Sunday 29 July 2012

Mimpi

MIMPI....
1. Jadi penulis
2. Wisata rohani bareng keluarga tapi aku yang ngebiayain
3. Buka toko buku konsepnya mirip sama Dom Knigi
4. Menunjukkan kepada Vienna Philharmonic, dan New York Philharmonic kalau musik angklung bisa menggantikan alat-alat musik orkestra, dan tampilnya di Vienna State Opera House.

Amiin, semoga, yang nomor 1 bisa kecapai taun depan, yang no 2-4 mungkin 5-7 tahun lagi

Blogger ♥


Sebenarnya orang-orang facebook tuh pada judes ya? Pada temperamental ya? Huuuu menyedihkan banget-banget. Aku kan Cuma mau kasih tau dan ikut bersuara aja, eh, dapet komentar ga enak. Masa pas aku nyuarain tentang tugas OSPEK, ada yang bilang gini, “Dari tadi kan dibahas kartonnya warna putih, masa tiba-tiba ganti ke warna orange sih?” Aduh mbak, liat dong aku kan bil;ang KALO BISA, dan itu juga kalo angkatan mau so bijak, so cinta gitu sama kampusnya. Santei dong, katanya suruh pendapat, bagian udah berpendapat salah, malah terkesan marah-marah. Hhhhh, kalo kaya gini sih aku makin cinta aja nih sama blogger. Kalo ditanya kenapa sih suka blogger. Gini ya guys, blogger tuh bebas banget. Kita mau ngapain aja juga ya sok gitu, kalau kita mau curhat, mau marah, mau ngejelek-jelekin silahkan, toh itu juga blog kita, ga ada kan yang nyuruh orang lain ke blog kita. Dan yang terpenting ya, ITU BLOG PUNYA KITAAAA. Kita udah punya domain khusus ya itu milik kita. Dan rata-rata orang jarang banget baca-baca blog, beda banget sama facebook atau twitter. Suka aneh deh, katanya ga mau orang lain tau, eh ko malah curhat di twitter, tau di twitter followersnya bejibun. Sok aneh kan? Pokoknya I love blog dan pengen banget cepet selesei ospeknya, biar aku ga usah berurusan lagi sama FACEBOOK. 

Saturday 28 July 2012

Facebook

Waktu daftar ulang, dan ketika saya mengisi twitter saya, kaka kelas berteriak, "OH< PUNYA TWITTERRRR!!!!!". Jujur, saya heran sekali, toh kayaknya punya twitter ga perlu disoraki deh, harusnya, kaka kelas menyoraki saya ketika mereka tahu, sebenarnya saya ga punya FACEBOOK. Ya, sebenarnya ada sih facebook, tapi tau ga? Kalo itu bukan dibuat oleh saya, tapi dibuat sama INRI. So, sesuatu yang bukan berasal dari perjuangan saya, itu bukan milik saya, Dan kalau ditanya, terus kenapa fb nya harus dibuatin, jawabannya simple aja sih, itu FB buat cuma buat kejutan di ultahnya Tika. So, itu FB sebenarnya dibuat untuk kelengkapan kalau aku sahabatnya Tika. Dan, tau ga sih guys? Kali ini, aku mesti aktif FB cuma demi liat tugas buat OSPEK. Oh, man, aku anti FB. Bener deh. :(

Friday 27 July 2012

Masa Lalu

Yalencha gusar menyusuri tepi sungai Smolenka, kepalanya tertunduk. Bukan tertunduk malu, tetapi sedang mencari sesuatu.

'Ayo Yalencha. Ingatlah sesuatu. Dimana kau menaruh flashdisk-mu, atau dimana kau meronggoh sakumu hingga flashdisk-mu terjatuh. Dimana-dimana?' kata Yalencha dalam hati, telunjuknya mengetuk-ngetuk bibirnya, dan kepalanya menunduk mencari sesuatu.

Tak terasa, langkahnya membawanya kembali ke Universitas St. Petersburg. Otaknya terus berputar memikirkan flashdisknya.

"Auuw," pekik Yalencha saat tubuhnya bertabrakan dengan seseorang. Yalencha memejamkan matanya, namun ia merasakan ada yang menangkap tubuhnya. Perlahan ia membuka mata. Matanya langsung berhadapan dengan mata seseorang yang sudah tidak asing lagi baginya. Romocha.

