pengawas atas macam-macam penyesuaian entri
  6. Menyesuaikan neraca saldo untuk dikirim ke departemen laporan keuangan kantor
  7. Mengirim angka dan anggaran sebenarnya ke departemen anggaran dan departemen laporan manajerial kantor


Departemen Anggaran:
  1. Mengirim angka anggaran yang telah difinalisasi ke departemen laporan bisnis
  2. Menerima angka dan anggaran sebenarnya dari departemen laporan bisnis

Departemen Laporan Keuangan Kantor:
  1. Mengirim laporan angka penyesuaian neraca saldo dari departemen laporan bisnis
  2. Mengirim GAAP berdasarkan laporan keuangan kepada bendahara, pengawas, dan macam-macam pelanggan eksternal (seperti pemilik, investor potensial, bank, dan kreditor)

Departemen laporan manajerial kantor:
  1. Menerima angka dan anggaran sebenarnya dari departemen laporan bisnis
  2. Mengirim laporan kinerja kepada pusat various cost, pusat laba, atau pusat manager investasi


16-5       Apa proses logical utama yang ditunjukkan proses GL/BR?

Bab I - Mempertahankan Kebudayaan Indonesia

Saat kuliah saya dan kedua teman saya ditugasi membuat makalah PPKN yang bertemakan kebudayaan maka kami bertiga pun bersepakat untuk membuat makalah yang berjudul “Membangkitkan Semangat Generasi Muda Untuk Mempertahankan Kebudayaan Indonesia”. Berikut ini Bab I (Pendahuluan) dari makalah yang kami buat.

