God I hope you can
.....
God may I .....
God please make .....
God .............
I know God always listen our pray. God isn’t deaf... The
problem is you were born as UNLUCKY~~~
100 days had beed passed
26 days is waiting ....
And the tomorrow is coming .... or maybe THE TOMORROW
NEVER COME ...
Maybe i can wait for an hour, two hours, three hours, a day,
two days, but should i keep waiting after 100 days?
Kata orang doa anak soleh itu selalu terkabul. Salah satu
menjadi anak soleh adalah menuruti kata orang tua...........
Aku benci dengan keputusanku... 100 hari yang lalu aku
memutuskan meninggalkan jakarta hanya karena keluargaku. Keluargaku yang begitu
menghawatirkanku berada di sana. Ibuku yang selalu nangis setiap kali aku
datang ke Bandung dan pergi ke Jakarta. Dan aku benci akan kepergian nenekku
yang meninggalkan “perang batin” bagi diriku. Aku tinggalkan semuanya demi
“restu” keluarga, khususnya “orang tua”. Pernahkah kalian mendengar ridho Allah
itu ada pada ridho orang tua. Aku berharap dengan menuruti keluargaku,
khususnya orang tuaku semua akan dilancarkan oleh Allah. Aku yakin pada Allah,
semua akan berjalan dengan baik. Aku yakin pada Allah, jalanku benar, aku ingin
orang tuaku bahagia, aku tidak ingin keluarga “sakit kepala” karena memikirkan
aku. Aku yakin Allah akan mengganti semuanya. Tapi apa yang kudapatkan?
100 hari berlalu tanpa kesempatan
100 hari berlalu penuh harapan
Haruskah aku tetap berharap?
Pantaskah aku mendapat kesempatan?
100 hari telah berlalu...
Semua keyakinanku benar-benar goyah.... Aku tidak pernah
menemukan buah kerja keras atau hasil doaku.
Allah sedang mengujimu
Apakah 100 hari belum cukup? Apa kekuranganku?
Teruslah berusaha
Apakah kau pikir aku tidak berusaha? Aku selalu berusaha,
bahkan berhati-hati dan berpikir dua kali lebih keras agar aku tidak membuat
orang tuaku kecewa
Jangan lupa berdoa...
Melakukan ibadah, bahkan ibadah di tengah malam, berbuat
baik demi orang tua, selalu mengalah, dan ikut apa kata orang tua. Apa itu
kurang cukup?
Teruslah berdoa, Allah
pasti mendengar dan mengabulkan
----------------
Kamu kurang dekat
dengan Allah
Aku sudah cape berdoa... aku cape berharap, tapi aku tak
pernah lelah berjuang. Keyakinanku goyah. Aku percaya Allah ada, tapi aku tak
percaya Allah bisa mengabulkan apa yang mau, bisa menjawab semua kerja kerasku
Aku benci berdoa, karena berdoa membuatmu berharap. Dan
berharap membuatmu yakin bahwa pilihanmu itu benar.
Terkadang aku iri dengan orang atheis yang tidak pernah
percaya Tuhan. Aku tau terkadang mereka juga iri pada mereka yang percaya Tuhan.
Mereka ingin tahu bagaimana cara berdoa. Tapi sekarang, aku berpikir lebih baik
mereka tidak berdoa dibandingkan mereka berdoa, berharap semua itu akan menjadi
nyata.
Entah apa yang terjadi pada diriku.....
Tapi saat aku berdoa, aku mengharapkan sesuatu yang baik
terjadi pada diriku. Jika memang doaku tidak terkabul aku berpikir pengganti
doaku akan lebih dahsyat dan akan segera datang. Tapi dua keyakinan yang
kupercaya itu tak pernah nyata bagiku.
Lalu kenapa kamu tidak
pernah berhenti berjuang
Buatku, itu adalah hal yang nyata. Saatku berjuang dan aku
gagal, aku tau aku tidak sempurna dan aku harus mencari kesempurnaan itu, aku
bisa memperbaiki diriku sendiri, atau aku bisa pergi menjauh dari apa yang
menjadi kelemahanku...
Bekerja keras....
Saat kau gagal, kau tau kau tidak melakukannya dengan baik
Bekerja keras dan berdoa.....
Saat kau gagal, kau akan mengharapkan doamu. Saat doamu
tidak terkabul. Kau tetap yakin bahwa itu bukan yang terbaik bagimu. Namun,
jika itu terjadi berulang kali padamu? Apa yang salah denganmu? Bahkan saat kau
yakin, jalan yang kau tempuh adalah jalan yang benar dan akan membuatmu nyaman?
Dimana letak kesalahannya. Aku telah berusaha dan menggantungkan hasilnya
padaMu, tapi saat itu terjadi berulang kali, haruskah aku tetap percaya?
Aku benci menunggu....
Aku benci dengan keluarga dan orang tuaku.....
Itu yang membuatku harus berpikir, bagaimana aku bisa
melangkah kalau semuanya penuh dengan batasan?
Aku telah menuruti apa yang meraka mau, tapi apa yang aku
dapatkan?
Bukankah aku anak baik? Orang tuaku ingin kembali, aku telah
kembali.
Orang tuaku ingin pergi dan aku harus pergi, aku mengalah
tidak pergi.