Yalencha segera menguasai diri. Ia berdiri tegak, dan perlahan Romocha melepaskan tangannya yang dipakai menahan tubuh Yalencha. Romocha memperbaiki letak ear muff Yalencha. Yalencha menatap mata Yalencha. Begitu pun sebaliknya. Romocha mengangkat alis matanya. "Spasibo," kata Yalencha gugup.

Romocha tersenyum sambil menyingkirkan rambut yang menutup wajah Yalencha, "Kenapa jalan tidak lihat ke depan?"

"Kamu juga, sampai-sampai kamu menabrakku."

Romocha tertawa, "Kamu sadar tidak? Dari tadi kamu menunduk terus. Jadi, siapa yang tidak melihat jalan?"

"Kalau aku tidak melihat, kamu kan melihat jalan, jadi tidak sampai menabrakku."

"Bagaimana aku bisa melihatmu berjalan ke arahku? Ini pertigaan."

Yalencha terdiam. Perkataan Romocha benar. Ia baru sadar kalau ia sedang berada di pertigaan. "Kamu kenapa?" tanya Romocha.

Yalencha menggeleng lalu menunduk. Romocha mengangkat kepala Yalencha. "Aku mencari barangku yang hilang," jawab Yalencha.

"Dimana hilangnya?" tanya Romocha. Yalencha menggeleng. "Sudah dicari di kelas? Mungkin tertinggal," kata Romocha. Yalencha mengangguk. "Kita cari sama-sama ya," tawar Romocha.

"Tapi ini sudah sore. Sudahlah mungkin flashdisk-ku memang harus hilang," kata Yalencha.

"Tapi kan di flashdisk-mu berisi data-data penting."

"Harus bagaimana lagi?" kata Yalencha sambil mengangkat bahunya.

"Sudah-sudah, lebih baik kita mencari bersama-sama."

Akhirnya mereka berdua pergi mencari flashdisk Yalencha.

Senja nautical sudah hadir ditengah pencarian flashdisk Yalencha. Yalencha duduk di bangku taman setelah ia keluar dari gedung fakultasnya.

"Sepertinya, aku harus melupakan masa laluku," kata Yalencha

"Maksudmu?"

"2 bulan yang memory card-ku rusak. Tidak terbaca oleh ponsel ataupun PC, sekarang flashdisk-ku hilang entah dimana."

"Apa hubungannya, kenangan dengan semua itu?"

"Semua kenanganku ada disana. Kenanganku bersama ... saha...," Yalencha menggeleng lalu cepat-cepat mengkoreksinya, "Bersama teman-temanku. Ya teman-teman saat sekolah menengah penuh."

"Kalau begitu kita harus menemukannya."

"Sudahlah, mungkin aku harus melupakannya."

"Tapi, itu semua berisi kenanganmu semasa sekolah menengah penuh. Masa-masa indah, surga remaja."

"Sekolah menengah penuh kan hanya 2 tahun. Apa yang aku bisa perbuat selama 2 tahun? Itu hanya kenangan yang tidak penting," kata Yalencha lalu tertunduk. 'Tidak penting?' batin Yalencha. Yalencha menghembuskan nafas. Otaknya memutar kembali masa lalunya. Saat mereka mengikuti perlombaan di universitas moscow, saat mereka berlibur bersama menikmati sungai Volga, dan saat mereka terbang ke Austria, berfoto bersama di Vienna State Opera. Dan itulah terakhir kenangan mereka, berfoto bersama di Vienna State Opera.

Yalencha tidak menyadari, kepalanya berada di pundak Romocha. Setelah sadar, ia beranjak. "Lebih baik kita pulang. Besok ada test. Aku harus belajar."

Akhirnya mereka pulang. Romocha mengantar Yalencha dan memastikan gadis itu masuk ke dalam apartemennya.