1.1             Latar Belakang


Indonesia terkenal sebagai bangsa yang luhur, memiliki keragaman budaya yang tersebar di pelosok-pelosok nusantara, dari kesenian, adat-istiadat hingga makanan melekat mewarnai keragaman bangsa ini. 
Kebudayaan Indonesia sangatlah banyak dan beragam, wajar akhir akhir ini banyak sekali kebudayaan Indonesia yang sering sekali diakui oleh bangsa lain. Keragaman budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia sering kali mengundang perhatian negara-negara lain untuk mengetahui lebih dalam keunikan-keunikan budaya yang kita miliki. 
Tidak heran jika begitu banyaknya budaya yang kita miliki, justru membuat kita tidak mengetahui apa saja budaya yang ada Indonesia, bahkan kita sendiri pun sebagai generasi muda terkadang melupakan budaya daerah kita. Sangat ironis rasanya, orang Indonesia tetapi tidak mengenal ciri khas bangsanya sendiri. 
Akhir-akhir ini pemberitaan di media kita dibanjiri dengan berita tentang klaim sepihak kebudayaan Indonesia oleh negara lain. Klaim tersebut dapat dikategorikan sebagai pelecehan terhadap kredibilitas bangsa Indonesia di mata dunia. Sayangnya kejadian ini telah terjadi berulang kali dan adanya blow up media semakin memperkeruh suasana. Setelah adanya blow up tersebut barulah seluruh elemen masyarakat sibuk menginventariskan dan mematenkan kebudayaan bangsa. Setelah klaim sepihak ini terendus medialah, masyarakat kita baru sadar bahwa begitu banyaknya khazanah kebudayaan bangsa yang harus kita jaga.
Klaim-klaim tersebut adalah cerminan dari kurangnya perhatian masyarakat terhadap upaya pelestarian kebudayaan bangsa Indonesia yang kita miliki. Klaim-klaim tersebut mencerminkan lemahnya proteksi terhadap kebudayaan yang kita miliki. Mayoritas dari masyarakat kita menganggap sepi upaya pelestarian kebudayaan. Kita terlalu menganggap sepele terhadap permasalahan krisis eksistensi kebudayaan bangsa yang terjadi saat ini. Masyarakat Indonesia telah terbuai dengan kenyataan bahwa saat ini kebudayaan Indonesia tetap lestari dengan sendirinya, atau dengan kata lain terdapat anggapan bahwa kebudayaan bangsa Indonesia akan tetap lestari dengan sendirinya. Kenyataannya, budaya kita dapat bertahan berkat upaya pelestarian yang dilakukan oleh segelintir orang dari komunitas tertentu saja dan saat ini jumlah mereka semakin berkurang dan berkurang.
Ketidakpedulian bangsa kita terhadap apa yang kita miliki itulah yang menjadi bumerang bagi bangsa kita sendiri. Celah ketidakpedulian inilah yang dimanfaatkan bangsa lain untuk melancarkan klaim-klaim sepihak. Secara perlahan budaya bangsa, khususnya yang kurang mendapat perhatian serius akan menjadi korban klaim sepihak bangsa asing. Walaupun pada beberapa kasus, klaim-klaim yang terjadi merupakan sebuah tindakan ceroboh nan berani tanpa memasang muka malu untuk mengklaim kebudayaan asli Indonesia, tapi tetap saja tindakan tidak tahu malu yang dilakukan bangsa asing berasal dari ketidakpedulian bangsa Indonesia.
Kebudayaan sebagai sebuah fundamental bangsa yang bersifat terbuka, dimana semua bangsa yang ada di dunia dapat menikmati dan mempelajarinya haruslah dilindungi dengan sangat ketat. Dengan dalih kepedulian dan menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan, setiap bangsa di dunia berhak mempelajari kebudayaan bangsa lain. Bisa juga dengan dalih kepedulian itu, bangsa lain turut melestarikan kebudayaan bangsa lain untuk dikembangkan di negaranya. Bila budaya kita lebih lestari di negara lain daripada di negara sendiri, maka tak salah bila bangsa lain mengklaim bahwa kebudayaan itu adalah miliknya.
Seluruh klaim yang terjadi menjadi tamparan keras bagi bangsa Indonesia dan secara tak langsung menjadi indikator bahwa upaya proteksi dan pelestarian kebudayaan Indonesia telah gagal. Citra Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan khazanah kebudayaan telah tercoreng di mata dunia. Kita dapat dianggap sebagai bangsa yang tak mampu menjaga aset-aset berharga dari para maling-maling kebudayaan. Kita seolah-olah menjadi bangsa yang tak tahu diri, bangsa yang tak akan pernah merasa memiliki sebelum apa yang dimilikinya benar-benar hilang. Dapat kita simpulkan di awal bahwa insiden-insiden klaim sepihak yang terjadi lebih dikarenakan oleh kurangnya kesadaran berbudaya, menjaga eksistensi dan kelestarian terhadap budaya yang kita miliki.
Pemerintah sebenarnya tidak tinggal diam. Pemerintah memiliki program-program rutin dalam rangka pelestarian kebudayaan bangsa maupun promosi kebudayaan ke dunia internasional. Selama ini upaya tersebut dirasakan kurang maksimal. Apalah artinya upaya yang gencar apabila tidak dibarengi dengan animo masyarakat yang tinggi. Kurangnya minat masyarakat akan menjadi penghambat upaya pelestarian kebudayaan. Selama ini upaya-upaya itu hanya berkutat di komunitas tertentu saja, itupun dapat dikategorikan sebagai seniman, pemerhati budaya dan orang yang benar-benar peduli akan kelestarian budaya Indonesia. Jika regenerasi para pelestari budaya ini tak berjalan dengan baik, maka upaya keras orang-orang yang benar-benar peduli dengan eksistensi budaya Indonesia akan terasa sia-sia saja.
Perubahan pola dan gaya hidup masyarakat dewasa ini juga salah satu penyebab runtuhnya kesadaran berbudaya di kalangan masyarakat Indonesia. Khususnya bagi generasi muda, generasi yang lahir di zaman ini, tentunya mereka banyak menyerap kebudayaan yang berkembang di zaman mereka lahir. Generasi muda saat ini lebih senang berkutat berlama-lama di depan komputer, mengakses situs jejaring sosial dibandingkan menghabiskan waktunya untuk mengikuti kegiatan-kesenian daerah di sekolah. Ekstrakurikuler yang ada di sekolahpun lebih banyak didominasi dengan ekstrakurikuler modern dibanding dengan ekstrakurikuler kebudayaan daerah. Buktinya, ekstrakurikuler modern dance lebih menarik minat remaja dibanding dengan ekstrakurikuler tari tradisonal. Hal ini juga terjadi dengan musik modern dan musik tradisional.
Tak ubahnya dengan kehidupan orang tua. Para orang tua saat ini tak jauh berbeda tingkat kepeduliannya dengan para putra-putri mereka dalam apresiasi seni kebudayaan tradisional. Para orang tua lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, itupun belum termasuk dengan waktu untuk bercengkrama dengan keluarga apalagi untuk menghabiskan waktu untuk kegiatan kebudayaan. Terlebih dengan para orang tua di kota-kota besar, bekerja adalah sebuah kebutuhan wajib untuk bertahan hidup. Individu yang hidup di masa kini dipaksa untuk dapat hidup mandiri agar dapat bertahan hidup. Dari kemandirian itulah akan tercipta dengan sendirinya sifat-sifat individualisme dalam diri manusia. Dengan sifat individualisme, segalanya akan dikorbankan demi kepentingan pribadi.
Permasalahannya, perubahan pola dan gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini telah mengarah ke arah materialisme. Indonesia sebagai bangsa timur telah diwariskan nilai-nilai kebudayaan spiritualis yang sangat bertentangan dengan orientasi budaya barat yang bersifat materialisme. Orientasi materialisme itulah yang menciptakan insan individualis yang kurang memperhatikan lingkungan sekitarnya. Saat ini waktulah yang mengukur dan mengatur kehidupan manusia, bukan manusia lagi yang mengatur waktunya. Seolah segala hal berkejaran dengan waktu sampai-sampai manusia kehilangan waktu untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Dengan kurangnya sosialisasi inilah yang menjadi salah satu penyebab hilangnya ciri keramah-tamahan bangsa Indonesia.
Dalil yang mengambinghitamkan globalisasi sebagai penyebab utama runtuhnya kesadaran berbudaya bangsa Indonesia adalah sesuatu hal yang salah besar. Kebanyakan orang menuduh globalisasi telah membuka keran masuknya kebudayaan asing ke Indonesia. Sungguh tuduhan itu tidak dilandasi dengan alasan yang kuat. Globalisasi sebenarnya hanyalah sebuah produk perubahan dalam kehidupan umat manusia dan produk perubahan yang bernama globalisasi itu berisi akumulasi perubahan-perubahan besar yang terjadi secara bersamaan di awal milenium baru ini. Globalisasi merupakan sebuah era baru dalam kehidupan umat manusia. Sama halnya dengan revolusi industri. Era globalisasi juga banyak mengakibatkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan umat manusia saat ini. Bila di era revolusi industri terjadi perubahan pola produksi dari tenaga konvensional manusia ke arah mekanisasi, maka di era globalisasi pola-pola mekanisasi itu telah dikuasai oleh teknologi digitalisasi komputer yang bekerja secara otomatis.