Orang tuaku butuh aku, aku ada disampingnya, mengantarnya
kemanapun ia pergi dan melupakan apa yang menjadi kewajibanku di usia
produktifku.
Bahkan disaat orang tuaku ingin pergi, dan aku tidak ingin
pergi, aku harus tetap pergi dan mengantarnya pergi....
Berhentilah mengeluh
dan cari hal yang baru
Bagiamana aku bisa menemukan hal baru jika aku tak pernah
mendapat kesempatan
Bagaimana aku bisa menemukan hal baru jika orang tuaku
memberi banyak batasan
Aku benci kepergian nenek dan uwa-ku yang meninggalkan
“perang batin” terhadapku....
Allah memberiku ujian tanpa solusi
~ Kepergian uwa-ku
Anak Uwaku : Mah, saya
pergi. Saya akan bekerja di Arab, tolong doakan saya karena di sana, saya
sendiri, tidak punya siapa-siapa seperti disini
Uwaku : Kenapa harus
jauh di sana? Di sini aja, kita kumpul bareng-bareng
Beberapa setelah itu,
uwaku memikirkan anaknya, bagaiamana ia disana, sampai ia stress dan terjatuh
sakit, bahkan ia meninggal
Aku adalah orang yang punya hati. Bandung dan Jakarta
bukanlah jarak auh seperti Saudi Arabia dan Indonesia. Tapi aku tau, apa yang
diinginkan oleh ibuku. Aku kembali ke bandung, bukan setiap weekend atau libur, tapi aku kembali ke
Bandung dan ada di sisinya...
~ Kepergian Nenekku
Ibu puas liat nenek
pergi soalnya ibu ada disamping dia terus. Ibu rawat dia sampai kepergiannya.
Nak, kapan kerjaanmu bisa dipindahin ke Bandung? Kalo nanti tes di tempat kerja
baru dan ditempatin bukan di Bandung gimana?
Haruskah aku menjawab Aku tetap di Jakarta dan menerima
tempat kerja baru karena gaji yang menggiurkan?
Apalagi yang akan kau katakan? Sabar, berdoa, berusaha?
100 hari aku bersabar menanti hasil niat baikku, doaku
terkabulkan
Apalagi yang ingin kau katakan? Aku kurang yakin pada Allahku?
Kalau aku tidak yakin, aku tidak akan kembali ke Bandung
Kalau aku tidak yakin, aku tidak akan menuruti keinginan
orang tua dan keluargaku
Kalau aku tidak yakin, aku tidak akan menunggu hingga 100
hari
Semua aku lakukan karena aku yakin pada Allahku. Niatku ke
Bandung aku ingin membahagiakan orang tuaku, niatku ke Bandung memenuhi
permintaan orang tua dan keluargaku, dan aku berharap dengan niat yang baik dan
jalan yang direstui orang tua, membuat perjalan baruku lancar. Tapi dalam 100
hari ini, tak satupun jalan yang dapat kumulai. Lalu bagaimana kamu bisa
mengakhiri semuanya tanpa memulai sesuatu yang baru?
Pantaskah aku menunggu setelah 100 hari aku menunggu?
Tetaplah berdoa,
karena suatu saat Allah akan mengabulkan doamu. Entah doa yang mana....
Sudah kubilang berdoa membuatmu berharap, harapan membuatmu
yakin Allah akan mengabulkan semuanya saat kau benar-benar membutuhkannya. Lalu
bagaimana jika itu tidak pernah terkabul dan tidak ada penggantinya?
Teruslah yakin, yakin Allah
tidak akan mengujimu di luar batas kemampuanmu...
Ya, di saat kamu berjuang dengan dirimu, kamu tidak bisa
mendapatkan apa yang kamu mau.
Di saat kamu berdoa, tapi tak ada doamu yang terkabul,
hingga kamu tidak tau, kamu harus bergantung pada siapa....
Di saat kau melihat orang lain yang mendapatkan semua yang
kamu mau dengan penuh kejutan, disanalah kau sadar, bahwa kamu bukanlah orang
yang beruntung
Bagiku, sholat dan mengaji adalah hal yang cukup bagaimana
caraku mempercayai aku percaya Tuhanku, aku adalah manusia yang beragama.
Kebahagiaan tidak
dilihat dari seberapa banyak kamu mendapatkan apa yang kamu mau, tapi seberapa
banyak kamu bersyukur...
Hari ini aku akan menulis apa yang menjadi mimpiku.... Aku
janji, aku tak akan pernah mengharapkan mimpiku menjadi nyata, tapi aku ingin
suatu saat aku bisa bersyukur karena mungkin mimpiku bisa terwujud
ketika aku sudah tidak mengharapkan mimpi duluku terwujud dan aku memiliki
mimpi baru
Life doesn't always go the way we want it to . It's okay if isn't perfect. That's just how life is for us all... - Yoochun
pic : onpic + begin-english
Please take full credit for taking out
ricky@mail.postmanllc.net
ReplyDeleteHi anonymous....
DeleteAda apa ya?
Heran kenapa udah berdoa tapi masih engga dikabulkan? Ternyata terkabulnya doa itu ada syarat2nya. Siapa tau kemaren2 syarat2nya belum terpenuhi jadi doanya belum dikabulkan.
ReplyDelete