- Masih banyak hal lain yang tidak akan terhapus oleh apa pun dan tak akan pernah hilang walaupun orang yang kita sayangi sudah pergi untuk selamanya > Yoana Dianika - Till We Meet Again

Monday 23 July 2012

Di-komen

Tadi pagi, aku bangun jam 8. Tau ga? Baru mau bangun setelah apa? Setelah baca blog aku. Aku buka blog, dan pas buka, di harapan kecil ada new comment. Aku langsung aja nge-klik judulnya. Dan pas baca comment-nya, shock banget. Langsung bangun dari tempat tidur, baca comment sekali lagi. Aku ga lagi mimpi guys. It is REAL. Ah, seneng bangetlah, mana yang di komen 2 lagi. Bayangin guys, ketika blog kamu dikunjungi sama penulis, terus penulisnya tuh baca blog kamu, komen di blog kamu, aaaa itu seneng banget loh. Seumur-umur, baru kali ini blog di komen sama penulis. Padahal ya, aku juga baru nemu blog penulis itu kemarin lusa, terus aku komen. Eh dibales dong komen akunya. Wah pokonya seneng banget. Baru deh, nemu penulis yang ramah gini. Makasih ya ka. Ka Alvi Syahrin. Jadi ga sabar deh nunggu novel kaka masuk ke toko buku.

Wednesday 18 July 2012

Kerjaan orang yang ga lulus snmptn

Oke guys, ini bulan juli cuma ada 5 postingan. Ga banget deh. Hhh, maklum sih ya, yang punya blog 2 *sombong.* Oke guys, kali ini aku mau nge-review kerjaan aku setelah selesei SNMPTN.

Setelah SNMPTN, hal yang dilakukan adalah baca Best Friends Forever, itu yang ada ramanya. Dan tau ga sih? Pas rama jadian langsung aku banting tu novel. Udah gitu, aku baca Danur. Sebenarnya sih waktu menjelang SNMPTN udah baca 3/4 nya, ya curi-curi kesempatan. Nah pas udah SNMPTN, langsung deh baca lagi dan bacanya dari awal biar afdal. Udah selesei baca danur, nah baca novel yang udah ditunggu-tunggu, BEAUTIFUL MISTAKE. Nah, pas selesei baca itu, aku mau baca èclair. Eh pas selesei, nyesek banget dong! Sampe ga bisa tidur. Dan waktu itu udah beli I for you ka orizuka yang katanya bikin nangis bombay. Mau baca itu, tapi.... Éclair masih nyesek, akhirnya baca Ini Rahasia-nya ka Netty Virgiantini. Kenapa baca itu? Soalnya itu ga sedih, nyeritain SMA gitu dan ada bolanya. Nah udah selesei baca ini rahasia, aku bingung mau baca apa, dengan penuh pertimbangan akhirnya aku baca till we meet again karya ka yoana. Nah kenapa aku milih itu, waktu itu lagi demam pengen beli truth or dare, tapi belum ada di rumah buku. Akhirnya baca karya ka yoana yang lain. Nah udah gitu, pas lagi baca, aku sama inri janjian ke rumah buku, inri mau beli danur, sedangkan aku mau beli éclair lagi sama truth or dare atau hujan punya cerita tentang kita. Ternyata adanya truth or dare. Udah beli, ka yoana nge post tentang truth or dare gitu. Dan tau ga sih? Itu cerita ternyata sedih. Aku cuma bisa geleng-geleng kepala deh. Gila, i for you sedih, truth or dare juga sedih, ternyata akhir-akhir ini aku sering banget ya beli yang sedih-sedih ditengah kegalauan kematian stepanych.

Pas baca till we meet again 1/2-nya, aku dapet kabar kalo aku ga lulus snmptn. Terus dari situ aku break baca novel. Aku sih ga masalah, yang jadi masalah adalah ortuku. Kan ga enak gitu, ini anak bukannya belajar buat ujian ptn, malah baca novel. Yah, gini deh nasib orang yang ga lulus snmptn. Dan tau ga? Apa yang aku lakukan? Mencari universitas terbaik di luar negeri. Wuih, gila keren kan? Dan tau ga guys? Itu sejelimet kamu ngerjain soal olimpiade fisika. Bener-bener deh semua website-nya biadab. Yang ga biadab cuma yang univ di amrik, secara gitu ya bahasa pengantarnya aja english amrik. Nah ini nyari univ di rusia, di layar yang muncul kerikil semua. Aduuh... Kerikilnya sih bisa kebaca, nah artinya? Bahasa rusia kan bahasa tersulit di dunia, ada 6 gramatika. Nah terus, nyari univ di austria, alhasil yang keluar bahasa belanda. Oh man.... Walaupun bangsaku pernah dijajah sama belanda, tapi belanda tidak mewariskan bahasanya terhadap bangsaku.

