Saturday 15 September 2012

He is a ... (1)

...
Aku duduk dibangkuku. Menaruh tasku. Dia... Seperti biasa, asyik bergabung dengan teman perempuan dan laki-lakinya.

"LO TAU GA SIH KALO GUE JADI DIA, PASTI GUE BAKAL JAGAIN PACAR GUE. KURANG APA COBA?"

"BENER BANGET, KENAPA TU ORANG BISA MILIH DIA SIH."

Aku sudah biasa mendengar perkataan seperti itu. Biarlah mereka berkata apa dan biarlah aku berbuat apa.

Dia berjalan menghampiriku, gadis-gadis penggosip itu membenarkan rambut saat dia melewati mereka.

"Kamu kuat digituin sama mereka?" kata dia.

Aku mengangguk, dia pun mengangguk kemudian pergi bergabung dengan sekelompok perempuan lainnya.

Aku berjalan menuju pintu kelas, tiba-tiba salah satu gadis penggosip itu menghadangku. "LO ITU PACARNYA DIA, LO GA PERHATIAN SAMA DIA? ELO SAMA DIA KAYA BUKAN ORANG PACARAN!!!"

Suara itu terdengar lantang dan jelas ditelingaku, aku menatapnya sinis. Darahku mendidih, tak terima dengan semua perkataannya, "Apa harus aku menunjukan perhatianku pada dia dihadapan kalian?"
Aku menatap mereka satu-satu. Tidak ada satu pun jawaban. Aku tak ambil pusing, aku keluar kelas dan menuju kantin.

Aku kembali ke kelas dengan membawa makanan. Aku duduk lalu memakan makanan yang sudah kubeli tadi. Dia kembali mendekati mejaku, dan seperti biasa, para gadis penggosip itu menawari dia dengan sejuta makanan. Dia hanya tersenyum. Dia duduk di meja di depanku. Ia membenarkan kursi yang ada di meja depanku, lalu menatapku yang sedang memasukkan makanan suap demi suap. Mataku bertemu dengan mata dia, dia mengerti dengan arti tatapanku. "Kamu itu pacar aku. Masa orang lain yang perhatian sama aku."

Dia pergi dari hadapanku, sebelumnya dia pergi ia tersenyum padaku. Pacaran? Sejak kapan kita pacaran? Kapan dia menyatakan rasa sukanya padaku? Aku terus berpikir, kapan, dimana. Rasanya tidak pernah aku mendengar dia menyatakan rasa sukanya. Bahkan aku merasa aku tak pantas menjadi pacar dia. Selera dia tinggi, sedangkan aku? Aku hanya wanita biasa... Walaupun diriku diliputi rasa tak percaya, entah mengapa aku tetap mengikutinya. Perhatianku padanya lebih, aku selalu membawakannya makanan, bahkan aku menyuapinya. Aku tidak peduli seberapa sibuknya aku, aku menjadikan dia prioritas utamaku. Aku tak peduli berapa pasang mata yang menatapku dengan tatapan sinis. Dia... Dia sudah menjadi bagian hidupku walaupun aku tak ingat kapan dia menyatakan rasa sukanya.
...

Aku terbangun dari mimpiku. Kuambil ponselku dan melihat jam berapakah ini. 03.39. 1 jam 21 menit lagi menuju jam 5. Mataku tak terpejam kembali, otakku berputar. Apa yang baru saja terjadi? Orang itu.... Dia teman sekelasku. Dia... Dia pacarku? Tidak tidak tadi hanya mimpi... Kutarik selimut dan kupeluk guling hingga diriku hangat dan terlelap kembali.

Waktu berjalan begitu cepat saat kita tak mengharapkannya datang. Aku melangkahkan kakiku ke dalam kelas, kemudian aku mencari seseorang yang tak seharusnya ku cari.

Dan hari itu aku memulai kebiasaan baruku. Dia orang yang pertama kucari saatku menginjakkan kaki di kelas. Dia orang pertama yang kutunggu sebelum kelas dimulai. Dia tak pernah lepas dari bola mataku hingga akhirnya aku mengenali caranya berbicara, caranya memimpin, caranya berteman, caranya bertanggung jawab, caranya menyimak, caranya berjalan, caranya berpakain. Dan akhirnya aku menemukan sesuatu yang berbeda antara dia dan orang lain: cara dia berjalan dan berpakaian...

Caranya dia berjalan berbeda dengan laki-lali lainnya, tapi berbeda juga dengan perempuan. Dia tidak tegap tidak pula gemulai. Tapi saat kau melihat tangannya, tangannya keras, uratnya keluar bak laki-laki yang bisa menjaga perempuan dengan baik. Saat kau melihat ia tersenyum, kedua sudut bibirnya hampir menyentuh telinga bak senar yang dibentangkan. Dan pakaian yang dikenakannya selalu ketat tapi ketatnya tidak seperti laki-laki yang sewajarnya.

Aku merenungkan perbedaan-perbedaan itu. Hingga akhirnya aku menyadari bahwa dia, laki-laki yang aku suka semenjak mimpi itu ....
Merupakan....


Seorang.....





.....gay....

8 comments:

  1. O_O

    =))

    beuh, udah serius2, itu terakhirnya bikin ketawa =))

    ini spoof berbahasa indonesia ya? *plak*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan aku ngakak waktu kamu bilang ini spoof indonesia.

      Kamu tuh yaaaaa.... Zzz, tau ga sih aku tuh buat itu dan akhirnya gitu biar dapet kesan jleb-nya, eh ini malah dapet SPOOF!!!! Zzz....

      Eh mandaw 07.44 kuliah woy!!!

      Delete
  2. Evaaaaaa, setuju sama salma, udah serius" nih bacanya eeh taunya seorang gay wkkw, seru" (Y)

    ReplyDelete
  3. engga malah kaget, tp bisaanlah va, jadi tuh lain dari kisah cinta pada umumnya *aseloley*

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... Makasih....
      Semoga setia mengikuti lanjutannya...

      Delete
  4. aku baca ini lagi. langsung bergidik kalo orang itu emg bener2 ***

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita lihat nanti, dengan gaydar yang ampuh kita bakal buktiinnya ;). Aaahh, jadi pengen cepet-cepet foto kelas

      Delete

Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