Tuesday 16 August 2011

Waktu berbicara ketidakadilan


Bagi tempat yang kupijaki selama 2 tahun lebih, dan tepatnya harus kupijaki 3 tahun selalu berlaku tak adil bagi kami. Mengapa waktu berbicara tak adil? Apakah waktu disana berbeda dengan waktuku? Tak masalah jika itu memang berbeda, tetapi durasi harusnya tetap. Dan harusnya waktu bisa berkonsistensi. Jika masuk pukul 7 ya pukul 7 dong, jangan kurang 5 menit. Kayaknya surge banget ya, kalau bel tuh bunyinya jam 7 lewat 1 meni aja. *jangan mimpi kamu va*. Walaupun aku ga pernah kesiangan *Alhamdulillah, eh pernah ding 1 kali* tapi ya tetep aja aku gaa suka. Apakah waktu tidak mengerti bahwa betapa pentingnya bel bagi kami sebagai siswaa? Mengapa waktu selalu menyiksa kami selaku pelajar. Disaat jam pelajaran berlangsung waktu tak pernah tepat. Dia selalu melebihkan menit. Tapi bagian istrahat, lagi-lagi waktu berkorupsi.

Sudahlah biarkan saja. Waktu sayang sama kita. Waktu mengajarkan kita harus mempersiapkan segalanya, jangan mendadak. Waktu ingin mengajarkan kita agar kita selalu siap sedia. Ambil saja contohnya kematian. Kita harus mempersiapkan untuk kehidupan akhirat nanti. Saat kematian menjemput kita, kita akan merasakan betapa mendadaknya. Betapa waktu tak mengenal kita. Masih mending kita sudah mempersiapkan segalanya, jika belum? Apa yang akan kita perbuat? Yang ada hukuman sudah menanti kita, sikasaan telah menanti kita. Waktu tidak akan memberi tahu kita kapan kita mati, tapi waktu selalu mencatat kapan kita lahir dan kapan kita mati. Jadi masih untung jika kita diberi tahu mengenai waktu, jadi kita bisa mencegah hukuman tersebut. Nah, lain dengan kematian. Kita tidak tahu berapa tahun lagi kita akan mati, jadi cara mencegah untuk mencapai kehidupan yang indah adalah, kita rajin beribadah dan berbuat baik.
Selain itu waktu juga sayang dengan kita, dia ingin kita belajar lebih lama agar kita pintar, dan jam istirahat dikurangi karena lebih baik digunakan untuk belajar demi masa depan. *padahal kan tetep, kalau kita ga makan mana mungkin kita bisa konsen*

Tapi ini adalah hal yang paling menyebalkan. Waktu aku kelas 1, yang upacara kelas 1 saja. Waktu aku kelas 2, yang upacara kelas 1 dan 2. Dan aku sangat mengimpikan kelas 3, karena kelas 3 tidak pernah upacara. Dan begitu aku kelas 3, masa yang upacara semuanya. NYEBELIN GA SIH? Kesel, pengen marah, tapi kalaupun marah juga ga sepantasnya begitu, karena apa pengabdian kita terhadap bangsa? Dulu pahlawan berjuang demi mencapai KEMERDEKAAN, sedangkan kita tidak perlu susah payah, kita haya tinggal berdiri beberapa menit lalu menghormat bendera. Mudah bukan? Yasudahlah, terima saja dengan keikhlasan. Semoga keikhlasan kita dan pekerjaan kita dapat menjadi ibadah dengan pahala yang berlipat ganda apalagi di bulan penuh berkah ini. Amiin

No comments:

Post a Comment

Comment = respect = encourage ^^
Thank you ♥♥♥♥♥