Pasti kalian mikir, wuih gila keren, ga lulus snmptn, malah ngincer univ luar. Dan horay tebakan kalian salah total. Aku ga minat sekolah disana, aku hanya mencarikan univ buat sahabat-sahabatku yang bernasib sama sepertiku. Yalencha, Vladmira, Zvezda, Feodora, akhirnya aku menemukan univ terbaik buat kalian. :) lah terus sendirinya? Belum dapet. Ya inilah kerjaan orang yang ga lulus snmptn. Bukan nyari univ buat diri sendiri. Eh malah googling univ luar padahal ga minat kesana...

Friday 13 July 2012

Harapan Kecil

Besok aku smb. Jujur ga niat banget. Tapi sayang banget kalo disia-siain. Itu uang pendaftaran dari ortu, coba kalau dari aku, pasti aku ikut demi ortu, ga ada beban buat ga lulus. Setelah ga lulus SNMPTN, aku cuma mengharap STAN aja. Ga ada yang lain. Tapi ortu malah berubah haluan. Suruh ikut ini itu, dan jujur, itu yang ngebuat aku takut. Kelas 2 semester 2, aku pengen masuk STAN. Saat ada pengumuman jalur undangan, aku takut, gimana kalau aku keterima, dan STAN? Terus gimana sama SNMPTN? Saat aku dinyatain ga lolos undangan, itu seneng, tapi takut bilang ke ortunya. Saat itu lagi marak-maraknya univ cadangan, dan saat itu aku bilang ke ortu "Gimana, ikut ini jangan?" Ortu cm jawab jangan, SNMPTN sama STAN aja. Oke, aku turutin. Waktu itu ada STIS, aku mau masuk ditambah lokasinya di
jakarta. Tau ga? Aku jadi ga minat STAN, aku mau minat STIS aja, itu deket sama matraman, bahkan STIS ada di daerah matraman. Tapi disaat aku sungguh-sungguh mau masuk STIS, aku ga masuk. Aku ga masuk STIS, tapi aku jadi minat ke manajemen. Aku pengen jadi manajer, dirut PLN. Aku berdoa, ya Allah masukkan aku
ke manajemen, aku maunya ke manajemen, ga ke STAN. Tau apa? Aku juga ga lulus SNMPTN. Saat sesuatu yang aku pengenin, sesuatu itu ga aku dapetin, dan nyeselnya, kenapa Tuhan biarin aku
berharap? Harusnya ini udah konsekuensi aku, dari awal aku berdoa, "Tolong berikan aku univ terbaik buat aku, kalau seandainya itu bukan yang terbaik buat aku, lebih baik langsung gagalin aja, jangan sampe ngalangin orang
lain." Saat aku ga lulus, harusnya aku sadar, aku tau, aku ga lulus karena itu bukan yang terbaik buat aku. Sesuai doa aku yang tadi. Tapi, kenapa begitu dinyatain ga lulus, tetep aja sakit. Dan sakitnya, kenapa Tuhan biarin aku ngedenger tentang mereka yang nyia-nyiain kelulusannya? Aku tau,
dan harusnya aku sadar mereka dan aku beda prinsip. Prinsipku, apapun yang ada di depan itulah yang terbaik buatku, jangan melirik kesana lagi. Sedangkan yang lain? Sebelum dapet impian,
apapun mereka lakukan demi mimpinya. Hari ini aku ingin berharap. Harapan kecil, mungkin terlalu panjang, tapi ini bersifat kecil. "Tuhan, besok aku smb. Kalau memang aku lulus, lapangkanlah keluargaku, jangan paksa aku untuk ikut STAN, karena aku gamau jadi penghalang mereka yang belum memiliki perguruan tinggi. Mungkin, banyak orang yang ngalangin aku, tapi biarlah mereka yang ngalangin aku, jangan Kau jadikan aku penghalang bagi orang lain, karena aku tau bagaimana rasanya hancur harapan. Tapi kalau aku tidak lulus, semoga STAN emang rezekiku, jodohku, dan mudahkan aku masuk sana, dan semoga tahun ini STAN dihuni oleh orang-orang yang menginginkan masuk sana. Bukan orang yang sudah masuk sana lalu menyia-nyiakannya."