Audit Eksternal

Pengertian

Audit eksternal merupakan pihak ketiga (bukan termasuk dalam organisasi) yang melakukan penugasan berdasarkan kontrak yang diatur dengan ketentuan perundang-undangan maupun standar profesional yang berlaku untuk auditor eksternal

Fungsi

  1. Melindungi investor dari penerimaan informasi keuangan yang tidak lengkap, tidak akurat dan menyesatkan
  2. Mengungkapkan pendapat atas penilaian manajemen tergadap efektivitas desain dan atas efektivitas pengendalian internal itu sendiri


Tanggug Jawab

  1. Memberi opini atas kewajaran pelaporan keungan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
  2. Memiliki apakah laporan keuangan organisasi disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum, diterapkan secara konsisten dari periode ke periode, dan seterusnya.


Kompetensi Auditor

  1. Auditor eksternal harus memiliki kualifikasi akuntan yang mampu memahami dan menilai risiko terjadinya errrors dan irregularities, mendesain audit untuk memberikan keyakinan memadai dalam mendeteksi kesalahan material, serta melaporkan temuan tersebut. Pada kebanyakan negara, termasuk di Indonesia, auditor perusahaan publik harus menjadi anggota badan profesional akuntan yang diakui oleh ketentuan perundang-undangan
  2. Kompetensi auditor dalam memberikan jaminan yang wajar bahwa laporan keungan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kesalahan, atau penipuan, dapat diklasifikasikan ke dalam empat bidang: kompetensi profesional, kompetensi teknis, proses kompetensi, dan kompetensi pelaporan