Monday 9 July 2012

My New Blog

Hi guys, kali ini aku meluncurkan blog baru. Yaaay. Alamatnya yalenchaklozova.blogspot.com . Nama blognya adalah Vienna Philharmonic, kenapa sih namanya itu? Jadi di blog baru aku itu isinya bukan curhatan atau info-info pelajaran, novel begitu. Itu pure cerita. Nah judul cerita itu Vienna Philharmonic. Vienna Philharmonic itu bercerita tentang pelajar rusia yang ingin menjadi bagian dari Vienna Philharmonic. Tapi mereka nyerah dan ga yakin buat masuk sana soalnya di universitas musik terbaik di Rusia aja mereka ga masuk, apalagi masuk Vienna Philharmonic, yang merubakan orkestra terbaik di dunia. Nah, mau tau ga gimana susahnya masuk Vienna Philharmonic? Yuk ikutin ceritanya di yalenchaklozova.blogspot.com

Sebernernya 3 cerita udah aku post di blog pribadiku, yang judulnya Aku dan Nafasku, I'm not a Deamer, dan You are the Winner. Nah, awalnya sih cuma iseng sama quiz di blogthing tentang russian name. Ternyata nama aku itu Yalencha Nadya Klozova. Kalian tau apa artinya? Yalencha sama klozova aku gatau apa, tapi nadya itu artinya harapan. Nah aku pengen nyeritain kisah aku sendiri, tapi aku gamau orang lain tau kalo itu tentang aku. Makannya aku ganti deh tokohnya. Udah gitu, aku pengen nyeritain lagi tentang kisah aku, tapi aku gamau melanjutkan dengan nama Yalencha soalnya tar takut pada bilang nama-namanya ko sama tapi ga nyambung dan aku sendiri gamau buat cerita berseri, soalnya masih ada si jenits dari negeri begomania. Akhirnya buat nama + cerita + karakter baru, dan disana aku nemu segudang nama rusia. Jadi pengen nyantumin nama-nama itu. Akhirnya aku pake nama-nama itu. Tapi, aku sendiri ga puas sama hasil akhirnya. Akhirnya mau buat kelanjutan. Dan dipikir-pikir ga lucu, masa banyak kelanjutannya. Banyak cerita dengan konflik berbeda tapi masih banyak kelanjutannya. Akhirnya aku buat 1 cerita dengan berbeda beda konflik tapi nantinya menjadi 1 tujuan. Dan itu ngebuat aku research besar-besaran. Aku udah terlanjur buat cerita itu dengan setting yang beda, dan gimana aku bisa nyatuin? Dan walaupun konfliknya beda sebenarnya konflik mereka tuh sama, GAGAL DI UNIVERSITAS YANG MEREKA INGINKAN. Cuma cara penyajiannya aja yang beda. Tapi intinya ya itu. Nah disitu aku bener-bener ngadain research besar-besaran nyari universitas yang bagus dan terbaik, dan tau ga? Universitas terbaik itu kebanyakan di amerika atau inggris. Sedangkan setting cerita aku di wina dan rusia. :'( Oke mau gamau aku juga ngelibatin negeri paman sam itu. Tapi gimana pendidikan di rusia? Secara setting utama aku aja di rusia. Dan universitas terbaik di rusia adalah universtas negeri moskow dan taun 2010 menempati peringkat ke 64 di dunia. Oke, aku search universitas negeri disana. Cuma nemu tiga dan, ketiga univ itu tidak menonjol dalam bidang art. Oke akhirnya nyari ilmuwan rusia dan nyari sekolahnya. Dan kebanyakan dari mereka, memperoleh nobel bukan sesuai jurusan di universitasnya. Tapi akhirnya nemu dan beneran stress nyari begituan, tapi ngebuat addict dan nambah lokasi indah yang pengen karakter aku kunjungi.

Kenpa harus tentang musik, soalnya aku pengen bisa maen grand piano, tampil di Vienna State Opera House, opera house terbesar, termegah di dunia, urutan pertama loh, dan aku juga pengen masuk orchestra besar yang biasa disebut philharmonic. Nah so, yang penasaran, yu ke yalenchaklozova.blogspot.com insyaallah itu cerita ga sekedar hiburan, tapi juga pengetahuan buat kamu dan motivasi, soalnya aku selalu nyantumin quote diakhir yang melatarbelakangi pembuatan cerita itu. Terkesan promo ya? Emang niatnya promo ko :p

Sunday 8 July 2012

You are The Winner

Mata Feodora membulat saat ia memasuki perpustakaan universitas terkenal yang ada di St. Petersburg. Langkahnya terhenti di ambang pintu perpustakaan. Ia menatap punggung seseorang yang tengah membaca buku yang tebalnya kira-kira 2000 halaman.

Sementara itu, orang yang sedang membaca merasa terganggu dengan suara langkah seseorang. Ia pun menoleh. Feodora tersenyum, namun orang itu menanggapinya dingin, tidak bersahabat.

"Pr-pri... Priv-yet," kata Feodora, kaku. Seseorang itu beranjak dari tempat duduknya, "Duduklah!" Feodora senang mendengar kata-kata itu, tapi seseorang itu hendak akan pergi, "Jangan, jangan pergi!" Seseorang itu diam, tanpa menatap lawan bicaranya. "Mau apa kamu kesini?" tanyanya sinis. "Aku hanya ingin melihat keadaanmu." Orang itu pun membalikan badannya, "Lihat, aku baik-baik saja, sehat. Seperti yang kamu lihat." Feodora mendekati seseorang itu, "Yalencha...," suaranya parau, "Setiap orang harus punya makam normal berukuran normal untuk mengubur kesalahan temannya." Yalencha mengangkat sebelah alis matanya, "Henry Ward Beecher? Pendeta asal Amerika yang menonjol pada abad 19? Sejak kapan kamu suka sastra? Sejak aku masuk sastra?" jawabnya dengan sinis. "Yal--"

"Sudahlah," potong Yalencha, "Lebih baik kamu syukuri apa yang kamu dapat. Lihat, banyak orang yang menginginkan apa yang sekarang kamu miliki, tapi kamu malah menyianyiakannya."

"Apa kamu tidak bisa memaafkanku tentang Vienna State Opera?" tanya Feodora, dengan mata berkaca-kaca. "Apa kamu tidak bisa menghargai perjuanganku?" tanya Yalencha, matanya menatap Feodora lekat-lekat, "Apa kamu tau, aku membeli senar biola itu disaat salju melanda Anadyr? Apa kamu tau aku selesai memperbaiki biolamu 1 jam sebelum keberangkatan kita? Dan apa kamu tau aku menginginkan sekali tampil di Vienna State Opera. Dan... Dan..., " Yalencha ragu melanjutkan kalimatnya. "Dan kamu yang mengajariku biola, kamu yang membuat aku suka biola..., " lanjut Feodora dengan berderai air mata. "Dan, kamu terpilih lalu meninggalkan konser itu dengan mudahnya? Ga hanya itu, kamu juga ninggalin aku sendiri, kamu biarin aku bangkit sendiri, padahal aku butuh bantuan kamu."

"Cukup!" kata Feodora, "Aku memang salah. Pertama aku ninggalin gitu aja, kedua aku punya kesempatan tampil di Vienna State Opera sedangkan kamu ga padahal semua yang aku dapetin sekarang, ilmunya dari kamu. Ketiga, aku baru nyamperin kamu sekarang," tangis Feodora semakin membludak dan secarik kertas jatuh dari jaket Feodora. Yalencha melihat kertas itu, sakit, sederet huruf di kertas itu bagaikan pedang yang membelah hatinya. "Dan sekarang kamu menang, ya, kamu selalu menang dariku, dan aku hanya dapat menyaksikan kemenanganmu.
Pozdravlenie," ujar Yalencha mencoba menahan tangisnya dan pergi meninggalkan Feodora.


- Setiap orang harus punya makam berukuran normal untuk mengubur kesalahan teman- temannya > Henry Ward Beecher
- Kalau anda menginginkan musuh ungguli kawan- kawan anda; namun kalau anda ingin punya kawan biarkan kawan anda mengungguli anda > L. Rochefoucauld

Saturday 7 July 2012

I'm not a dreamer

Zvezda menatap hamparan langit malam
bersama stepka di atas bukit. Zvezda merapatkan jaketnya lalu menggosok-gosokan tangannya. "Hei, ada bintang jatuh!" seru Stepka. Zvezda menoleh dan menatap Stepka. "Close your eyes, and ...," Stepka menutup matanya lalu menempelkan telapak tangan kanannya dengan telapak tangan kirinya di depan dadanya, "Make a wish," lanjutnya dengan suara yang semakin kecil. Zvezda mengunci Stepka dalam mata jernih kelabunya, ia ingat tentang masa lalunya. Air matanya menggenang di pelupuk matanya, hanya dalam hitungan detik, kantung matanya akan pecah. Dan tangisannya pun keluar disaat Stepka membuka matanya dan menurunkan tangannya. Zvezda segera menghapus air matanya dan memeluk kedua lututnya yang ditekuk.

"Apa keinginan kamu?" tanya Stepka. Zvezda menempelkan dagunya di lutut. "Ga ada," katanya, mencoba setenang mungkin. "Kenapa?" kata Stepka dengan kening berkerut lalu memperhatikan Zvezda. Zvezda menatap mata Stepka dengan tegas, "Memangnya kenapa?"

"Tiap orang seharusnya punya keinginan, punya mimpi," kata Stepka, prihatin. Zvezda tertawa kecut, ia menegakkan tubuhnya dan duduk sila, "Mimpi? Aku gamau punya mimpi. Mimpi itu cuma buat kamu jadi pemimpi. Aku gamau punya mimpi, terlebih aku gamau bermimpi."

"Kalo kamu ga dapet kesenangan di dunia ini, seengganya kamu bisa dapetin itu semua di mimpi kamu," kata Stepka. "Kita hidup bukan di mimpi. Kita hidup di dunia nyata. Aku gamau saat aku terbangun semua beda sama mimpi indah itu," kata Zvezda. Tangannya mencabut sehelai rumput dan memainkannya, kini matanya terfokus pada rumput yang dimainkannya. "Buat apa kita bermimpi kalo mimpi itu ga akan jadi nyata?"

"Kita harus bermimpi sebelum mimpi itu menjadi kenyataan. Kamu takut bermimpi. Kamu takut menerima hasil akhirnya," kata Stepka. Zvezda berhenti memainkan rumputnya, lalu menatap Stepka, "Apa perlu tiap orang punya mimpi?" Stepka memandang langit yang ditaburi "Saat orang jatuh, dia ga akan pernah jatuh ke lubang yang paling dasar karena dia masih punya tujuan, masih punya mimpi."

"Apa tujuan hidup kamu?" tanya Zvezda. "Aku gamau berhenti berharap dan bermimpi. Disekian juta mimpi yang kamu buat, pasti ada 1 mimpi yang kamu dapet, dan itu mimpi yang terbaik buat kamu." Stepka menepuk pundak Zvezda sambil tersenyum, "Kalo kamu ga dapet apa yang kamu suka, lebih baik suka apa yang kamu dapet." Zvezda menatap Stepka tanpa berkedip, Stepka membawa tubuh Zvezda kedalam dekapannya, "YA budu vernym zhdet vashyei mechty"


- All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them > Walt Disney
- To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe ~ Anatole France
- Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap > William A. Ward
- Dream as if you'll live forever, live as if you'll die today > James Dean
- Kalau kita enggak bisa dapet apa yang kita suka, lebih baik kita suka apa yang udah kita dapet > Semburat Senyum Sore - Vinca Callista

Friday 6 July 2012

Aku dan Nafasku

"Aku ga punya banyak waktu lagi buat ngejar mimpiku," kata Yalencha sambil meremas kertas ditangannya. "Jadi kamu putus asa ngegunain nyawa kamu yang tinggal 1 itu?" kata Romocha. Yalencha menatap lawan bicaranya lalu menunduk. "Kamu mau mati sia-sia?" kata Romocha lagi. Yalencha menatap mata Romocha lekat-lekat, "234 hari lagi! Sedangkan aku cuma punya 1 kesempatan lagi!" Yalencha tertunduk lemas dan menangis, "Saat kamu dapet mimpi baru yang kamu mau, dan bener bener kamu mau. kamu ga bisa dapetin itu semua. Apa perasaan kamu?" Romocha melepaskan Yalencha dari matanya lalu melipat tangannya di dada, "Semua kembali ke rencana semula kan?"

Yalencha terdiam, "kenapa aku cuma dikasih waktu 366 hari sih? Dan dalam 366 hari itu aku cuma dapet 4 kesempatan buat bernapas. Dan sekarang aku cuma punya 1 napas lagi, dan 3 napas yang lain udah lenyap dan aku belum dapet 1 pun mimpiku." Yalencha menghembuskan napasnya dengan berat, "Aku bakal nyerahin napas aku buat orang." Romocha melepaskan lipatan tangannya di dadanya, dan menatap Yalencha. Yalencha beranjak dari tempat duduknya, dan menatap Romocha lalu pergi.

"Terus kamu mau ngebuang perjuangan kamu mempertahankan 3 napas yang udah kebuang itu?" kata Romocha yang berbicara sambil menatap ujung sepatunya. Hening, tidak ada yang berbicara, tidak ada derap langkah yang terdengar, hanya bisikan angin yang disampaikan gesekan dedaunan di tengah rindangnya pepohonan. Dalam hati Romocha, ia mengharapkan Yalencha membalikkan badannya, dan menatap dirinya.

Yalencha menarik napas dan hingga terdengar cairan yang disedot masuk ke hidungnya. Romocha merasa lega mendengarnya, lalu mengangkat kepala melihat Yalencha yang bersikukuh pada posisinya. "kamu ga pernah ngerasain gimana rasanya kehilangan napas," kata Yalencha. Yalencha membalikan badannya, rambutnya diterpa angin sehingga menutupi wajahnya, "Kamu tau? Saat kamu susah payah mempertahankan SATU napas kamu, dan akhirnya kamu juga mesti menghembuskan 1 napas kamu tanpa dapet 1 mimpi yang kamu mau. Tau rasanya gimana? SAKIT. Kamu ga pernah ngerasain gimana rasanya ngehembusin napas terakhir lo," kaki Yalencha tidak mampu menopang tubuhnya, ia jatuh dan terduduk dengan berderai air mata. "Hembusan napas pertama, ga terlalu sakit, karena kamu ga ngerasain yang namanya perjuangan. Hembusan napas ke-2, kamu mulai ngerasain sakit karena kamu udah kenal sama yang namanya mimpi. Hembusan yang ke-3, itu sakit banget apalagi kamu udah kenal sama yang namanya harapan. Dan, hembusan ke-4 ...," Yalencha menggeleng, "Aku gamau ngerasainnya. Lebih baik aku ngasihin ke orang yang bener-bener pengen hidup."

Romocha melangkahkan kakinya mendekati Yalencha sambil menahan air matanya, "Aku emang gatau gimana rasa sakitnya, tapi dibalik itu aku ngeliat banyak senyuman dari orang yang kamu sayangi. Mungkin kamu ga sadar, tapi hari ini aku pengen nyadarin kamu, 1 hembusan napas kamu udah ngebuat orang yang kamu sayang tersenyum, napas kamu ngebantu mereka buat hidup. Bukannya kamu pengen orang-orang yang kamu sayang tersenyum karena kamu? Kamu mau kan ngegunain 1 napas kamu lagi?" Romocha mengulurkan tangannya dan berharap Yalencha menerima uluran tangannya. "Kalo kamu emang ga bisa gapai mimpi kamu dan bersinar di mimpi kamu, Kamu tetep bersinar di hati orang-orang yang tersenyum karena hembusan napas kamu." Yalencha menatap Romocha, dan akhirnya dia menerima uluran tangan Romocha dan memeluknya erat lalu berjinjit agar mulutnya menggapai telinga Romocha. "Ya tebya lyublyu," kata Yalencha selirih hembusan angin sore.


- Kita akan kembali kepada cinta sejati > chocoréto - prisca primasari
- Orang yang bercita-cita tinggi adalah orang yang menganggap teguran keras baginya lebih lembut daripada sanjungan merdu seorang penjilat yang berlebih-lebihan > Thales
- Semua kembali ke rencana awal > Mandaw